11

331 23 8
                                    

Dahulu kala, seorang tukang kebun memiliki seekor kuda. Kuda itu merasa lelah karena banyak yang harus dilakukannya, tetapi dia hanya punya sedikit waktu untuk makan. Jadi, dia mulai berdoa kepada Tuhan
untuk mendapatkan tuan yang lain.

Apalagi, itu benar terjadi padanya. Tukang kebun menjual kuda itu ke tukang pot dan kuda itu benar-benar senang tentang itu.

Meskipun demikian, tukang pot sebenarnya memiliki lebih banyak pekerjaan untuknya. Sekali lagi, kuda mengeluh banyak dan berdoa lagi.

Dia benar-benar berharap untuk mendapat tuan yang lebih baik. Doanya terpenuhi lagi. Tukang pot itu menjualnya ke penyamak kulit.

*(Penyamak kulit: Tukang/pengerajin kulit hewan)

Tiba-tiba, dia melihat kulitnya berada di halaman penyamak kulit, dan dia mulai menangis keras.

"Betapa bodohnya aku! Celaka! Lebih baik aku bisa tinggal dengan Tuanku yang lama. terbukti mereka telah menjual saya sekarang bukan untuk bekerja tetapi demi kulit saya".

Cerpen HororTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang