"Sakura menangis?"
Awalnya Itachi agak kaget ketika mendapati Sasori menghampirinya dengan ekspresi serius, bersama dengan seorang lelaki yang tidak Itachi kenali. Lalu ketika sahabatnya itu mengatakan tujuannya berbicara kepada dirinya, Itachi lebih terkejut lagi.
Sakura menangis, dugaan kuat adalah memiliki masalah dengan Sasuke.
Sejujurnya, di dalam hati Itachi ada sedikit rasa lega ketika mengetahui Sakura menangis. Karena itu artinya, perempuan itu tidak lagi menahan masalahnya di dalam hati, melainkan sudah menumpahkannya walau dengan air mata. Setidaknya, Sakura bisa merasa lebih lega setelah mengeluarkan air matanya, daripada dia memendam semuanya seolah tidak terjadi apa-apa.
Itachi yakin satu hal, masalah yang sedang Sakura hadapi pasti ada hubungannya dengan beberapa hari yang lalu, ketika ia dan Sakura melihat Sasuke berpelukan dengan mantan nya.
"Ya, wajahnya terlihat kacau saat itu."
Itachi menoleh ke arah lelaki yang berdiri di sebelah sahabatnya. Itachi memang tidak tahu siapa lelaki itu, tapi firasatnya mengatakan lelaki itu pasti memiliki hubungan dengan ini. Kalau tidak, Sasori tidak mungkin mengajaknya membahas masalah ini. Lagipula sepertinya memang lelaki itu yang melihat Sakura menangis.
Satu hembusan napas keras Itachi keluarkan. "Bagaimanapun, aku merasa sedikit lega mengetahui Sakura bisa meringankan masalahnya dengan menangis."
Mendengar itu, tatapan Sasori semakin serius, matanya memicing menatap Itachi. "Kau tahu sesuatu." Sasori tidak bertanya, tapi itu adalah pernyataan karena ia yakin, Itachi pasti tahu sesuatu.
Itachi sempat terdiam, namun setelah itu dia mengangguk. "Yah, aku tahu sesuatu."
"Katakan sekarang, Itachi!"
Keraguan muncul ketika Itachi mengingat janjinya dengan Sakura, bahwa dirinya tidak boleh memberitahu siapapun soal apa yang dilihatnya dengan Sakura beberapa hari yang lalu. Meskipun Itachi merasa tersiksa karena tidak menceritakannya pada satu orang pun, tapi janji adalah janji. Yang berarti harus ditepati.
Sasori tahu Itachi enggan mengatakannya, ia begitu memahami Itachi sampai bisa membaca raut wajah lelaki itu, meskipun terlihat tetap tenang, namun Sasori dapat melihat gurat keraguan ketika dia menyuruh Itachi mengatakan apa yang lelaki itu tahu.
Sekarang giliran Sasori yang menghembuskan napasnya. "Ku beritahu satu hal. Sakura adalah orang yang suka memendam masalahnya sendirian, dan tak akan pernah mengungkapkannya pada siapapun sskalipun dipaksa. Jika kau tidak mengatakannya, kita semua tidak akan pernah tahu apa yang sedang Sakura hadapi sekarang, Itachi, dan itu berarti tidak akan pernah ada penyelesaian untuk masalah Sakura. Aku yakin, kalau kita membiarkannya terus menerus, lambat laun pernikahan Sasuke dan Sakura akan segera menemui kehancuran."
Tubuh Itachi tersentak kaget ketika mendengar kalimat terakhir Sasori, ia melirik Sasori dengan tatapan tidak suka meskipun itu tidak terpancar jelas. Bagaimanapun juga, Itachi tidak akan terima pernikahan adiknya yang baru seumur jagung hancur begitu saja. Alasan utama Itachi tidak suka ialah, Sakura sudah menjadi pasangan paling tepat untuk adiknya. Dan Itachi tidak bisa memikirkan siapa yang akan menjadi pasangan adiknya kalau Sakura dilepasnya.
"Kau mau itu terjadi?" Sasori bertanya.
Itachi sedikit berdecak, ia memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya. "Tentu saja tidak!" Ia sedikit menaikkan nada bicaranya. "Tapi Sakura sudah membuatku berjanji untuk tidak mengatakannya pada siapapun."
"Jadi kau telah membiarkan adikku tersiksa selama ini, Itachi? Sejak kapan kau tahu sesuatu itu?" Sasori menyugar rambutnya dengan frustasi.
"Belum lama."
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Destiny
FanfictionKau tau? Aku benar-benar tidak percaya jika kita di takdirkan bersama. Kita yang awalnya bertengkar... Menjadi kita yang saling menyayangi satu sama lain. Kita yang awalnya saling memalingkan wajah... Menjadi kita yang tak pernah lepas untuk saling...