Part 5

308 36 12
                                    

Shin Hye's POV

Kyuhyun membawa truknya ke parkir berbatu sebuah bar. Tampak beberapa sepeda motor, truk model lama dan beberapa mobil sport tua mengisi setiap ruangnya.

Aku menatap Kyuhyun bingung "Ini bar?

Dia tertawa kecil sambil mematikan mesin truk dan membuka pintu "Benar tuan putri. Bir dan bilyar tidak pernah terpisahkan. Memangnya kau pikir kita akan kemana?"

Aigoo...

Sepertinya ini ide yang buruk.

Yap! Sebenarnya ini memang ide yang buruk.

Aku merasa ragu saat Kyuhyun keluar dari dalam truk, berjalan untuk membuka pintu di sisiku kemudian mengulurkan tangannya padaku.

"Ayolah, Hye-ya. Aku janji tidak ada seseorangpun di sini yang akan menggigitmu" ujar Kyuhyun meyakinkan. Tawa kecilnya keluar.

Aku menelan ludah. Masih merasa gugup, kuraih tangannya sembari keluar dari dalam truk.

Hah...Semoga yang kulakukan ini benar.

"Ayo kita lakukan" ujarku lebih untuk diriku sendiri. Kyuhyun tersenyum sembari meremas jemariku lembut. Tak lama kemudian kami masuk ke dalam bar.

Sebuah band sedang memainkan musik yang terdengar seperti lagu lawas. Aroma bir, asap rokok dan wangi parfum murah memenuhi ruangan. Nyaris membuat perutku melilit. Tampak pria-pria badboy sedang menari, dengan jins dan tato sementara wanita yang menggelayuti mereka terkikik genit.

Aku tersentak saat tangan Kyuhyun merangkul pinggangku. Membuat tubuhku merapat padanya.

"Maaf, aku harus menunjukkan keposesifanku di sini agar mereka tidak mendekatimu" bisiknya di telingaku.

Aku tidak membantah melainkan mengangguk dan semakin merapat padanya. Kyuhyun tertawa kecil.

Dia membawaku ke sebuah meja bilyar di sudut bar. Seseorang menyapanya dan dia mengangguk. Kyuhyun kemudian meraih dua stik bilyar dan memberiku yang satunya.

"Nah, sekarang saatnya untuk mengajarimu bagaimana memainkan bilyar" ujarnya mengedipkan mata. Membuatku sedikit melambung dan memutuskan untuk setuju dengan apapun yang dia katakan.

"Cho Kyuhyun! Kau gila? Apa yang kau lakukan dengan membawa putri pak pendeta di tempat seperti ini?!"

Tiba-tiba saja seorang wanita paruh baya dengan rambut hitam panjang datang menghampiri kami. Tangannya memegang nampan berisi bir.

Saat dia menoleh kearahku, aku menyadari ada yang familiar dengan dirinya yang kukenal. Terutama mata hitam legamnya.

Dan mendadak saja aku ingat

Astaga... ini Cho Seulmi. Ibunya Kyuhyun.

Cho Seulmi memang jarang terlihat. Saat malam hari dia akan bekerja di bar dan baru pulang pagi-pagi. Itupun kalau dia tidak menginap di rumah pacarnya yang selalu berganti setiap sebulan sekali.

Seisi kota tahu Cho Seulmi adalah wanita jalang meskipun tampaknya dia tidak peduli sama sekali. Meski bersaudara, dia dan ibunya Donghae tampak seperti langit dan bumi. Berbanding terbalik.

Dia kadang-kadang terlihat saat menjemput Kyuhyun dari rumah Donghae ketika kami masih kecil. Namun aku tidak pernah berbicara dengannya.

Cho Seulmi adalah wanita yang sangat menawan. Walaupun usianya sudah tidak muda lagi, kecantikannya tidak kalah dengan gadis remaja manapun. Yap! Meskipun dengan mengenakan baju murah ketat dan make-up yang tebal.

"Hai eomma, masih ingat dengan Shin Hye?" Tanya Kyuhyun sembari mengambil segelas bir dari atas nampan yang dipegang ibunya.

Aku mencoba tersenyum meskipun dia sedang mengamatiku dengan seksama seakan aku ini punya dua tanduk di kepala.

The Heart ChosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang