Telah tiba saatnya, Rainan pergi untuk balapan bersama Lano yang menantang dirinya. Rainan ditemani oleh Chodem karena Chodem lah yang selama ini melatih nya untuk menjadi ratu jalanan, sebenarnya tidak hanya Chodem yang jago balapan tetapi Hazel dan Anzel juga. Chole juga pandai hanya saja ia tidak suka balapan.
"Hai Ma Big Bos, lama lo ga dateng bro." sapa seseorang pada Chodem.
"Sibuk" singkat Chodem.
"Ada apa gerangan lo kesini? Ada yg nantang lo?" tanya Axel, orang yg menyapa Chodem tadi.
"Adek" singkat Chodem lagi.
"Adek lo ngapa?" tanya Axel bingung.
"Belakang lo itu siapa juga? Lo ga pernah ngajak cewe kesini." tanya Axel lagi.
"Adek, gue nganter adek. Mana Lano?" tanya Chodem dengan dingin.
"Serius Lano yg nantang? Itu adek lo?! Sumpah ya, itu Rainan bukan? Ratu jalanan? Anjir sama kaya Abangnya Raja jalanan." kaget Axel.
"Itu Lano." seru Axel sambil menunjuk Lano yg baru aja dateng menggunakan mobil berwarna putih mengkilap.
"Gue kira lo gabakal dateng." sinis Rainan.
"Kagak lah, gue ga cupu ya!" balas Lano tak kalah sengit.
"Kapan mulai?" dingin Rainan.
"Sekarang. Eh! Tunggu! Kita pake taruhan ya !" seru Lano.
"Hm" guman Rainan.
"Kalo lo kalah, lo harus jadi pacar gue" seru Lano yg membuat Chodem emosi.
"Ga bisa gitu! Kalo itu yg lo mau, lo lawan gue aja!" geram Chodem.
"Santai brother, dia siapa lo? Pacar lo?" ujar Lano santai.
"deal" singkat Rainan tanpa basa basi yang membuat Chodem semakin geram.
"Okey mulai sekarang aja" ujar Lano lalu masuk kedalam mobilnya.
Setelah Rainan dan Lano masuk kedalam mobilnya masing masing, perempuan dengan baju sangat kurang bahan menghitung mundur. Rainan memimpin didepan lebih jauh dari pada Lano. Hal itu membuat Lano geram dan menginjak pedal gas nya semakin kuat. Sekarang Lano berada didepan Rainan, tetapi Rainan tetap santai karena ia sudah diberi taktik oleh Anzel dan Chodem. Tiba digaris finis terlebih dahulu dan membuat Lano menganga tak percaya, pasalnya ia tidak pernah kalah melawan siapapun kecuali Chole dan Chodem.
"Lo!!! Minta apa lo?!" geram Lano tak percaya.
"5 mobil sport terbaru, 7 motor sport koleksi lo dan 2 mobil koleksi lo" dingin Rainan.
"Sumpah ya lo, mau bikin gue bangkrut!" geram Lano lagi. Yang hanya dibalas Rainan dengan mengangkat bahu.
"Kasih alamat lo" perintah Lano pada Rainan. Tetapi Rainan diam saja, ia hanya menyenggol abang nya untuk menjawab.
"Anter kerumah gue, biar gue suruh sopir gue buat anter kerumahnya" dingin Chodem lagi.
~~~Rainan~~~
Pagi harinya Rainan dan keempat kakaknya sedang makan diruang makan sambil bercanda tawa.
"Gimana balapan semalem? Menang nggak?" tanya Chole pada Rainan.
"Menang dong kak, Rainan gitu lhoh," jawab Rainan dengan bangga sambil terkekeh.
"Pake taruhan?" tanya Anzel.
"Pake njay," jawab Chodem.
"Apaan taruhannya?" tanya Hazel yang sedari tadi hanya diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainan
Подростковая литератураAku butuh kepastian, bukan harapan ! "Kapan lo peka akan perasaan gue?" kata Rainan dalam hati. "Aku akan selalu ada untuk mu sampai kapan pun" ujar Dhiyello. "Sorry, gue udah nyakitin lo. Tapi gue bener bener nyesel sama apa yg gue lakuin" ucap Lano