pasar malam

60 4 0
                                    

Tok tok tok...

Pintu kamar Rainan diketuk oleh seseorang yang membuat Rainan berteriak.

"Siapa?" tanya Rainan .

"Gue," jawab seseorang tadi.

Kaya nya aku kenal suaranya deh, tapi siapa ya? Guman Rainan.

"Kamu siapa? Masuk aja nggak dikunci kok," jawab Rainan. Setelah itu dibuka lah pintu kamar Rainan yang menampilkan wajah seseorang yg mukanya kelewat datar kaya penggaris .

"La.. La.. Lano? Kamu kok bisa disini? Kamu tau rumah ku dari mana?" tanya Rainan dengan gugup.

"Lo lupa? Gue ngajak lo jalan tadi pulang sekolah, gue tau rumah lo karena ngelacak gps hp lo. Udah cepet ganti baju, kita jalan," ucap Lano yang lalu berjalan keluar kamar Rainan.

"Idih kok dia tau sih rumah ku disini, otomatis dia tau dong aku siapa? Ihhh sebel," dumel Rainan.

Setelah selesai mengganti baju, Rainan segera turun menuju lantai bawah yang mendapatkan Chole dan Chodem berbincang dengan Lano.

"Mau kemana lo dek?" tanya Chole.

"Mau ke kuburan, mau ikut?" tanya Rainan ketus.

"Tanya doang anjay,"

"Hm, bang Rain berangkat yaaa pergi ma Lano. Ntar kalo ada apa apa Lano hajar aja dah,"

"Lhah kok gue sih?" tanya Lano karena merasa nama nya disebut.

"Kan lo yang ngajak Rain maen bego," ucap Hazel.

Rainan yg sudah merasa kesal pun meninggalkan Lano dan Hazel untuk menuju mobil sport milik Lano. Lano yg sadar akan hal itu juga bergegas untuk menuju mobil nya. "Gue salah apa lagi sih? Masa ditinggal mulu," guman Lano saat berjalan menuju mobil nya.

setelah memasuki mobilnya Lano segera menjalankannya. keheningan menyelimuti keduanya hingga pada akhirnya Lano membuka pembicaraan, "lo mau kemana? gue anter," 

Rainan tetap diam tidak menjawab Lano dan memilih tetap memainkan ponselnya. Merasa diacuhkan, Lano merebut ponsel berlogo apel yang telah digigit keluaran terbaru.

karena geram Lano kembali bersuara tetapi ia menaikan nadanya."kalo ada orang nanya tuh dijawab!" 

Rainan tetap diam dan tidak menoleh kearah Lano sedikitpun, Lano sudah sangat geram ia segera menepikan mobilnya dan berhenti. Lano mendekatkan wajahnya kewajah Rainan membuat gadis itu gugup setengah mati.

"ka - kamu ma - ma - mau ngapain??" tanya Rainan dengan wajah memerah dan segera memalingkan wajahnya keluar jendela.

"lo mau kemana? gue tanya dari tadi." jawab Lano

"terserah kamu aja. kan kamu yang ngajak pergi."

"lo mau belanja?"

"nggak mau. buang buang uang aja," ucap Rainan membuat Lano tertegun.

"ya udah lo ngikut gue nih?" tanya Lano.

"iya, Rain ikut Lano aja," setelah itu Lano segera menancap gas mobilnya lagi.

10 menit berlalu, mereka tiba dipasar malam yang membuat Rainan antusias sekali. Rainan turun dari mobil dan berlari menuju penjual gulali. Lano menyusul Rainan, ia tersenyum kecil melohat kelakuan Rainan seperti anak anak. 

"Pak, saya mau yang warna warni ya yang campur sama minta yang bentuk burung satu," pesan Rainan, setelah mendadapat apa yang ia mau, Rainan berlari menuju Lano.

"Lo beli apa?" tanya Lano.

"Rain beli gulali, Lano mau???" tanya Rainan kembali dengan menawarkan gulalunya pada Lano.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 03, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RainanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang