🌻3🌻

133 21 3
                                    

Sudah hampir sebulan berlalu
sejak ia bekerja di café Kyuhyun. Ia merasa sangat nyaman bekerja di sana. Setiap hari bisa bertemu Kyuhyun adalah hal paling menyenangkan bagi Yuri. Begitu spesial sosok Kyuhyun baginya hingga hanya dengan melihatnya setiap hari saja sudah membuatnya sangat bahagia. Dua tahun tidak bertemu namja yang disukainya itu karena kewajiban namja itu sebagai warga negara
membuatnya merasa sangat merindukannya. Ya, selama dua tahun ini ia selalu menantikan kehadiran Cho Kyuhyun. Sepertinya ia sengaja tidak memberi tahu Yuri bahwa dia sudah selesai
menjalani kewajibannya karena ingin memberinya kejutan. Tapi belum sampai kejutan itu ia berikan pada yeoja manis itu, ia sudah bertemu lebih dulu dengannya di café yang ia kelaloa bersama Yesung.

“Kau baru datang?” Suara berat seorang namja mengagetkannya.

“Ah, Yesung oppa, kau mengagetkanku,” Ucap Yuri, mendapati Yesung sudah ada di hadapannya. Yesung tersenyum lali meminta maaf pada Yuri.

“Kyuhyun oppa tidak datang? Kenapa tidak terlihat?” Tanya Yuri yang tidak melihat sosok Kyuhyun di café.

“Ah, tadi katanya ada sesuatu yang harus dia selesaikan mungkin sebentar lagi dia datang,” Jawab Yesung. Yuri melangkah ke dapur untuk meletakkan tasnya di loker dan bersiap untuk mulai. Yesung menyusulnya ke dapur,
ia menatap wajah Yuri lekat.

“Yuri-ah, kau sakit? Kenapa wajahmu pucat?” Tanya Yesung, rautnya khawatir melihat
wajah pucat Yuri.

“Aku baik-baik saja, oppa,” Jawab Yuri.

“Kau tidak melewatkan makanmu kan? Kyuhyun bilang kau punya masalah dengan lambungmu,” Yesung mulai cemas.

“Tidak, sebelum berangkat aku sudah makan,” Jawab Yuri. “Apa pucat sekali, oppa?”
Tanya Yuri. Yesung mengangguk.

“Mungkin karena kau terlalu lelah bekerja dan kuliah. Kalau kau merasa lelah istirahatlah,” Ucap Yesung. Yuri mengangguk sambil tersenyum. Yuri beranjak dari tempatnya berdiri untuk mulai bekarja. Pelanggan semakin ramai berdatangan. Wajah
Yuri mulai gusar karena hingga saat ini ia tidak melihat Kyuhyun datang ke café. Beberapa kali ia
melakukan kesalahan dan mendapat teguran dari pelanggannya. Yesung yang melihatnya segera menghampirinya.

“Yul-ah, kau baik-baik saja? Sepertinya kau lelah, kau istirahatlah, biar aku yang
melakukan pekarjaanmu.

Aniya, oppa. Nan gwaenchanha,” Jawab Yuri.

“Istirahatlah, aku tidak ingin kau dimarahai pelanggan lagi,” Ucap Yesung kali ini nadanya tegas. Yuri hanya menurut padanya. Ia berjalan ke ruang istirahat, dan mulai merebahkan tubuhnya di sofa.

“Kyuhyun oppa, neo odiga?” Lirihnya. Sedetik kemudian, ponselnya berdenting. Sebuah
pesan masuk, ia buru-buru membuka pesan itu.

From: Kyuhyun oppa

Yul-ah, aku ingin bertemu denganmu nanti sepulang dari cafe. Aku tunggu di taman. Apa kau bisa menemuiku?

Mata Yuri berbinar. Ia segera membalas pesan Kyuhyun.

To: Kyuhyun oppa

Ne, tentu saja, aku akan menemuimu, oppa.

Setelah membalas pesan itu ia keluar dari ruang istirahat dengan wajah berbinar. Ia memulai lagi aktivitasnya di café. Hari ini Kyuhyun tidak kembali ke café, tapi ia mengajak Yuri untuk
bertemu sepulang dari cafe nanti.

“Yul-ah, bukankah aku memintamu istirahat, kenapa kau bekerja lagi?” Yesung yang melihat Yuri melayani pelanggan menghampirinya dan raut cemasnya kembali terlihat.

True Love Never Runs. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang