Adalah aku, wajahku. Salah, disalahkan, atau dibuat salah? Mana yang benar? Barangkali pertanyaan semacam ini juga sebuah kesalahan. Lahir di atas kehendak Tuhan, bernafas di atas kehendak aturan-aturan perempuan; yang dibuat-buat. Bahkan, aku tidak memiliki hak atas diriku sendiri untuk menentukan bernyawa atau tidak esok hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perempuan Yang Memesan Takdir
AcakPertama mengenal W.Sanavero di kota kecil penuh kenangan. Pare Kediri Jawa Timur Dan saat tahu jika dia melahirkan satu buku berisi kumpulan puisi. Ternyata tak salah resensi banyak manusia. Memang salah sebuah buku yang benar-benar menggetarkan p...