Sunny

13 1 0
                                    

Seorang gadis cantik dengan dress hitam selutut baru saja turun dari mobil mewah yang beberapa saat lalu menjemputnya di Bandara internasional Incheon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang gadis cantik dengan dress hitam selutut baru saja turun dari mobil mewah yang beberapa saat lalu menjemputnya di Bandara internasional Incheon.
Gadis itu berjalan dengan dikawal empat orang bodyguard. dari parasnya yang cantik, tergambar jelas gadis itu sedang tidak dalam mood yang baik.
Ia melangkah melewati pintu utama gedung perusahaan besar bertulis SHS Entertaiment Group di atas palang pintunya.
beberapa karyawan di sana nampak kaget melihat kehadirannya sembari berusaha menyapa sehangat mungkin. namun gadis itu tetap berjalan angkuh mengabaikan setiap sapaan yang ditujukan padanya.

"Sudah cukup sampai di sini saja. aku ingin bicara berdua dengan kakek. kalian pergilah" titahnya dingin.

gadis itu memutar knop pintu kayu berukir SHS di depannya dan masuk tanpa permisi.

"Kakek!" teriaknya manja menghambur kedalam pelukan seorang lelaki tua yang duduk membaca buku tebal di mejanya. Aktivitas kakek itu terhenti oleh kehadiran sang cucu, ia tertawa bahagia seraya memeluk si gadis.

"kenapa kakek tidak ikut menjemputku?" tanyanya memprotes usai melepas pelukannya.

"Kakek mendadak ada rapat dengan klien Sunny sayang" jawab kakek sambil menyingkirkan anak rambut di wajah gadis bernama Sunny itu.

"Jadi kakek lebih memilih pekerjaan ini dari pada menjemputku di bandara? ayolah kakek, aku kan cucu kakek. sudah tiga tahun aku tidak ke korea"

"bukan begitu Sunny sayang... kau tahu kan kakek masih belum bisa menyerahkan urusan kakek ke orang lain? ini tanggung jawab kakek Sunny" jelas kakek mencoba memberi pengertian kepada sang cucu.

"Huh makanya kakek cari  ...."

Tok Tok Tok

"Masuk!" sahut kakek. Sunny diam di sofa tak melanjutkan ucapannya.

seorang perempuan muda masuk dengan membawa berkas yang terselimuti map ditangannya.

"Silahkan tuan..." ucapnya setelah menyodorkan beberapa berkas untuk di tanda tangani.

Sunny memutar bola matanya malas saat perempuan itu permisi keluar.

"Sunny..." panggil kakek.

Sunny mendekat dengan wajah masih kusut.

"Kakek janji setelah urusan kakek selesai kita jalan-jalan"

"termasuk shoping?"

kakek mengangguk mantap.

" Oke kek, aku sayaaang kakek" lanjut Sunny memeluk kakeknya erat. kakek tertawa mengacak pucuk kepala Sunny penuh sayang.

"Kakek akan segera kembali, Kamu jalan-jalan saja dulu. oh iya ada artis baru yang dulu juga pernah tinggal di California dekat dengan universitas mu. kalian kenalan lah. nanti dia akan kemari" kata kakek sebelum keluar dari ruang kerjanya.

Sunny POV

Aku duduk malas di sofa ruang kerja kakek. penerbangan panjang dari california ke korea membuat sendi-sendiku menegang. aku duduk beralik ke kursi pijit kakek yang terletak di pojok samping pintu. rasanya enak sekali ketika kedua kaki ku dipijat begini.

Hampir-hampir aku tertidur ketika sebuah tangan mengetuk pintu ruangan ini.

"Come in" ucap ku malas tanpa membuka mata. derap langkah kaki high heels kian mendekat.

"Ada perlu apa? kakek sedang menemani Yong Dae rekaman single terbarunya" ucapku dingin.

"maaf nona, saya Kim Na Rae yang diminta untuk menemani nona di sini" ucap perempuan itu. aku membuka mata menatapnya dari ujung kaki hingga ujung rambut. Cantik. tapi masih cantik kan aku. tentuya.

 tentuya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"oh... kau artis baru itu kan?" tanya ku setengah bergumam. Na Rae mengangguk.

"kenapa menatap ku begitu?" protes Sunny risih ditatap Na Rae.

"Maaf nona, Kadang saya tidak bisa mengontrol ekspresi wajah saya kalau sedang bingung" ucapnya merasa bersalah.

"kenapa harus bingung, kau kan artis harus pandai-pandai mengontrol ekspresi wajah mu. kalau tidak, bagaimana produser mau mengajakmu bermain drama" tutur ku terdengar menggurui. aku bangkit dari kursi pijat dan mengajaknya duduk di sofa.

"Bagaimana menjadi artis di sini?" tanyaku enteng.

"maksud nona?"

"ya bagaimana rasanya menjadi artis di SHS entertaiment?"

"menyenangkan" jawabnya kikuk. aku mendengus mendengar jawaban tak memuaskan itu.

"Menjadi artis adalah impian saya sejak kecil nona" ucapnya lembut. ia tersenyum tipis dengan tatapan nanar.

"ada apa? kenapa wajahmu ditekuk begitu?" tanya ku heran.

"Tidak apa nona, ini urusan pribadi"

"ceritalah jangan membuatku penasaran" desak ku tak peduli akan privasinya.

"Ayo Na Rae" paksaku. gadis itu menghela nafas tak suka.

" kau tak mau menuruti keinginan cucu pemilik perusahaan ini?" tanyaku pongah. dia menunduk dalam.

"Saya ....."

"Kim Na Rae kau panggil sutradara, sebentar lagi kita take. hai Sunny, Kapan datang?" kata Juna yang tiba-tiba saja muncul dibalik pintu memutus ucapan Kim Na Rae. ia adalah salah satu aktor dibawah naungan perusahaan kakek ku.

"Juna kau tidak sopan sekali" tegur ku, ia cengar cengir tak jelas lalu menarik tangan Na Rae yang mendekat ke arahnya.

"sori ya Na Rae aku culik dulu" ucapnya, aku hanya mendelik kasar.

Juna pun masih sama jahilnya. apakah  Kim Nan masih sama cintanya kepadaku?

batin ku - Sunny

Pedal Cinta SunnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang