Koma

14 1 0
                                    

Pemuda tampan yang sedang menunggu pesanan kopinya itu datang menyungging senyum saat ponselnya berdenting memberitahu ada notif pesan yang masuk.
senyumnya melebar mengetahui siapa yang mengirim pesan. sang kekasih hatinya ternyata sudah di korea. Tak ingin membuat pujaan hatinya menunggu terlalu lama ia mengambil dompetnya mengeluarkan uang won beberapa lempar menaruhnya di atas meja pesanan dan bergegas pergi.

seorang pelayan yang membawa pesanan kopi miliknya ingin berteriak memanggil pemuda itu saat ia berpapasan dengannya namun teriakan itu diabaikan oleh sang pemuda.

"Aku akan segera tiba Sunny" ucapnya bersemangat sembari menginjak pedal gas mobilnya. jarak antara Coffe Cafe dengan SHS entertaiment sebenarnya tidak terlalu jauh bahkan lebih dekat jika ditempuh dengan berjalan kaki. namun Kim Nan, nama pemuda itu melupakan hal ini hingga membuatnya memacu mobil cukup kencang.

jalanan kota seoul siang itu cukup tenang, tidak terlalu banyak mobil yang berlalu lalang membuat Kim Nan leluasa melajukan mobilnya namun naas saat hendak berbelok kanan ke arah perusahaan SHS berlokasi sebuah truk pengangkut melaju kencang dari arah berlawanan menghantam sisi kiri mobil BMW milik Kim Nan hingga oleng.

Kim Nan yang berada di dalam mobil berteriak histeris saat mobilnya terbalik hingga ringsek parah. Pemuda tampan itu terkulai lemas di antara pintu kaca depan mobil yang pecah. keadaannya diperparah olehnya yang tidak menggunakan sabuk pengaman. Dasar segar mengalir di telinga dan hidungnya. sementara Tubuhnya yang lain terluka parah.

Dalam setengah sadar, Kim Nan menyebut satu nama yang dirindukannya.

"Sunny...."

saat orang-orang mulai berkumpul dan terdengar bunyi sirine ambulan, penglihatan Kim Nan mengabur dan ia tak sadarkan diri.

di lain tempat tak jauh dari lokasi kejadian, Kim Na Rae yang sedang menjalani pemotretan di gedung SHS Entertaiment mendapat kabar bahwa kakaknya mengalami kecelakaan hebat. gadis bertubuh jangkung itu tak kuasa menahan air matanya untuk tidak jatuh. hampir-hampir ia terkulai jatuh ke lantai jika Juna tidak sigap memeganginya.

"ada apa Na Rae?" tanya Juna khawatir.

"Kakak ku, Kim Tan, dia kecelakaan" ucap Na Rae bergetar disela tangisnya.

"Aku harus ke sana!" lanjut gadis itu sedih tanpa memerdulikan rekannya yang lain, ia berlari menuju lokasi kecelakaan. mengabaikan teriakan Juna yang memanggilnya cemas.

"Break kita Break!!!" teriak pemuda itu kemudia menyusul Na Rae yang berlari tanpa alas kaki ke depan kantor.

Gadis itu terkejut tak percaya melihat keadaan mobil yang begitu dikenalnya itu hancur tak berbentuk. pikirannya langsung tertuju pada kakak semata wayangnya. hatinya berdebar takut.

"Kakaaaaaak !!!!" teriaknya histeris saat menemui Kim Nan terluka parah tak jauh dari lokasi mobil, hatinya hancur saat melihat sang kakak sedang diberi nafas buatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kakaaaaaak !!!!" teriaknya histeris saat menemui Kim Nan terluka parah tak jauh dari lokasi mobil, hatinya hancur saat melihat sang kakak sedang diberi nafas buatan.

"Kakaaaaaak !!!!" teriaknya histeris saat menemui Kim Nan terluka parah tak jauh dari lokasi mobil, hatinya hancur saat melihat sang kakak sedang diberi nafas buatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Juna menghampiri Na Rae yang duduk lemah menangisi Kim Nan yang tidak bisa dipeluknya sebab dihalangi tim medis.
ia hanya bisa memanggil-manggil nama kakaknya itu berharap ia selamat.

"Dokter pasti akan menyelamatkannya" bisik Juna menenangkan Na Ra.

Suasana di kelompok tim medis mendadak ribut seorang dokter berteriak meminta petugas ambulan membawa pasien ke rumah sakit secepat mungkin.

"Gawat! Pasien tidak bernafas" ucap dokter wanita yang lain.

Kim Na Rae yang tadi menangis langsung berdiri menghampiri sang kakak.
"apa yang kalian lakukan ?! kakak ku sekarat" teriaknya frustasi. Juna menarik Na Rae untuk menenangkan diri.

"Kim Na Rae tenangkan dirimu !" bentak Juna akhirnya. Na Rae melepas genggaman Juna namum pemuda itu dengam cepat menarik Na Rae kedalam pelukannya. memeluknya seerat mungkin.

"hiks hiks lepaskan aku juna, biarkan aku melihat kakak ku" tangisnya memukul dada bisang Juna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"hiks hiks lepaskan aku juna, biarkan aku melihat kakak ku" tangisnya memukul dada bisang Juna.

"biarkan dokter bekerja Na Rae. Aku yakin Separah apa pun Kecelakaan ini Kim Nan jauh lebih kuat, Percayalah" bisik Juna sambil mengelus rambut Na Rae dengan sayang.

Ambulan sudah membawa Kim nam ke rumah sakit terdekat. Juna mengajak Na Rae untuk ke rumah sakit. setibanya di tempat itu, Kim Nan langsung dilarikan ke ruang operasi.

hampir dua jam Kim Nan di dalam selama itu pula air mata Na Rae terus mengeluarkan tangis. Juna dengan setia menemani Na Rae menunggu operasi selesai meski kerjaan di kantor masih menunggu. ia terpaksa meminta rekannya untuk menghendel pemotretan band G5.

Lampu operasi mati, dan dokter yang masih berpakaian lengkap operasi keluar. raut wajahnya mengguratkan penyesalan. Na Rae tanpa sadar mengeratkan peganganggan di lengan Juna. ia takut.

"Pasien mengalami gegar otak akibat benturan keras di kepalanya dan pasien...Koma"

Na Rae pingsan mendengarnya.

"Na Rae bangun Na Rae" panggil Juna khawatir, segera diboponhnya tubuh Na Rae ke ruang rawat ditemani dokter tadi.

Sunny yang tidak tahu apa-apa mengenai kecelakaan kekasihnya masih merutuk-rutuki Kim Nan yang mengingkari janjinya. ia tidak tahu bahwa kekasihnya koma di rumah sakit.

 ia tidak tahu bahwa kekasihnya koma di rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pedal Cinta SunnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang