Hari ini tanggal 11 Januari.
Kali pertama Kim Taehyung bertemu dengan Park Jimin; si mahasiswa super tampan yang ternyata juga mengambil pekerjaan sampingan sebagai kasir indomaret dekat rumah.
Dan ... well, damn. Matanya sudah berapa lama tidak berkedip ketika melihat sepasang lengan kokoh berbalut ukiran nadi sepanjang lekuk garis otot, bermuara pada bisep tegas yang ditutupi sebuah lengan kemeja seragam?
Karena nyatanya, sekarang si Park Jimin itu, justru malah terkekeh dengan senyumnya yang luar biasa menyenangkan. Memancarkan radian hangat yang menjadikan Kim Taehyung ikut menyungging senyum juga sekalipun canggung.
Tepat ketika Kim Taehyung menyodorkan satu pack yakult,
Dengan jemari yang gemetar gugup.
"Ini aja?" Park Jimin menaikkan satu alis; sumpah Taehyung nyaris lemas menahan nafas begitu mengangguk,
"Oke, sepuluh ribu." Sahutnya, "Pake plastik?"
Kim Taehyung balas menggeleng. Masih canggung, "Gak, gak usah."
"Hooo, save earth ya? Bagus, bagus."
Sumpah,
Kim Taehyung merasa cupu as fuck begitu mendapati jemarinya saking gemetaran menyerahkan dua lembar uang pecahan lima ribu.
Kemudian merasakan kulit keduanya saling bersinggungan. Hangat yang menjadikan dia merasa nyaman, juga aroma musk pekat yang membuat ia reflek menghela nafas.
Man, aroma ganteng.
"Oke, sip. Makasi." Jimin mengangguk.
Dan Kim Taehyung baru aja bersiap untuk beranjak pergi, lari ke arah rumah masih dengan perasaan berbunga bahagia karena berhasil mencuri pandang ke arah name tag sampai bisa tau nama si kasir ganteng, dan langsung melaju stalking sosmed sampai dapet.
Tapi seketika terhenti begitu sebuah permen lollipop strawberry menyinggung ujung kuku. Kemudian menegakkan pandang hanya untuk bertemu dengan pandangan sayu yang membuat ia sukses terpaku.
"Traktiran." Si Park mengulas senyum miring, "Sampe besok di kampus ya, Taehyung."
Taehyung berjengit, "Kok bisa tau nama gue?"
Yang dibalas cengiran, "Ya tau lah."
"Stalker?"
"Bukan."
"Terus?"
"Pengagum."
Oh, damn.
"Yakali," Taehyung mendengus, "Lo kalo ngomong suka kelewatan."
"Gak mengelak." Kekehnya lagi, "Dah sana pulang. Kelamaan diem disini, awas naksir, lho."
"Gak, anjing. Kenal lo aja kagak."
"Ya udah, ayo kenalan?" Kemudian, si Park menyodorkan sebelah tangan, "Kenalin, Park Jimin."
"Taehyung." Gumamnya seraya menautkan telapak keduanya dalam genggaman, "Udah?"
"Udah sayang?"
"Udah anjir kenalannya."
"Oh, belum."
Taehyung mendecak, "Apa lagi?"
"Belum sayang?"
"Ya, bangke."
Dan siang itu, Kim Taehyung berhasil menemukan bahwasanya, tawa Jimin itu menular. Menyinggung afeksi yang membuat ia ikut tertawa bersamanya.
Sip,
Taehyung sukses jatuh cinta.
***
So, memulai debut dengan guilty-pleasure yang adalah MinV!
Oye, keluar zona nyaman hehehe♡