"Selamat datang di indomaret. Selamat berbelーoh, hai jomblo!"
Sampah.
Taehyung reflek mendecih. Membuang muka, lantas berbelok menuju etalase berupa deretan rak berisikan pembersih.
Kemudian matanya menangkap rinso.
"Sendiri aja nih? Eh, lupa. Kan elo jomblo."
Dan jemari lantas gatal ingin mengobok keseluruhan isi mulut si Park ganteng Jimin supaya diam.
"Elo kalo ngomong suka sendirinya gak ngaca, ya." Satu pack sunlight diambil, dan mata kembali menyisir sampai bertemu superpel, "Jomblo kok ngomong jomblo."
"Wah, bagus dong." Si Park menyahut kalem, "Cocok berarti."
"Apanya?"
"Gue sama lo."
"Cocok darimananya, maleen."
"Sama-sama jomblo." Jimin mengedikkan kedua alis seraya melempar satu senyuman kelewat lebar yang reflek membuat si Kim mengernyit sebelum ia melanjutkan, "Jadian kuy?"
"Ogah."
"Ey, jual mahal?"
"Kalo iya, kenapa?"
"Yah, padahal kita cocok, lho."
Taehyung nyaris sekali tersipu.
"Emang apa yang bikin cocok?"
"Sama-sama jomblo."
Jimin nyengir. Cengirannya tampan. Mode ganteng melebihi biasanya, karena khusus hari ini dia absen dari seragam pegawai indomaret.
Sebatas kemeja putih. Lengannya digulung tiga per empat. Celana panjang hitam ditambah tag nama di dada sebelah kanan. Rambut hitamnya diacak bebas. Taehyung gatal ingin menyisir. Tapi gengsi.
Sayang, semuanya dirusak oleh sebuah celetuk kata 'jomblo' yang membuat harga diri seorang cowok gak kalah ganteng sekelas Kim Taehyung seolah runtuh.
Kembali, si Kim mendecih tak acuh.
"Ada lagi, kok."
"Apanya?"
"Yang bikin kita cocok."
Taehyung meraih satu bungkus sabun isi ulang, sebelum berjalan ke arah kasir dengan wajah mutlak dongkol, "Apa?"
"Lo kan manja."
"Seenaknya."
"Denger dulu orang ngomong," Jimin mendecak, "Lo kan manja,"
"Terus aja diulang."
"ーDan gue sukanya memanjakan. Udahlah, yuk pacaran aja?"
Taehyung beralih menatap skeptis, "Lo ngomong kaya gak punya lidah tau gak."
"Ini ada," Jimin menjulurkan lidah mengejek, "Mau dicoba?"
"Sampah."
"Ketimbang sampah, ayo tukeran nomor hp? Besok ketemu di kantin kampus, mau?"
"Rubah status dulu."
"Oh, berarti ini mau pacaran?"
"Gak lah anjing, bye!"
Begitu, Kim Taehyung terbirit berlari meninggalkan indomaret di siang bisu.
Bersamaan dengan lemparan satu lembar seratus ribuan, juga beberapa serpih recehanーtip untuk si kasir ganteng tukang gombal.
***
Pembalasan dendam.
Tag juga ah : okaeribi