5. Kue

564 35 6
                                    

Keesokan harinya Salsha yang sudah rapi dengan pakaian sekolahnya itu, ia sudah siap dan tidak lupa juga memakai jaket kakak kelasnya itu, ia berjalan keluar kamar sambil tersenyum sepertinya ia sedang gembira saat inih, dilihat dari cara senyumnya itu, memamerkan gigi putihnya tersebut, ia tidak takut kering apa ya? entahlah.

Salsha yang merasakan mood hari inih lagi bagus sekali berjalan dengan sambil bernyanyi kecil lalu menurunkan tangga dengan hati hati ia tidak mao jatoh dari tangga, ia juga tidak ingin mood hari inih yang bagus malah buruk di karnakan jatoh dari tangga, sangat memalukan

"Tumben bener nih anak, bangun pagi senyum senyum gajelas begini, sakit lo" Ucap adrian kepada sang adik yang sedari tadi turun dari tangga senyum senyum sendiri

"Pagi bunda, ayah, abangku yang super duper cerewet" ucapnya sambil mendudukan diri di bangku yang biasanya ia duduki saat sedang makan

"Lo sakit de" ujarnya lalu meletakkan tanganny di dahi adeknya itu,

"Nggak panas, Lo kerasukan ya, Lo bukan ade gua, pergi lo hus hus" timpahnya lagy, sambil mengibaskan tangannya kedepan salsha, salsha yang diperlakukan begitu oleh kakaknya mencibir bibirnya itu, padahal hari inih modnya sedang bagus.

"Sumpah ya lo bang, ngeselin banget lo, mood gua lagi bagus jadi ilang gegara omongan lo tadi" elaknya

"Yaela bercanda princes abang sayang, lagi nggak biasanya lo senyum senyum sendiri"  tanya adrian

"Itu yang lu pakai jaket siapa sal" tambahnya lagi, setaunya salsha tidak punya jaket warna merah apalagy modelnya laki, salsha yang di tanyakan oleh kakanya itu melebarkan senyumnya itu

"Paham dah gua kalo kaya ginih mah, Emang si cinta membu ITSSS AW...." Teriaknya adrian, mengapa adrian teriak, salsha menginjak kaki abangnya itu di karnakan ia bawel sekali, kalo bunda ayahnya sampe tahu pasti ia akan di introgasi.

"Sudah sudah, lanjutkan makannya, sudah mao siang, andri antarkan ademu sekolah seperti biasa" Perintah sang ayah

"Siap ayah, andri akan pengantarkan Princess kita dengan selamat" ucapnya, lalu mereka memakan makanan yang di hidangkan di meja makan, setelah selesai salsha dan andrian berpamitan kepada kedua orang tuanya sebelum ia mengantarkan princes keluarga inih dengan selamat sampai depan pintu gerbang kemerdekaannya, ehhh kelepasan.

Setelah selesai berpamitan adek abang inih berjalan menuju bagasi temoat mobil kakanya itu, lalu membukanya, mendudukan pinggangnya di kursi kemudi nya, di samping ada kakaknya yang sedang menyalakan mobilnya, menjalankan hingga keluar gerbang menuju ke sekolah adeknya inih, yang dimana ia pernah sekolah disana.

"Bang entar mampir ke toko kue bentar ya" ucap salsha

"Mao ngapain beli kue" tanyanya

"ya bakal di makan lah, Inces lagi pengen kue nih" Elaknya padhal ia berbohong, kue itu bakal kakak kelasnya itu, 'Maapin adek mu inih yang abang sayang, sekali sekali boong nggak papa kan' batinnya

"Kenapa nggak minta bunda masakin aja" Tanya lagi

"Entar aja lah hari sabtu, masak bareng bareng sama bunda sekalian sama temen temen gua" ucapnya. "Itu bang depan bang bntar berhenti" tambahnya lagy, andrian merasa heran tumben adiknya inih mao membeli kue, biasanya ia lebih suka masakan bundanya dari pada bikin

sesampainya di toko kue tersebut salsha langgsung membukakan pintu mobilnya sebelum ia meninggalkan mobil tersebut ia berkata kepada abangnya "Bentar ya bang, tunggu sinih" ucapnya

Setelah lima belas menitan salsha masuki kawasan toko kue itu, ia tidak mao kakak kelas nya itu merasa tidak sukak dengan kuenya ia harus memastikan kuenya enak dan bentuknya lucu, setelah selesai memilih ia berjalan ke kasir dan membayarnya, lalu ia keluar dari ruko kue tersebut berjalan menuju mobil yang dimana di dalam sana aada kakak tersayangnya

Only One  {Alsha}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang