6.Kesialan

483 29 2
                                    

"Siapa yang nyiram lo" Tanya Salsha, sebelum ia memulai pertanyaan kepada sahabatnya itu, salsha menyeret sahabatnya itu ke ruang uks, meminjamkan baju kering itu, ia tidak mao temannya itu masuk angin cuma gegara basah kuyup kena air, ia tidak tahu kenapa bisa seperti inih, entah disiram sengaja ataupun tidak disengaja

Flasback on

Setelah ia meminta izin kepada kedua sahabatnya, ia berjalan menuju kamar mandi di karnakan ia nervous ketemu sama kakak kelasnya itu, berjalan menuju wastefel ia membasuh seluruh mukanya, ia heran sama dirinya kenapa ia sebegitu gugupnya, padahal sudah banyak yang perhatian kepadanya ia cuek aja, sedangkan sama kaka kelas inih, entahlah ia tidak tahu menahu

"Inih nih, cewe yang semalem gue liat jalan sama iqbaal" ucap gadis di belakangnya, adila yang mendengar mendadak tegang, kenapa gadis di belakangnya inih bisa tau ia tadi malam di antarkan oleh kakak kelasnya itu.

Secara tiba tiba gadis itu memutar tubuhnya ke arahnya, dan tentu ia panik sekali melihat gadis inih dengan muka garangnya, yang menariknya memakai pakaian super minim dan di bibirnya ada noda merah sekali, lalu yang satunya lagi dengan gaya rambutnya yang di warnai pirang itu, dilla begitu kanget seumur umur ia tidak pernah di perlalukan seperti inih.

"Nah kan, yakin banget gue inih cewenya" kata gadis berambut pirang, sambil menunjuk dirinya, ia yang di tunjuk diam tanpa suara, ia begitu takut kepada gadis inih

"Lo itu masih junior disinih, baru pertama masuk aja sudah beraninya godain kakak kelasnya" Ujar gadis yang memakai pakaian super ketat, sambil menghempit kedua pipinya dengan keras, dan menggunakan tangan kanan.

Dilla mengiris sakit banget kedua pipinya itu, di pegang lah pipinya tersebut, "Maksud kamu apa ya, siapa yang deketin kak iqbaal" Ucapnya berhati hati

"Nggak usah sok nggak tau deh lo, gue ngeliat pake mata gue sendiri" Ucap gadis berambut pirang itu.

"Bolah lah muka lo polos, tapi tidak dengan kelakuan lo" kata gadis berpakaian minim

dilla sungguh tidak tahu apa tujuan kakak kelas itu melabraknya, apa di karnakan ia di anterkan sama kakak kelasnya itu, apa salah satu gadis tersebut mempunyai hubungan sama kakak kelasnya itu, entah lah ia tidak paham dengan situasi seperti inih, yang di pikirannya saat inih bagaimana ia bisa kabur dari kedua gadis tersebut, ia merasa heran kenapa toilet ini tidak ada orang yang masuk sedangkan ia tadi masuk banyak wanita yang membondong bondong untuk membung air kecil itu.

Tiba tiba dilla di tarik maduk ke dalam kamar mandi itu, ia di pojokkan oleh gadis berbaju minim itu, lalu ia merasakan basah di daerah bahunya sampe kebawah

"Inih buat lo yang udah ngelunjak ngedeketin kakak kelas yang sudah mempunyai gebetan" Ucap gadis berbaju minim, ia tahu sekarang mungkin gadis ini cemburu melihat is jalan sama pacarnya, tapi ia tidak pernah melihat kak iqbaal jalan sama gadis inih, entahlah ia tidak tahu gadis di depan inih bener apa bukan kekasih kak iqbaal

Setelah puas mengguyur air ke badan gadis mungil tersebut, gadis itu pergi "Inih belum seberapa, liat sampe ada yang melihat lagi, lebih kejam dari inih" Ancam gadis itu lalu pergi meninggalkan dila yang sedang menahan tangisnya, ia tidak mao setibanya temennya melihatnya ia dengan keadaan mata sembab, ia harus bisa menahan itu semua, dan juga ia tidak akan pernah dan nggak akan pernah mao berususam sama kakak kelasnya itu yang bernama iqbaal ia sudah cukup hari inih, tidak mao hari hari berikutnya

'"HEY gue tanyain juga"  Salsha yang merasa kesal telah di acuh kan oleh temannya itu, menggoyangkan tubuh temannya itu

"Ee..hh kenapa sal" jawab dilla, ia tidak tahu temannya itu berbicara apa, ia sendiri linglung memikirkan kejadian tadi di kamar mandi.

Only One  {Alsha}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang