8.Suasana Rumah

485 38 5
                                    

"Ro, lo mao kemana? Tempatnya disono" kata iqbaal sambil menunjuk ke arah berlawanan.

Alvaro menghiraukan ucapan iqbaal, ia berjalan terus menerus menerobos keramaian yang ada di mall. Bermaksud ia ke mall untung menenangkan hatinya, bukan melihat sepasang kekasih yang sedang bermesraan. Alvaro tidak tahu, ia tidak suka aja melihat salsha bergelayut manja sama lelaki itu, ia tidak paham inih maksud dari apa, kenapa ia begitu panas, ah penat sudah pikiranku, mana suka ia sama dia, cewe cerewet, Ceroboh. Ahh sudahlah. alvaro pusing memikirkannya.

"Itu Alvaro kenapa? Kok jalan kesana dah, dia kan tau arah Gramedia kesono" kata bastian.

"Sudahlah, kita Kejar alvaro, lo mao balik jalan" ucap iqbaal kepada bastian. Mereka berdua memutar jalan menuju alvaro berjalan.

Tiba tiba bastian menepuk bahu iqbaal. "Ball itu salsha kan" kata bastian sambil menunjuk seseorang gadis yang gelayut manja.

Iqbaal menyipitkan matanya memperlihatkan pemandangan di depannya itu, benar atau tidak yang di lihat Sahabatnya ini.

"Eh... Bas itu bukannya kak Andri ya, Most Wanted tahun lalu" ucap iqbaal

"Bukan, Masa kak Andri begitu" elak bastian

"Liat aja deh kalo nggak percaya" Ucap iqbaal, Bastian menegok, ia tidak melihat keberadaannya lagi, mungkin sudah pergi

"Ahh bego, udah Ilang kan ntu" ucap iqbaal.

"Ah, ngapain ngurusin salsha, ayo kejar Aldi, tarohannya nyawa nih" ucap bastian

Mereka berdua berjalan, mencari temannya satu lagi, Ia hampir kelelahan mencari Alvaro yang entah kemana dia pergi, alangkah keselnya ia melihat temannya itu sedang asik makan malam, ia tidak merasa ke ganggu padahal banyak cewe cewe yang mencari Perhatian padanya.

"Sumpa lo ro, Gila tau nggak cape gue nyari lo" ucap bastian, saat sudah sampai di depan alvaro.

"Apa gunanya punya hp, kalo nggak lo gunain" jawabnya. Bastian sama Iqbal menepok jidat lupa, mereka lupa, ia memiki handpone canggih, dan bisa menemukan temannya itu ada dimana.

"Mesen sendiri, Gue laper" jawab alvaro, yang melihat bastian ingin mencomot Makanannya

"Yaela dy, biasanya juga makan sepiring berdua lo sama gue, ampe minta di suapin" jawab bastian.

"Itu dulu, pas gue masih kecil sekarang beda lagi ceritanya" Jawabnya

"Tapi lo keadaan sadar kan" tanya bastian

"Mana gue inget, nyesel bas gue punya temen kecil kaya lo" Ucap alvaro.

"Sudah la bas, ribut mulu.lo gue pesenin makanan dulu bentar" ucap iqbaal menangahkan berdebatan tmnnya itu, dan meranjak dari meja menuju tempat mengantri membeli makanan.

"Nah, baru temen gue" ucap bastian.

"Emang dia mao temenan sama lo" ujar alvaro

"Maodong, buktinya dia beliin gue makanan, nggak kaya lo kodet" ucap bastian.

"Terserah bass" Jawab alvaro

*****

Setelah selesai membeli apa salsha inginkan akhirnya ia pulang, dengan membawa belanjaan yang menurut Adrian sang abang banyak sekali, untung saja itu pake ATM ayah, coba kalo pake atm dia jebol sudah harapan ku untuk ngedate sama gadis yang entah dimana sosok gadis tersebut.

"Makasih abang ku sayang, telah mengantarkan incesmu ini" ujar salsha

"Mhm... Kapok gue de, besok besok nggak akan gue mao lagi, gempor gue, malu malu in lo, turun derajat gue de" kata adrian

Only One  {Alsha}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang