CHAPTER 2 : KISAH SI ANAK KONYOL

54 4 0
                                    

     Jam menunjukkan pukul 14:00 tapi Rama belum juga datang, sudah kebiasaan Rama dia selalu membuatku menunggu lama. Padahal kami sudah berjanji akan kerumah Megan. Sibuk bermain atau membicarakan hal-hal yang membuat kami berimajinasi. Menyenangkan.
   
    "Angga! Oh Angga! Ayo kita pergi" pria tinggi kurus dengan suara yang seperti tertahan di hidungnya. Gilang Ramadhan.

"Lama sekali!"

"Heheh... aku. Aku ketiduran tadi" jawabnya terbatah-batah, padahal aku sudah tau dia dimana.

"Keluarga masih hidup?"

"Ehh.. ya masihlah!." Katanya agak kesal

"Maksudku yang satunya lagi?" kataku datar

"Oh.. hehehe masih bernafas kok mereka"

"Aku kira dia mati?" kataku dalam hati. Berharap mereka semua hilang. Terdengar kejam memang tapi hal yang mereka perbuat sudah kelewatan. Mereka seolah olah membuat Rama mengorbankan segalanya demi kepentingan pribadi mereka. bukan aku saja yang membenci mereka Megan juga.

    Pernah waktu itu dibawah langit malam bulan Ramadhan aku dan Megan bercakap cakap. Megan dengan polosnya berkata "Angga kamu tau Dika?"

"Laki laki yang kamu suka itu?"

"Mmm..katanya agak malu malu

"Sudah. bilang saja" kataku membujuknya untuk mengakui perasaannya

"iya heheh... dia pernah mengirim foto dia dan teman temannya. Lalu aku melingkari salah satu wajah temannya. Aku bilang Kak Dika, temannya tampan bilangin nama saya Megan dan saya suka sama kak Dika."

"Hahaha... lalu dia balas apa?"

"Dia tidak membalas"

"Kenapa?"

"Tidak tau. Tapi yang penting aku puas tertawa saat itu. Ohhh..ohh saat aku menuliskan pesan bahwa iklan sirup sudah muncul. Iklan sarung meraja lela. Iklan.." aku memotong perkataannya

"Konyol kau Megan"

"hehehe.. Aku juga pernah mengirimkan 50 pesan bertulis kak Dika berturut turut dan dia hanya membalas apa dik?. Jangan lupa bernafas balasku."

"Hahaha.. Gila kau"
   
     Itulah Megan. Orang terkonyol yang pernah aku temui. Beruntung aku bersahabat dengan dia,aku tidak perlu pergi kebioskop menonton film komedi atau menunggu listrik menyala untuk menonton acara komedi di televisi itu pun jika ada,cukup pergi kerumahnya duduk manis mendengar setiap ocehan atau cerita yang tak jarang membuat aku tertawa terbahak bahak. Dia dan adiknya Lili pernah menginap dirumahku. Saat itu Lili memilih pulang lebih pagi esoknya dia bilang nanti dicari Ibu. Aku bilang ke Megan untuk ikut Lili saja tapi dia bilang "Hehh santai saja. Nanti kalau Ibuku mencariku hingga datang kemari aku akan bilang. Maaf bunda ratu. Sudah aku yang salah. Hukum saja aku jangan hukum mereka" sambil memancarkan mimik khas artis sinetron terkenal kala itu.

    Sejak kemarin Megan selalu mengungkit ungkit hari esok. Dia bilang "Pertama kali aku bernafas ditanggal itu". Dan benar saja besok hari ulang tahun teman terkonyolku. Aku harap permintaannya tidak sekonyol cerita ceritanya.
"Rama! Hey kamu ingat tidak hari ini! Hari apa?"

"Hari Rabu tanggal 10 januari"

"Ehemm"kataku senyum senyum

"Apa yang spesial dari itu? Tanggal 10? Oohh..ya Hari Ulang Tahun Megan"

"Kamu ingat tidak tadi malam dia bilang apa?"

"Apa? Dia bilang apa?"

"Eeh Rama oh Lama.. dia bilang dia ingin sesuatu yang awet yang tidak akan basi. Mmm bagaimana kalau miras oplosan"

"Miras hey jangan bodoh. Bukannya akan bahagia dia akan mencoret kita di akte pertemanannya"

"Hahah iya iya bagaimana kalau boneka?"

"Uangku kita tidak akan cukup?"

"Kita bisa beli boneka dipasar. Mungkin saja akan cukup"
    
   Aku dan Rama mulai berjalan hati hati mendekati jendela kamar Megan. Lalu..
"Selamat ulang tahun Megan!"

"Hey? terimakasih"

"Ini hadiah kami untukmu Megan. Kamu tau tidak Megan? kami membelinya dipasar Jum'at tadi pagi. Kami memasukkan boneka ini kedalam baju kami untuk menutupinya,lalu dalam sekejab kami langsung berlari dengan cepat. Kami ingin segera mengejutkanmu"
Aku pikir setelah mendengar perkataanku tadi dia akan menolak hadiahnya tapi tidak dia malah memeluknya dengan sangat erat.

"Jika kami tidak datang esok. Kamu bisa memeluk boneka ini lagi agar kamu tidak kesepian" kata Rama yang aku dengar menyukai Megan sejak kami masih kecil. Sungguh cinta yang terlalu awal diumur yang masih sangat muda.

      Jika kalian pikir kekonyolan Megan itu mendominasi pada dirinya, maka kalian salah. Megan bukan hanya membuat kami tertawa. Dia juga perhatian pada kami, aku dan Rama. Waktu itu kami didatangi para pria jahil yang ingin menyeburkan kami berdua kepantai namun dengan sigap Megan langsung berkata "Kalian semua pergilah. Jangan ganggu kami. kalian seperti halnya anak kecil saja. Apa kalian tidak puas bermain saat kecil?"  katanya sigap. Bukannya kami tidak bisa melawan,kami hanya bingung cara menolak permintaan kritis  mereka. mungkin juga menurutnya mereka akan menolak melawan perempuan.

MEGAN

Dunia akan sepi jika kamu hilang
Malam tidak akan seru jika kamu muram
Kami akan rindu jika kamu diam
Kekonyolanmu itu Megan

Segitiga MERANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang