Seperti Reaksi kimia

55 5 0
                                    

~pernah warnai dunia.. puisi terindahku hanya untukmu..

~kita arungi bersama.. puisi terindahku hanya untukmu..

Suara Renata lumayan lah, lumayan ancur.

"Assalamu'alaikum.."

"Wa'alaikumsalam.."

"Siapa kak yang barusan nganterin?"

"Temen bu"

"Tumben cowo Kak?"

"Hehe iya bu, itu yang biasa Rena ceritain. Namanya Nanta"

"Kok gak disuruh mampir"

Mendengar percakapan itu, Sella keluar dari kamarnya.

"Ha? Kakak dianterin siapa?"

"Temen guelah"

"Halah temen apa temen?, itu yang lo taksir kak? Kok gak disuruh mampir?"

"Jangankan mampir, dijalan aja kagak ngobrol. Yang jelas orangnya gak putih-putih amat, rambutnya cool, mukanya kaku tapi ganteng"

"Ihh kak penasaran"

"Selamat berpenasaran"

Renata naik tangga untuk memasuki kamarnya.

Meletakkan tas, berganti pakaian dan meraih novel lalu tiduran sambil senyam-senyum ngeliatin novel.

"Ada ya cowo kayak dia? Kaku tapi romantis kayaknya"

Cie-cie Renata jatuh cinta setelah sekian lama menjomblo.

Tiba-tiba ada yang membuka pintu kamarnya.

Krek!!..

"Sella, ngagetin aja!"

"Kak kok bisa pulang bareng?"

"Dia yang mau nganterin"

"Kok tumben lo laku kak?"

"Dagangan kalik gue laku? -_ "

"Biasanya kan lu pulang naik angkot kak"

"Ya emang kenapa?"

"Seneng sih gue, lo ada yang nganterin. Tapi kok udah mau lulus aja gitu"

"Haa iya juga, gue baru sadar kalo gue udah mau lulus"

"Ahh lolaknya kumat kan"

"Mana hari ini hari terakhir UAS kan. Berarti udah berakhir juga aku satu ruangan sama dia"

"Ha kakak satu ruangan sama dia?" Sella terkejut

"Iya, dia duduk di depan gue"

"Pantas saja kau berangkat pagi-pagi setelah hari Senin itu"

"Ih apa hubungannya? Lagian masuk ruangan juga kalo pengawasnya udah dateng"

"Ya biar lu bisa ngeliatin dia sebelum masuk kelas, kan kalo udah di kelas lu kebagian punggung doang"

"Njirr bener juga"

"Eh ini novel dari dia lo" menyodorkan novelnya.

"Serius? Kok dia romantis?"

"Heem"

Sella membaca sekilas novel tersebut.

Aku mengabadikanmu dalam karya ini, tak akan ada yang lain.

Ini pertama dan terakhir.

Karena, cukup kamu yang menjadi cerita dalam khayalanku

Sebuah RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang