Ujian Nasional

43 4 0
                                    

Tak terasa puncak ujian di Sekolah Menengah Atas benar-benar tiba. 9 April 2018 menjadi hari pertempuran  nasional siswa/i SMA.

Kring!! Kring!!..

Alarm pukul 6 berdering keras memekakan telinga Renata.

"Hah? Gue kesiangan!" Renata terkejut saat terbangun dari tidurnya.

Ia bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Ia begitu terburu-buru saat menuruni tangga, ia berencana tak sarapan. Lari menuju keluar rumah

"Rena! Kau kenapa? Sarapan dulu"

"Gak usah bu, nanti Rena telat!"

"Hey hey!! Lihat jam berapa itu?"

Renata seketika berhenti, kemudian melihat kearah jam dinding

Jarum panjang berada pada angka 3 dan jarum pendek pada angka 6.

Renata sontak terdiam tanpa kata, heran dengan alarm dikamarnya.

"Sarapan dulu"

Renata berjalan perlahan menuju meja makan.

"Rena nge-set alarm jam 6 bu, tp kok ini baru jam 6.15 ? Masa Rena mandi dan siap-siap cuma 15 menit?"

"Siapa bilang jam 6?, semalam ibu melihatmu. Kau sudah tidur, ibu masuk merubah alarmmu menjadi jam 5. Biar kamu gak telat seperti waktu Ujian Sekolah waktu itu"

(Renata meringis mendengarnya)

"Kamu berangkat sama ayah hari ini, tidak usah naik angkot?"

"Terima kasih ayah"

..

(Sarapan selesai)

Jarak rumahku dan sekolah tidak begitu jauh, dapat ditempuh 15 menit dengan sepeda motor dan 20 menit dengan mobil.

Aku berpamitan kepada Ibu. Ayah, Sella dan aku segera meluncur menuju sekolahku terlebih dahulu. Sebab sekolah adikku lebih jauh dari sekolahku namun mendekati tempat kerja Ayahku.

"Kak kok lu udah mau kuliah aja sih?"

"Iya dong"

"Kalau lo di luar kota, yang ngerjain PR Matematika gue siapa?"

"Kerjain sendirilah!"

"Nggak bisa"

"Makanya belajar, eh cari pacar aja yang jago matematika"

"Ih ih"

(Renata sampai di sekolah)

"Terima kasih yah, assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam..."

Ayah dan Sella meninggalkan kawasan sekolah Renata.

¤¤

Renata bergegas menuju ruang A1 yaitu ruang dimana ia akan mempertaruhkan nilainya ^^ ah lebayy ya. Semoga berhasil Renata!

"Eh itutu Renata" bisik Anggra kepada Riska (teman Renata yang hadir di sekolah lebih dulu)

"Panggil gehh!"

"Ren!! Buruan sini" Anggra  Memanggil.

Renata tersenyum dan mempercepat langkahnya.

"Ada apa?"

"Nih ada cokelat buat lo" Anggra menyerahkan sebatang chungky bar.

"Emm, apa ini maksudnya? Mau nyontek jawaban?"

"Lahh berburuk sangka saja kau ini"

Mulut Anggra mendekati telinga Renata dan mengatakan "Itu cokelat dari Nanta anak kelas 12 Geografi 2. Lu ada hubungan apa sama dia?"

Sebuah RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang