Hope 1

4.6K 167 2
                                    

Cerita/tokoh/karakter/nama dan hal lainnya dalam cerita ini, baik seluruhnya maupun setiap bagiannya. adalah fiktif belaka.

aku berada ditebing tinggi yang aku gak tau harus apa karna aku adalah buronan para singa yang siap menerkamku kapan saja. jika aku turun dari tebing tinggi ini, aku akan mati dan singa-singa itu akan memakan bangkaiku. jika aku menyerahkan tubuhku pada singa-singa itu sama saja aku akan mati. intinya aku akan mati...

"(nama kamu) iqbaal tuh mau ngomong sama kamu" ujar temanku, adila.

aku mengangguk lalu menghampiri iqbaal yang berdiri didepan kelasku. aku menundukkan kepalaku karna kali ini aku gak berani buat natap matanya. padahal aku suka banget sapa tatapan matanya. entahlah kali ini aku takut.

"(nama kamu) aku mau ngomong sama kamu" tegasnya seraya menarik tanganku.

iqbaal membawaku ketempat yang lumayan sepi dari murid-murid lainnya. dan aku pun tetap setia menundukkan kepalaku.

"(nama kamu) aku bilang jangan ganggu aku! aku gak suka sama kamu, aku gak sayang sama kamu, apalagi yang namanya CINTA sama kamu!! dan itu gak akan pernah terjadi! GAK AKAN PERNAH"ucapnya yang membentakku.

"tap-tapi baal ak--"

"gak usah ngomong lagi kamu! omongan kamu itu gak berguna tau gak?! aku muak bilangin kamu terus. aku bilang berkali-kali jangan kejar-kejar aku lagi. kalau pun kamu terus ngejar aku, aku gak akan peka. aku capek!" lanjutnya lagi yang tetap membentakku.

"dengar tuh!" ucapnya seraya mendorong kecil pelipis kepalaku dengan telunjuknya lalu pergi meninggalkanku.

satu tetes air mata membasahi pipiku. satu tetes? bahkan berpuluh ribu tetes. baal aku cuman mau bilang kalau aku sayang kamu. kamu gak harus dan gak wajib jadi pacar aku. berteman saja aku sudah senang kok. seenggaknya kamu bohong sama diri kamu buat sayang sama aku saja aku sudah senang. tolong bahagiakan aku disisa hidupku ini baal.

"(nama kamu) kamu kenapa?!" seru adila seraya memelukku.

"aku sayang sama iqbaal" ucapku.

"sayang ? udahlah (nam..) kamu gak usah berharap lagi"

***

aku capek, aku sedih dan aku kecewa. aku gak tau harus apa kali ini. aku sudah mencoba untuk berhenti sayang sama iqbaal. tapi apa boleh buat? sayang itu terus menghantuiku. ck aku harus apa? aku masih ingat waktu memberanikan diri untuk jujur tentang perasaan aku ke iqbaal..

flashback

waktu itu iqbaal sedang sendirian ditaman sekolah. aku memberanikan diri buat bicara, menatap dan duduk disebelah iqbaal. karna aku belum pernah melakukan itu semua.

"baal aku mau ngomong" ucapku seraya duduk disebelahnya.

"ngomong apa?! cepet aku gak ada waktu!"

"aku mau jujur aja kok.."

"jujur?"

"i-iya aku mau jujur.."

"jujur apa?! cepetan aku gak ada waktu buat ngomogn sama kamu"

matanya ya tuhan aku senang bisa menatapnya dari dekat. walaupun kini dia menatapku sinis.andai saja peristiwa ini akan selalu terjadi.

"hey aku gak ada waktu ayolahh" ucap iqbaal yang mulai risih.

"gak ada waktu? buktinya aja kamu disini sendiri dan santai-santai aja" timpalku polos.

"udah deh lo bawel banget sih!"

"ak-aku su-ka sam-ma kam-kamu" ucapku canggung.

"udah? BUANG-BUANG WAKTU AJA SIH LO!" ketus iqbaal lalu pergi.

flashback off

aku akan selalu sayang sama kamu baal. aku harap kamu bisa sayang sama aku. aku yakin suatu saat nanti kamu akan bilang "aku sayang sama kamu" walaupun itu bohong. bohong saja aku bahagia baal? apalagi enggak. aku hanya ingin mulut kamu membuka dan membuat suara "aku sayang kamu" kenapa hatiku selalu mengutarakan nama iqbaal? aku suka dengan senyum iqbaal. tapi iqbaal gak pernah memberiku sedikit saja senyumannya. i love you baal..

"jangan melamun (nama kamu).." ucap abang tiriku, aldi.

"tadi aku denger kamu berantem ya sama iqbaal?" lanjutnya yang kini sudah duduk disebelahku.

aku hanya mengangguk.

"kenapa sih? cerita sama aku"

"dia bilang dia gak suka, sayang apalagi cinta sama aku"

"kan aku bilang kamu gak usah kejar-kejar dia lagi. percuma (nam..) percuma, dia gak akan pernah sayang sama kamu"

"ini lagi kamu! kenapa sih kamu gak pernah ngebela aku? selalu aja ngebela iqbaal! aku tau iqbaal teman kamu dan aku cuman adik tiri kamu! tapi seenggaknya bantu aku supaya iqbaal bilang sayang sama aku!" ketusku.

"(nam..) aku cuman mau kamu itu gak terus disakitin iqbaal"

"udahlah kalian berdua sama aja sakitin hati aku"

aldi memang seumuran denganku, tapi aku anggap dia sebagai abangku. aku dengan aldi hanya beda ibu. orang tuaku sudah cerai. akhirnya mamaku menikah lagi dengan lelaki lain. iya aku punya papa tiri. papa tiriku pun punya anak aldi. jadilah keluarga yang setengah tiri (?)

***

AUTHOR'S POV

siang hari yang panas aldi pergi kerumah iqbaal. aldi kesal dengan sahabatnya itu yang terus menerus menyakiti hati adik tirinya. bagaimana tidak? iqbaal selalu mencaci maki (nama kamu). aldi selalu menasihati (nama kamu) untuk berhenti sayang sama iqbaal tapi nasihat itu tak digubris olehnya.

aldi melihat iqbaal didepan rumahnya lalu memanggil iqbaal.

"eh elo di ngapain disini?" balas iqbaal.

"please gue mohon sama lo baal, bahagiain (nama kamu)! dia syang sama lo"

"gue gak bisa di gak bisa!"

"lo harus bohong sama perasaan lo. tolong dia cuman mau diperhatiin sama lo. seenggaknya lo mau jadi temen dia. gue kasihan baal sama (nama kamu) selalu lo bentak-bentak"

"tapi di--"

"lo pura-pura deketin dia, dan lo pura-pura sayang sama dia bisa? please baal"

mau apa lagi? iqbaal menerima keputusan sahabatnya itu yang mungkin ini baik untuk (nama kamu). sesungguhnya iqbaal berat harus menerima kenyataan yang menurutnya menyakitkan ini.

-bersambung-

ini bisa dibilang cerpen karna ini partnya dikit. tapi lebih indentik dengan cerbung. akhh terserah mau bilang apa. gimana menurut kalian? VOTE DAN COMMENT YAAAA

DILARANG COPY PASTE :)

HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang