Hope 6

2.3K 136 15
                                    

"maaf..?" namira kebingungan.

"aku pacarnya iqbaal, bukan temannya dia. lalu kamu..?" namira melirik iqbaal.

"sayang bisa aku jelasin" kata iqbaal.

bisa terlihat dari wajah namira, namira ini sedang marah besar. iqbaal sujud didepan namira. bisa kita rasakan, iqbaal sangat sangat sangat menyayangi namira. biarlah iqbaal yang rasakan ini, ini salahnya juga.

"sayang?" (nama kamu) pun kebingungan.

"(nam..) aku bisa jelasin" kata aldi.

"apa maksudnya ini?!" bentak (nama kamu).

"sayang maafin aku, aku sayang sama kamu. please aku mohon, maafin aku. aku bisa jelasin semua nya" iqbaal mulai berlutut dihadapan namira.

raut wajah (nama kamu) mulai mengerut dan mengeluarkan air mata yang deras. dia langsung pergi ke kamarnya sambil menangis kencang. aldi yang melihat, langsung mengejar (nama kamu). inilah saatnya semua akan selesai. kebohongan ini sudah terbongkar!

"(nam..) maafin aku, ini semua salah aku. aku cuman kamu bahagia disisa hidup kamu (nam..). aku paksa iqbaal untuk bohongi perasaannya itu, please tolong maafin aku (nam..)" aldi mendobrak-dobrak pintu kamar (nama kamu).

tangisan (nama kamu) makin lama makin mengencang. wajahnya memerah dan sedikit uratnya terlihat dipelipis kepalanya. tangannya mencengkram bantal miliknya. kasihan.. baru dia merasakan betapa senang menjadi milik iqbaal, tapi sudah putus diawal jalan.

"aku gak perlu kamu kasihanin aku, lebih baik dari dulu iqbaal gak pernah baik sama aku. aku udah senang kok kalo dia mau jadi temanku. gak perlu bohong sama dirinya sendiri. kamu tega di" ucap (nama kamu).

"aku minta maaf, aku cuman mau..."

"apa?! kamu mau rebut mamaku? silahkan di! lagian sebentar lagi aku mau mati! bilang aja kalo kamu malu punya adik tiri yang penyakitan kayak aku"

"bukan begitu (nam..).. please maafin aku" lirih aldi.

(nama kamu) bisa mendengar dibalik pintunya, kini aldi pun sesang menangis sama sepertinya. dalam benaknya, (nama kamu) ingin sekali membukakan aldi pintu, tapi.. pikirannya itu langsung dia buang jauh-jauh. dia tak mau keluar kamar, sebelum keadaan kembali normal.

"(nam..) aku gak pernah sayang apalagi cinta sama kamu. maafin kita berdua"

(nama kamu) kenal betul pemilik suara ini, ini suara iqbaal. ingin sekali dia membukakan iqbaal pintu tapi kalau iqbaal masuk aldi pasti juga ikut masuk. tapi buat apa dia masih sayang sama iqbaal, sedangkan iqbaal gak sayang dia?

"(nam..) ayolah buka pintu ini" ucap iqbaal lagi.

"gak aku gak mau baal" tegarnya.

"iqbaal? hahahah kamu kira itu iqbaal? itu suara ku" 

(nama kamu) menoleh. kiki sedang melipat kedua tangannya didepan dadanya. oh ternyata tadi yang bikin suara itu adalah kiki yang menyamai suara iqbaal, bukan iqbaal. lalu iqbaal kemana? apa dia sama sekali gak peduli?

"apa aku bilang? ini cuman kebohongan aldi dan iqbaal! lain kali kamu dengerin apa kata aku" ucap kiki.

"udahlah ki aku gak mau diganggu"

"aku cuman mau bilang, tugas aku udah selesai disini. aku mau pergi"

(nama kamu) kembali menoleh. "pe-pergi?"

"ya, buat apa aku disini, kalo kamu gak sama sekali peduli sama aku"

"ki... please jangan pergi" lirih (nama kamu).

HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang