Jodoh Pilihan Allah

Dia kah itu?

Rahmah pun bingung, apa maksud kata-kata ilham barusan. Ya sudahlah, rahmah tidak memperdulikan itu. Ia hanya penasaran siapa lelaki yang akan di jodohkan oleh dia itu? Apa ia seorang hafidz? Entahlah rahmah tak mengenalnya.

Ku serahkan semuanya padamu Ya robb. Aku tau pilihan orang tuaku itu yang terbaik untukku.

Ucap rahmah dalam hati. Tak terasa ibunya pun masuk kedalam kamar rahmah.

" Nak, ayo keluar calon suamimu telah datang. " mendengar kata sang ibu, hati rahmah berdetak tak karuan.
Bismillah Ya Allah.

Rahmah keluar dengan kepala yang terus tertunduk. Ia tak mampu menatap sekelilingnya.

"Jadi langsung kepokoknya saja ya. Di sini saya akan melamar anak bapa yang bernama Sholifah Ar-Rahmah untuk di nikahkan dengan anak saya yang bernama Abdillah Ilham. "
Mendengar itu sontak rahmah terkejut. Dan ia mengangkat kepalanya dan benar. Lelaki yang di jodohkan olehnya itu adalah lelaki yang selama ini ia sebut dalam setiap doanya. Lelaki yang selama ini ia rindukan. Lelaki yang selama ini ia cintai dalam diam.

"Ya. Begini pak bu. Saya sudah lama menaruh hati pada anak ibu dan bapak. Saya tak ingin mengajak anak bapa dan ibu berpacaran. Oleh karena itu, saya mengajak anak ibu dan bapa untuk halal. " ucapnya dengan tegas dan dengan senyum itu. Ya senyum itu, aku selalu merindukan senyum itu.

"Kalau kami setuju. Bagaimana dengan Rahmah apa kamu setuju, nak? "

Aku bingung harus menjawab apa. Tapi aku tak mungkin menjawab jika aku tidak setuju.

"Bismillah. Insyaallah rahmah menerimanya. "

Semua orang di ruangan itu mengucap syukur.

Ini kah skenario mu Ya robb. Maha suci Allah. Ya Allah. Aku mencintainya karenamu.

Setelah itu keluarga rahmah membahas tentang tanggal pernikah rahmah dan ilham. Pernikahan di laksanakan 2 minggu setelah kelulusan mereka. Lebih tepatnya 3 minggu lagi. Karena minggu besok mereka sudah mulai ujian semester.