Chapter III

426 32 7
                                    

.
.
.
Maaf, aku pengen ganti orang.
Jadi ceritanya Sinb atau Eunbi pengen aku ganti sama Wonu aka Wonwoo. Karena couple aslinya Meanie Couple (Mingyu n Wonu)
.
.
.
.
.
.
.
Dua bulan kemudian....

Tak terasa waktu berjalan, kini usia kandungan Tao memasuki bulan ke sembilan. Tao sudah menantikan kedua buah hatinya melihat dunia. Menurut dokter Tao akan melahirkan dua minggu lagi.

Tao masih tinggal di rumah Jisoo dan Seungcheol. Tao sangat berterimakasih pada pasangan Cheolsoo karena sudah mau menerima Tao di rumahnya dan menganggapnya sebagai keluarga sendiri. Oh ya, kini Kris sudah tidak muncul lagi di hadapannya. Tao merasa sedikit lega sekaligus gelisah karena Kris.

Tao sudah berjanji kepada Seungcheol dan Jisoo untuk membayar uang sewa, namun di tolak oleh Seungcheol dan Jisoo karena mereka benar benar tulus membantu Tao. Jisoo juga sangat senang karena ada Tao yang menemaninya di rumah saat Seungcheol pergi bekerja.

Kandungan Jisoo kini sudah memasuki bulan ke empat. Jisoo terpaksa harus vakum dari dunia musik. Seungcheol semakin protektif terhadapnya yang sedang mengandung buah cintanya dan Seungcheol yang pertama.

Pagi ini Seungcheol sudah pergi bekerja. Tao sedang memetik bunga mawar di halaman belakang rumah Jisoo tanpa memakai alat pemotong. Sehingga tangannya mengeluarkan darah karena duri bunga mawar.

Jisoo yang tersenyum melihat Tao dari dapur sambil membuat susu hamil untuknya dan Tao. Karena kalau nggak di suruh Tao nggak akan meminum susunya. Jisoo membawa susu tersebut ke gazebo di belakang rumahnya tepat sebelah kolam renang dan taman mawar. 

"Tao ge, ayo kesini kau harus meminum susumu terlebih dahulu." teriak Jisoo yang sedang duduk di gazebo. 

"baiklah, tunggu sebentar!" Tao buru buru dan tiba tiba pemotong rumputnya jatuh, saat Tao membungkuk ingin mengambil pemotong rumput tersebut tiba tiba perutnya sakit karena perutnya tertekan. 

"akhh...." Tao teriak ke sakitan, Jisoo mendengar teriakan Tao, segera dia berlari menuju tempat di mana Tao berada. Lalu dia melihat Tao kesakitan sambil memegang perutnya. Jisoo langsung menyuruh sopir pribadinya untuk mengantarkan dirinya dan Tao ke rumah sakit. 

Jisoo menenangkan Tao sambil menelpon Seungcheol dan menelepon Luhan untuk menyiapan ruangan oprasi untuk Tao. Keringat mengalir di pelipis Tao, Jisoo semakin khawatir. Tak lama kemudian mereka telah sampai di rumah sakit. Jisoo teriak teriak "Suster, tolong selamatkan kakakku!" 

Tak lama setelah Tao masuk ke ruang operasi Seungcheol datang bersama mama dan baba nya Tao, Joonmyeon dan Yixing. 

"Bagaimana keadaan putraku??" tanya Yixing khawatir akan keselamatan putranya. 

"Tenanglah, bibi. Bibi cukup mendoakan yang terbaik untuk Tao dan bayinya," ujar Jisoo menenangkan Yixing.

Yixing yang mendengar ucapan Jisoo, kembali mengingat ayahnya sang cucu yang tidak bertanggungjawab atas kehadiran cucunya. hatinya merasa sedih bagaimana jika nanti putranya merawat cucunya sendirian? itulah yang ada dalam benak Yixing.

Tak lama kemudian Luhan keluar dari ruang oprasi, Yixing dan Jisoo segera menghampiri Luhan. "Luhan-ah bagaimana keadaan adikmu??" tanya Yixing

"Syukurlah Tao dan kedua anaknya selamat. Tao masih belum sadar karena efek biusan(?)," jawab Luhan tenang.

"Ahh... Syukurlah... apa jenis kelamin cucu kembarku?" -Yixing

"Cucunya mama, yang duluan lahir berjenis kelamin laki laki dan yang ke dua perempuan. selisih mereka lahir 10 menit."

.

.

.

skip

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Terlambat (KRISTAO YAOI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang