2

58 13 1
                                    

Your smile was beginning of my love for you.

****

pagi ini, pikiran Viera tidak seperti biasanya. Saat jam pelajaran Fisika dimulai, Viera tampak bengong dan menopang dagunya. Saat ditegur oleh gurunya pun Viera tidak mendengar.

"Viera!! sekali lagi kamu tidak mendengarkan bapak menjelaskan, kamu akan saya keluarkan dari kelas saya!!" ucap bapak januar guru Fisika killer di kelas 11 Ipa 2.

"baik pak" ucap Viera sambil memberi senyum hormat kepada pak Januar.

Viera sekarang memasuki bangku kelas 11 ipa 2. Viera bersekolah di SMA Merpati. walaupun SMA Merpati merupakan sekolah swasta, tapi SMA Merpati termasuk sekolah unggulan di kota tempat Viera tinggal. setiap tahunnya banyak siswa lulusan SMA Merpati yang masuk ke universitas-universitas terbaik di Indonesia maupun luar negeri. itulah salah satu alasan mengapa Viera memilih untuk bersekolah di SMA Merpati.

***
saat jam istirahat pun, Viera masih bengong dan ternyata pikirannya terbagi kepada laki-laki yang tadi bertemu dengannya sekaligus mengantarnya ke sekolah.

"ternyata dia sekolah di SMA Merpati juga. tapi kok gue gak pernah liat dia ya. kenapa dia tau gue sekolah disini juga. gue belum nanya siapa namanya, bilang makasih aja belum" ucap Viera dalam hatinya.

"Ra, Ra!! woy Ra!!" ucap Amara sahabat Viera sambil menggerakkan tangannya di depan muka Viera.

"ehh, nama lo siapa?" ucap Viera tak sadar.

"Gue? Amara lah, masa lo gatau nama sahabat sendiri ra." ucap Amara dengan nada bingungnya.

"A-ma? ma-maaf gue tadi bengong. hehe" ucap Viera patah-patah.

"dari tadi lo bengong terus, lo mikirin apa sih ra?" tanya Amara.

"enggak kok, gaada apa-apa" ucap Viera.

"tap- "

"kaliaaan!!" teriak Tiara ngos-ngosan memotong perkataan Amara. sambil berlari ke arah bangku mereka berdua.

"tenang, tenang. ada apa?" Tanya Amara kepada Tiara.

"ada anak baru woy. kelas 11 ipa 1, ganteng bangeett" ucap Tiara dengan teriakan yang terdengar
se-kantin sekolah. sampai semua orang yang ada di kantin melihat ke arah Tiara dengan jengkel.

Tiara dan Amara merupakan sahabat Viera sejak dia masuk SMA Merpati. Dan tanpa mereka sadari nama mereka mirip, karena huruf belakang mereka sama, yaitu 'ra'. karena itu, teman-teman sekelas mereka sering memanggil mereka 'TriRa' atau terkadang 'tiga-ara'.

"biasa aja kali" ucap Viera dingin.

"kalo lo udah liat mukanya, lo pasti kaget ra" ucap Tiara.

"serius lo? bisa jadi incaran gue nih." ucap Amara dengan berteriak sama kerasnya seperti Tiara.

Amara dan Tiara memang sebelas-duabelas. berbeda dengan Viera yang kalem dan dingin. oleh karena itu, banyak orang yang bertanya-tanya mengapa Viera tahan dengan sifat mereka. tetapi, menurut Viera justru itu adalah keunikan dari mereka berdua yang membuat Viera nyaman bersahabat dengan mereka.

****

tak butuh waktu lama, Rangga mempunyai banyak teman. Tanpa Rangga meminta pun mereka ingin menjadi teman Rangga. Mungkin karena kharisma, dan muka tampannya, mereka bisa memanfaatkan Rangga untuk menaikkan popularitas mereka. Dan Rangga benci dengan orang-orang seperti mereka.

karena itu, Rangga memilih sendiri. dan memilih tidak mau berteman dengan siapapun.

saat istirahat pun dia pergi ke kantin sendirian, walaupun banyak yang mengajak Rangga untuk pergi bersama.

saat Rangga sedang berjalan ke kantin, Rangga melihat satu bangku yang diduduki seorang perempuan yang sedang menopang dagu dan sepertinya dia terlihat sibuk dengan pikirannya sendiri. sedangkan dua temannya sedang ribut membicarakan sesuatu.

setelah Rangga membeli dua jus mangga di kantin, Rangga berjalan mendekati bangku perempuan tersebut.

perempuan itu melihat ke arah Rangga, dan seketika pipinya memerah saat Rangga menatapnya juga sambil tersenyum.

"hai" ucap rangga dengan senyum yang sangat tipis sembari duduk disebelah perempuan tersebut.

"nih gue bawain jus buat lo" ucap Rangga percaya diri. dan perempuan tersebut melihat Rangga dengan tatapan bingungnya.

disebrang bangku, kedua teman perempuan itu terkejut akan kedatangan Rangga. Dan mereka berbisik-bisik ria membicarakan Rangga. walaupun suara mereka kecil, tetapi ucapan mereka masih terdengar oleh Rangga.

"gue belum bilang makasih" ucap perempuan tersebut.

"yaudah" ucap rangga.

"yaudah apa?" ucap yang perempuan dengan nada bingung.

"yaudah bilang makasih lah" ucap Rangga sambil tertawa renyah.

"makasih tadi lo udah nganterin gue" ucap perempuan dengan nada malu karena habis ditertawakan oleh Rangga.

"oke. Nama lo siapa?" ucap Rangga sambil mengulurkan tangannya.

"Viera" ucap perempuan tersebut menerima uluran tangan Rangga dengan ragu.

"nama lo si--

Kring kring kring

ucapan si perempuan terpotong karena bel masuk berbunyi.

"gue ke kelas dulu. see ya" ucap Rangga sambil melepaskan uluran tangan keduanya dan kemudian menyunggingkan senyum tipisnya.

Rangga pergi meninggalkan perempuan tersebut menyisakan seorang perempuan yang masih bertanya-tanya di dalam hatinya, siapa nama laki-laki itu.

****

Thanks for reading guys.
Don't forget to vote and comment :)

RATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang