8

41 7 1
                                    

Your soul knows the answer.

****

Sesampainya di parkiran, Rangga membukakan pintu mobilnya untuk Viera. Dengan ragu Viera masuk ke mobil Rangga dan duduk dengan nyaman.

Saat mobil melaju dengan pelan, Viera menengok ke arah Rangga dan memperhatikan wajah Rangga.

idung lo mancung banget, gue suka mata coklat lo, bibir lo juga tipis, kalo diliat dari pinggir lo lebih keliatan tirus.

parah gue iri sama lo

ucap Viera dalam hatinya sambil melihat wajah Rangga dengan tatapan kekagumannya.

"gausah liatin gue kaya gitu, ntar jadi suka loh" ucap Rangga sambil melihat ke depan fokus dengan jalanan.

mendengar perkataan Rangga tadi, Viera langsung memalingkan wajahnya ke depan sambil tersipu malu.

Rangga kemudian tersenyum melihat tingkah lucu Viera.

"lo makin lucu kalo malu kaya gitu"

sontak perkataan itu membuat Viera lebih tersipu malu. pipinya merah seperti tomat membuat Rangga ingin mencubit pipinya.

"rumah lo dimana?" tanya Rangga.

"jalan aja lurus nanti gue tunjukin"

"di depan, belok ke kanan ya" ucap Viera

tetapi, mobil Rangga tetap berjalan lurus melewati jalan yang Viera tunjukkan.

"eh kok malah lurus sih? lo mau nyulik gue ya?" ucap Viera panik.

"keep calm Vi, gue gaakan nyulik lo"

"terus lo mau bawa gue kemana?" ucap Viera masih di dalam kepanikannya.

"nanti juga lo tau"

kemudian Viera menatap jalanan sembari menggigit bibirnya takut.

melihat Viera ketakutan, Rangga merasa bersalah karena membuat Viera ketakutan seperti itu.

"its okay Vi" ucap Rangga sambil menepuk-nepuk kepala Viera lembut.

setelah itu, Viera menjadi lebih tenang dan lebih percaya kepada Rangga.

****

Setelah lima belas menit berlalu, mobil Rangga berhenti di sebuah rumah mewah dengan halaman depan yang cukup luas.

"ini rumah lo?" ucap Viera sambil berdecak kagum setelah turun dari mobil Rangga.

"yuk" ucap Rangga sambil mengajak Viera masuk.

ternyata tidak hanya di luar, di dalam rumahnya pun terlihat sangat nyaman untuk ditinggali. cat berwarna putih susu membuat rumah terkesan lebih mewah.

"lo duduk dulu aja disini. lo mau minum apa?" ucap Rangga

"apa aja gausah repot-repot" ucap Viera, matanya masih kagum melihat sekeliling rumah Rangga.

dari lantai atas, ada kak Syifa yang sedang membaca buku masaknya dan matanya beralih melihat ke arah bawah dengan tatapan penasaran.

"siapa tuh? jangan-jangan itu Vi-nya Rangga" ucap Kak Syifa penasaran sekaligus antusias.

setelah mengikat rambutnya dengan rapih, Kak Syifa menuruni tangga dengan semangat, dia ingin segera menemui gadis itu.

"haii" ucap Kak Syifa ramah kepada Viera.

RATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang