4

50 8 0
                                    

You have no idea how fast my heart races when i see you.

****

Sehari setelah kejadian perkenalan di kantin, Viera tidak pernah bertemu dengan laki-laki itu lagi. Padahal kelas mereka bersebelahan, tapi dia tidak pernah bertemu ataupun melihat laki-laki yang akhir-akhir ini mengganggu pikirannya. Entah mengapa, Viera berharap dia bertemu kembali dengan laki-laki tersebut.

"lo mikir apasih ra? dia bukan siapa-siapa" ucap Viera kepada dirinya sendiri sembari memukul-mukul jidatnya.

setelah mengambil buku Matematika dari loker, Viera berjalan sendirian di lorong koridor yang sepi. Amara dan Tiara sudah kelaparan, jadi mereka bilang kepada Viera untuk pergi duluan ke kantin.

"kenapa lo?"

suara itu!! Viera kenal dengan suara itu.

Viera kemudian menengok ke arah suara tersebut dan seketika jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya saat matanya bertemu dengan dua mata coklat milik seorang laki-laki.

"lo?" ucap Viera kaget memutus tatapan mata Viera dengan laki-laki itu.

"haii" ucap laki-laki itu dengan santai kemudian pergi begitu saja meninggalkan Viera.

"hey!! tunggu!" ucap Viera sembari berlari menghampiri laki-laki tersebut.

"ada apa vi?" ucap laki-laki tersebut sambil menengok ke arah Viera.

ucapan tadi seketika membuat pipi Viera merah padam. Baru kali ini dia menyebut nama Viera. Dan sebelumnya, tidak pernah ada yang memanggil Viera dengan sebutan 'Vi'. Hanya dia yang memanggilnya 'Vi'.

"gue belum tau siapa nama lo" ucap Viera.

"oh, kenalin gue Rangga" ucap Rangga sambil mengulurkan tangannya seperti saat itu.

dan dengan senang hati Viera menerima uluran tersebut dan mata keduanya bertemu kembali. tiba-tiba keduanya merasakan jantung mereka berdetak kencang tidak seperti biasanya.

setelah 5 detik mereka saling bertatapan yang terasa seperti 5 jam, suara seseorang mengagetkan keduanya.

"Rangga!! kalo pacaran jangan di tempat yang sepi. BAHAYA!!" teriak Ari dengan suara seperti toa.

sontak keduanya melihat ke arah suara tersebut dan sedetik kemudian keduanya melepaskan uluran tangan mereka secara bersamaan.

Ari kemudian menghampiri keduanya dengan tampang tanpa dosa. Padahal dia sudah merusak momen Viera dan Rangga menjadi sangat awkward.

"hai, kenalin gue Ari temennya Rangga" ucap Ari kepada Viera sembari tersenyum ramah.

"gue Viera" jawab Viera dengan senyum canggung.

tidak mau terlarut dalam kecanggungan, Viera kemudian memutuskan untuk terlebih dahulu berbicara kepada mereka.

"eh, gue ke kantin duluan ya. udah ditungguin temen nih. dahh!" ucap Viera sembari tersenyum kepada keduanya.

"ehh iya, iya" ucap Ari sambil tersenyum juga.

setelah memastikan Viera sudah pergi, Rangga kemudian menginjak kaki Ari sekeras-sekerasnya tanpa belas kasihan.

"sakit woy!!" ucap Ari sambil mengaduh kesakitan.

"salah sendiri ngerusak suasana!" ucap Rangga dengan nada jengkel.

"gue justru nolongin lo. gimana kalo lo tiba-tiba dibisikin sama setan buat ngelakuin hal yang gak bener? bahaya ga, bahaya!" ucap Ari seperti ibu-ibu yang menasehati anaknya.

"lo terlalu mikir yang aneh-aneh Ri, gue kan anak baik-baik" ucap Rangga sambil membusungkan dadanya dengan percaya diri.

"siapa tau kan"

"ke kantin yuk!!" ucap Rangga semangat.

"tumben muka lo ga asem. pasti lo ke kantin mau ketemu si Viera itu kan?" ucap Ari menebak-nebak.

"kepo lo" ucap Rangga tersenyum sembari menyimpan tangannya diatas bahu Ari.

bibir keduanya terus menyunggingkan senyum sepanjang jalan menuju kantin. sepertinya hari ini mereka bahagia tanpa mereka mengetahui isi dari pikiran masing-masing.

****

Viera berjalan ke kantin dengan senyum yang tiada berakhir terulas di wajahnya. Tiara dan Amara pun kaget melihat perubahan raut wajah Viera.

"lo hari ini aneh ra" ucap Amara dengan tampang bingungnya.

"tadi pagi lo murung, terus sekarang muka lo kaya abis nemu duit dijalan" ucap Tiara dengan wajah bingung mirip seperti Amara.

"engga kok, yuk jajan gue yang teraktir" ucap Viera tetap dalam senyumnya.

"serius lo?" teriak Tiara kaget sembari menggebrak meja.

"asyiiikk" teriak Amara lebih keras daripada Tiara.

setelah itu, ketiganya pergi ke kantin untuk membeli baso ibu kantin yang populer karena kelezatannya.

saat Tiara dan Amara sibuk dengan baso di tangan mereka, senyum di wajah Viera hilang begitu saja saat Viera tak sengaja melihat Rangga sedang berbicara dengan seorang perempuan cantik yang tidak Viera kenali.

perempuan itu melihat ke arah Viera, lalu setelah itu dia menggandeng tangan Rangga sambil tersenyum penuh arti kepada Viera dan berjalan menjauh membawa Rangga pergi dari kantin.

siapa perempuan itu?

****

Thanks for reading guys.
Don't forget to vote and comment :)

RATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang