Kamu dan juga anak perempuan lainnya mulai ngisi gelas dengan es buah yang seger itu, sesekali terkekeh karena lawakan Minho yang diluar nalar. Gimana bisa ada orang somplak dengan muka ganteng gitu, heran deh.
"Btw tadi gue nyobain es buahnya, mantep banget seger." kata kamu nyantai.
"Yaudah, jangan buat orang makin haus napa." keluh Hyunjin, tapi sedetik selanjutnya dia ketawa sampe matanya tinggal segaris.
"Sabar-sabar, bentar lagi." kata Jisung sambil ngeliat jam dinding dirumah Jeongin itu.
Akhirnya hal yang ditunggu-tunggu umat yang berpuasa tiba, adzan maghrib. Dengan rakus mereka langsung meminum es buah buatan kamu.
"Eh, pelan-pelan nanti kesele—"
"UHUK!" baru aja diingetin, Minho udah keselek gitu aja karena terlalu semangat minum cairan berwarna hijau yang ada potongan dadu buah-buahan.
"Dibilang juga apa." kata kamu kesel.
"Pelan-pelan bro." Woojin sesekali nepuk-nepuk punggung Minho.
Jeongin ketawa lucu ngeliatan Minho yang masih batuk-batuk, juga Woojin yang dengan muka sabarnya nepuk punggung Minho.
"Eh kak, kok ga diminum?" tanya Jeongin ke kamu.
"Iya nanti Jeong, kalian aja du—"
"Yaudah, gue aja yang minum." kata Felix menyela tiba-tiba dan gelas yang berisi es buah punya kamu udah ada ditangannya.
"Ih Felix, jangan!" keluh kamu.
Yang ngejahilin tadi ketawa puas dan balikin es buah itu ke kamu, kamu langsung aja minum es buah itu buat jaga-jaga kalau misalnya ada lagi yang mau ngambil punya kamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ramadhan with Straykids
Short Story+semi baku +au +tijel special ramadhan version. #954 in shortstory #707 in shortstory #614 in shortstory #557 in shortstory #494 in shortstory Cover by playlits