#08 JAWABAN

8 2 0
                                    

Hmm...? Nampaknya ada sesuatu yang nyelip di gigi paling belakang nih! Nah ini dia pantas aja gak enak dimulut. Ternyata ada potongan daging ayam yg nyelip. Ha haha...sorry kawan ini biasa terjadi. Dimana kita sesudah makan langsung tidur tanpa menggosok gigi terlebih dahulu.

Mungkin setelah ini kalian pasti bilang aku ini jorok! Halah gak usah ngelak...ya aku juga gak akan protes kog! Lagipula kadang aja aku pernah gak mandi dalam satu hari pull...eh itu mah biasa Bha ha ha! Sudah-sudah bahasnya yang lain saja. So...mari kita lanjut cerita yang sebelumnya...E eh? Kemaren kita sampai mana yah hehehe? *garuk kepala.

***

Sebenarnya masih banyak Kronologi yang bisa dijadikan petunjuk, namun kebanyakan menyatakan bahwa kasus kedua ini murni tindakan bunuh diri. Hal itu malah membuat Gita sempat bertanya-tanya.

"Kalo memang ini tindakan korban untuk bunuh diri. Alasan apa yang bisa membuat korban berani melakukan hal tersebut?" tanya Gita pada dirinya sendiri.

*Kring *Kring suara Handphone berdering di atas meja.

Gita melihat nama dari sang penelpon. Panggilan tersebut ternyata berasal dari kantor. Kemungkinan ada hal penting sehingga kantor menelpon Gita pada pagi itu.

"Halo..." jawab Gita mengakat panggilan tersebut.

"Selamat Pagi bu...sebelumnya saya minta maaf ada hal penting yang harus saya laporkan pada ibu sekarang!" ucap anggota yang menelpon Gita.

"Yah selamat pagi! Laporan seperti apa yang perlu saya ketahui?"

"Ini mengenai kasus dari korban yang bernama Sussanah. Dalam dua hari ini, penyidik menemukan barang bukti baru bu!"

"Barang bukti baru!"

"Iya bu...kami menemukan barang bukti yang mungkin bisa membantu dalam kasus ini"

"Baiklah...saya akan kesana sekarang!"

"Siap bu...!"

Dengan semangat Gita langsung beranjak dari sofa dan berlari menuju kamarnya untuk mengganti pakaian sebelum akhirnya berangkat.

Dilain tempat. Rio mendatangi kediaman rumah Andre yang mana tidak jauh dari taman "Sekartaji" salah satu taman di Kota Kediri yang paling enak buat nongkrong bareng ama teman-teman. Sebenarnya Rio sudah janjian sama Andre untuk ketemuan di taman tersebut, tapi kondisi Andre masih kurang enak badan.

Kemungkinan ia masih bisa melupakan apa yang seharusnya tidak ia liat. Karena peduli akan temannya. Rio pun terpaksa mengalah dan mencoba berkunjung ke rumah Andre sambil membawa beberapa buah yang mungkin saja bisa membuat tubuhnya rada baik.

Jarak dari taman ke rumah Andre tidak terlalu jauh, hanya berkisar 50 meter saja. Rio bejalan sambil menenteng buah-buah segar yang baru ia beli tersebut, akan tetapi dalam perjalanan Rio dicegat sama tiga orang preman.

"Hoy...bocah enek duit pora?!" tanya preman 1.

"Hey hey...jangan kasar gitu ama bocah cilik. Liat ntar ia nangis loh Ha haha" jawab preman 2.

"Sudah-sudah jangan banyak bacot kalian dua...Heh bocah ada duit gak?" tegas preman 3.

"Maaf yah mas-mas semua! Aku sama sekali ra bondo duit...!" ucap Rio dengan bahasa jawa.

"Woy...awakmu ojo ngapusi! Lah kuwi opo?! Awakmu tuku jeruk kuwi lek ra pake duit pake opo?" tegas preman 1.

"Mas e...iki kan memang kulo tuku gae duit ku. tapi seng jelas e kan wes entek ki!" jawab Rio.

"Janc*k...ojo ngapusi! Woy...awakmu cekel seng kanan! Lek awakmu cekel seng kiwo!" pintah preman 1.

"Yoh...!" jawab kedua preman lainnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 28, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

PHYSCO.PATHWhere stories live. Discover now