Cast :
Verrel Bramasta as Arya
Nasya Marcella as Maya
Aditya zoni as denis
Natasha wilona as juliaSudah 2 jam lebih maya menunggu di cafe tempat dimana ia biasa bertemu dengan kekasihnya, arya. Pemuda tampan yang sudah digandengnya saat mereka memasuki sma.
"Mana sih arya? Lama banget? Katanya janji jam 7? Tapi sekarang udah jam 9? "Dengus maya dengan kesal sambil menyantap minumannya. Sementara arya yang terjebak macet karena jalanan ditutup oleh polisi akibat tanah longsor.
"Aduh, lama banget sih, bisa-bisa maya ngamuk lagi nih "
arya memukul setiran mobilnya dan memencet klason mobilnya.
"Kalau begini caranya, nggak ada cara lain, terpaksa gue harus tinggalin nih mobil disini, kalau nggak maya bisa gamuk besar "
arya langsung mengambil kunci dan keluar dari mobilnya.
**
"Denis, tolong loe kejalan melati ya, mobil gue ditinggal disana " arya menelpon sahabatnya itu.
"Ya elah, lagian udah gue bilang, jangan lewat jalan itu, loe sih bandel kalau dibilanginnya " denis ngoceh-ngoceh.
"iyaa dhe sorry, gue nggak percaya sama loe, tapi kali ini aja loe tolongin gue dhe " arya memohon.
" Hmmm....... Ya udah sekarang gue kesana tapi inget kalau gue bilang, loe jangan bandel " denis menegaskan suaranya.
"Iya, gue janji, thank you so much my best friendss " arya tersenyum.
"Ya udah sana cepatan, nanti sih maya keburu lebih gamuk, loe tau kan kalau maya ngamuk gimana, nyeremin, ntar gue lagi yang kena " denis menasehati.
"Iyaaa, nih gue juga lagi jalan " arya berlari.
**
"Sorry honey, telat, tadi dijalan macet banget " arya kelelahan.
"Banyak alasan, udah 2 jam aku nunggu kamu di cafe ini, dan kamu cuma bilang minta maaf aja, enak banget " maya kesel.
"Sayang, aku bener-bener minta maaf yaa, tadi dijalan bener-bener macet dan mobil aja aku tinggalin " arya memohon.
"Kalau dengan kata maaf bisa menyelesaikan masalah, kenapa harus ada penjara, sudahlah, aku cape karena kamu selalu aja telat, mendingan aku pulang aja " maya berdiri dan hendak pergi tapi tangannya di tahan oleh arya.
"Aku antar kamu pulang yaa? " Arya memohon.
"Nggak usah, aku bisa pulang sendiri " maya menepis tangan arya dan berlalu pergi.
" Sayaang, maafin aku, aku janji nggak akan ngulangi kesalahan aku lagi " arya berteriak.
"Maafin aku arya, mungkin dengan cara ini kamu bisa melupakan aku untuk selama-lamanyaa " batin maya menangis.
**
"Gimana bro? Kencan loe sama maya? Lancar? " Denis menepuk pundak arya yang baru aja sampai.
"Gatot... Gagal total, maya marah banget sama gue, aduhh, gue harus gimana nih " arya memegang kepalanya.
"Loe sih bandel kalau dibilangin ama gue, kalau mandi sama makan jangan lama, trs kalau gue bilang tuh jalan ditutup, loe nggak mau denger " denis memincingkan matanya.
"Iya, bawel amat sih dari tadi, iya, gue janji dhe " arya memejamkan matanya.
--
Keesokkan harinya disekolah, arya sama sekali tidak melihat sosok yang dicintainya yaitu maya. Arya menanyakan ke setiap penjuru sekolah namun tidak ada yang tau dimana maya. Arya kembali kedalam kelas dan menemui denis.
"Kenapa loe bro? Muka loe kayaknya kusut banget " denis menatap arya yang kacau.
" Maya nggak ada dikelasnya, gue tanya, katanya nggak ada yang tau " arya menekuk wajahnya dengan tangan.
"Sabar bro, mendingan nanti loe tanya ama sih julia sahabatnya maya " denis menatap arya.
Arya hanya membenamkan wajahnya kedalam tangannya.
**
Jam istirahat pun tiba. Arya masih terlihat sangat lesu. Karena seharian ini tidak mendapatkan kabar dari maya. Seakan-akan maya hilang ditelan bumi. Denis pun selalu menyemangati arya. Namun hasilnya nihil.
"Apa maya segitu marahnya sama gue? Ya tuhan, maya kamu dimana, aku bener-bener minta maaf sama kamu " batin arya. Tiba-tiba julia datang kekelas arya dan menghampirinya.
"Nih buat loe, ada surat dari maya " julia langsung memberikannya dan pergi begitu aja.
"Surat dari maya? " Batin arya sambil keluar kelas.
**
Habis hujan ada pelangi.......
Pelangi yang begitu indah.....
Tak ada yang bisa mengantikan indahnya pelangi.
Begitu pun dengan cintaku padamu yang nggak akan pernah tergantikan dengan apa pun itu.......Arya, saat aku tau, kalau aku mengidap penyakit kangker otak stadium 3, aku bener-bener syok mendengarkannya, aku tidak bisa terima kalau aku harus meninggalkan kamu dengan sangat cepat sekali, maaf, aku harus pergi duluan, aku cuma ingin kamu tau, kalau aku bener-bener mencintaimu arya, cintaku seperti pelangi yang tidak akan pernah pudar . By maya.
Tidak terasa butiran kristal berwarna putih keluar dari pelupuk mata arya. Arya menangis menyesali kebodohannya. Denis menghampiri dan menepuk pundaknya.
"Jadikanlah ini sebuah pelajaran, pelajaran yang sangat berharga sekali, dan jangan pernah loe menyia-yiakan orang yang kita cintai " denis menasehati dan kemudiaan pergi meninggalkannya.
"Gue memang bodoh, seharusnya gue ada di saat terakhir maya, gue malah telat, gue bodoh, aku janji maya, aku akan selalu mencintaimu dan nggak akan pernah melupakan cintamu " batin arya menangis.
_the end_
Hari ini aku post dua ya, kasih votw setelah baca dan komen yaaa😊😊
Next cerpen nasya dan edward sidik😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
KUMPULAN CERPEN NASYA MARCELLA
Fanfictionbagi yang suka sama nasya, disini bakal ada cerpen nasya juga😊😊 oh ya, kalian juga bisa kasih saran siapa couple buat nasya di next cerpen selanjutnya ke instagram aku feleciabelladece