Opening

114 10 0
                                    

Hari yang melelahkan, bagaimana tidak aku harus membantu Moeder mengurus semua pekerjaan rumah sedangkan saudara-saudara ku asik sama hp mereka sendiri. Setiap salah satu dari mereka ingin di mintain tolong pasti mereka malah menyuruh ku, dan Moeder langsung menyuruh ku saat itu. Aku benci hal itu. Tak ada yang ku benci selain keluarga ku sendiri. Pernah suatu kali aku membantu Moeder, tiba-tiba teman-temanku mengajakku mengerjakan tugas kelompok, Moeder justru melarangku dan bahkan ia bilang bahwa aku tak punya perasaan terhadapnya. Tak ada orang yang mengerti hal itu. Aku benci mereka sangat benci. AKU BENCI.

§

Untuk kesekian kalinya, matahari yang menyambutku di pagi nan indah ini. Aku berharap Moeder yang melakukan itu tapi itu tak akan pernah terjadi. Aku harus bersiap, ada ujian yang harus aku hadapi hari ini. Nah itu dia laki-laki dengan tinggi 177 dan kulit yang cerah serta mata biru yang dapat menyihir siapa pun terlihat sedang melambaikan tangannya tanda memanggilku lalu membukan pintu mobil untuk ku, dia Robert sahabat sekaligus tetangga ku kami berteman sudah cukup lama sejak kecil mungkin. Aku senang berada di dekat nya karna hanya dia yang mau mendengarkan semua keluh kesah ku atau hanya sekedar hang-out walapun dia yang harus bertaruh nyawa untuk menghadapi Moeder ku tapi usaha dia tidak sia-sia dia yang membujuk Moeder untuk membiarkan aku pergi padahal Robert adalah tetangga kita tapi ya begitulah. Mobil pun melaju dengan kecepatan sedang, hari yang cukup padat 

"kau sudah belajar?" ucap laki-laki yang duduk disebelahku sambil memusatkan perhatiannya di jalan raya 
"belum" jawabku singkat 
"aku tidak mengerti semua materi yang Mrs. Wood sampaikan semua nya berlalu begitu saja di kepala ku"
"hahaha dasar payah" 

kami pun tiba di pelataran universitas dan Robert memarkirkan mobilnya lalu membukakan pintu untuk ku, berjalan beriringan di lorong yang ramai oleh mahasiswa dan memasuki kelas Mrs. Wood tapi ada yang aneh hari ini tidak biasanya Mrs. Wood terlihat mempercepat pertemuan dan hari ini beliau melakukannya bahkan membatalkan ujian yang harusnya dilakukan hari ini tapi kami tidak ambil pusing dan pergi menginggalkan kelas. Terlihat Robert mengelus dada nya sambil menghela napas panjang, haha harapan dia terkabul kurasa kami memutuskan untuk ke cafetaria untuk mengisi perut dan kemudian

"YUUUMMMIII" sesorang memanggil namaku tapi aku tidak dapat mememukan sosok tersebut Ku mencari sumber suara dan itu dia perempuan berambut pirang yang menjuntai indah berlari kecil ke arah ku berdiri
"Yumi apakah kau sudah dengar bahwa ada gosip yang bertebaran mengenai salah satu mahasiswa yang hamil karna perselingkungan dengan salah satu dosen?" Nova begitu semangat jika sudah menyangkut gosip, dasar perempuan
"lalu bagaimana keadaannya sekarang? apakah ada tuntutan mengenai itu?" tanya ku 
"ku rasa belum karna dia bisa saja menyogok bebagai pihak mengingat berita ini sunggu menggemparkan namun belum banyak yang tau"
" lalu dari mana kau mendapatkan berita itu?"
"kau tau lah telingaku masih berfungsi dengan baik"
"jadi tidak ada penindak lajutan kah" tanya Robert tiba-tiba sambil membawa makan siang nya 
"kurasa tidak" jawab Nova 
"ahh sudahlah ayo kita makan, cacing ku sudah berteriak ingin diisi" ucapku. Lalu kami pun makan diselingi oleh cerita dan canda tawa 

§

Huufft kembali lagi kedalam penjara yang disebut rumah, aku tidak mengerti mengapa orang lain bisa nyaman dengan rumah sedangkan aku oh tentu tidak ku hanya menatapnya sebagai penjara tanpa jeruji besi. Mengenaskan tapi itulah kenyataan


Kill ThemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang