Siapa aku sebenarnya?

52 6 0
                                    

"Tak ada yang selamat dari sana, tak seorangpun yang dapat bertahan. Semua akan berakhir,  jangan berharap pada sesuatu yang tak pantas di harapkan.... Pancake apakah kau mendengarkan ceritaku? "
"Ya tentu, tentu saja aku mendengarkan kau"
Hari ini aku bersama Robert di rumah pohonnya yang terletak di belakang rumahnya. Kami sedang mengerjakan tugas drama untuk Robert. Untuk pertama dalam seminggu ini aku di ijinkan keluar rumah,  walaupun tak boleh jauh dan Robert yang  meminta izin kepada orang tuaku. Sejujurnya aku iri dengan Robert, dia memiliki semua. Kasih sayang dan perhatian telah ia dapat sejak kecil berbeda denganku yang harus menuruti semua kemauan orang tuaku

Walau begitu Robert lah yang peling pengertian diantara semua orang yang kukenal. Aneh rasanya duduk di rumah pohon ini. Haha. Rumah pohon yang sengaja dibuat oleh orang tua Robert untuknya sebagai hadiah ulang tahunnya yang pada saat itu menginjak usia 10th namun pohon ini masih kokoh bahkan rumah pohon ini masih kuat menampung kami berdua dan kami berdua cukup menyukainya karna di rumah pohon inilah tempat kami berdua bisa berbagi cerita ya bisa dibilang rumah pohon ini lah yang memiliki banyak kisah dan kenangan akan kami berdua. Cukup romantis bukan.

§

Kelurgaku mengadakan makan malam di sebuah hotel yang bisa dibilang lumayan jauh dari kediaman kami tapi tidak hanya kelurga ku saja melainkan seluruh kelurga besarku berkumpul di bar hotel. Ku rasa level Anxiety ku mulai meningkat, ini membuatku merasa tidak nyaman jadi aku mengasingkan diri dan duduk di salah satu meja yang menurutku cukup tertutup. Ku tidak memberi tahu Moeder jika dia tau habis aku di pukul setelah acara ini. Aku tidak berbicara dengan siapapun mengingat posisi tempat duduk ku dan juga rasa cemas ku yang mengingkat tapi aku sudah berusaha untuk tetap tenang walapun tidak bisa tapi setidaknya aku sudah mencobanya. Posisi yang sangat stagetis sejujurnya tapi kecemasan ini tidaklah berkurang, apa aku harus apa aku tidak mengerti aku sudah semaksimal mungkin tapi mengapa rasa cemas ini tidak mau berkurang, tolong seseorang tolong aku, aku tidak bisa bernapas, sesak dadaku ini tapi karna posisi duduk ku yang membuat orang tidak memperhatikan. Perlahan aku coba menarik napas sambil membayangkan hal yang menurutku menyenangkan, breath in breath out breath in breath out ku lakukan dan ku ulangi. Anxiety ku sudah lebih baik sepertinya, oke aku baik-baik saja. Lalu Moeder datang sepertinya dia mencariku, aku pun beranjak dari tempat dudukku lalu Moeder mengajak kita semua pulang mungkin sudah larut dan juga ku lihat hanya ada beberapa tamu yang tersisa tidak ramai sebelumnya. Saat mobil yang kami tumpangi meninggalkan pelataran hotel tidak ada yang membuka percakapan . Hening, hanya suara A/C mobil dan mesin mobil yang lalu lalang keheningan berlanjut hingga kami sampai di rumah, sesampainya di rumah ku masuk kamar dan membersihkan diri untuk bersiap tidur.

§

Terkadang aku bertanya kepada diriku sendiri, "siapa aku sebenarnya?"
Pertanyaan itu selalu muncul ketika aku dapat "membahagiakan" Moeder. Apa yang salah? Aku senang saat Moeder senang tapi mengapa hati ini tidak. Aku merasa seperti orang lain yang mencoba merasuki diriku. Apakah aku salah? Tapi jika tidak maka aku yang akan mendapat hukuman tapi ini seperti bukan aku

Apakah aku tidak cukup baik?  

Kill ThemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang