[14]

2.8K 423 26
                                    

"Abis nangis kan lo semalem?"

Kau yang baru saja keluar dari kamar dan pergi ke dapur untuk minum terkejut lantaran kakakmu tiba-tiba bertanya seperti itu. Untung saja minummu tak menyembur.

"Kaga dih sok tau."

Kakakmu mendekatimu, memutar badanmu sehingga bertatapan dengannya.

"Ngomong kaga? Ini mata bengkak apaan?"

"Panda kali ih bukan bengkak."

"Gue bisa bedain kali yang bengkak sama yang panda. Jihoon napa?"

"Kak Jihoon, kemarin dateng ke kafe. Gue sama kak Seungcheol lihat dari jalan raya. Dia lagi ngobrol sama cewek kafe. Sampe ketawa malah. Padahal pas sama gue dia ga pernah sampe seekspresif itu."

"Menurut lo, cewek itu pacarnya?"

"I-iya.."

Kakakmu melengos, "mana nih adek gue yang selalu postive thinking dan ceria? Masa cuman gara-gara cowok bantet, dia jadi mellow sih? Bukan (y/n) banget."

Kau mendesah kasar.

"Ceng, kalo si Jihoon udah punya pacar, Seungcheol pasti ngabarin lo lah. Ga mungkin dia ngebiarin lo jadi PHO. Postive thinking. Kali aja dia sepupu ato temen sekolah Jihoon."

Kau mengangguk kecil. Kau mendengarkan kakakmu. Kau berpikir ingin kembali seperti dulu. Menjadi orang yang ceria dan selalu posthink.

Tiba-tiba ponsel kakakmu berbunyi.

"Seungcheol bilang dia mau ngomong sama lo. Bukain pintu sono. Tanyain sekalian mau minum apa."

Kau segera berlari membukakan pintu. Terlihat Seungcheol datang dengan payung hitam yang kemarin kau minta dikembalikan.

"Dek, in–"

"Duduk dulu kak. Mau minum apa?"

"Air putih ae."

Setelah Seungcheol duduk, kau menuju ke dapur. Tak lama kemudian, kau kembali dengan segelas air putih dan kakakmu yang langsung duduk disebelah Seungcheol.

"Jadi?" kau bertanya pada Seungcheol.

Ia menyodorkan payung itu padamu, "Jihoon kemarin bingung kenapa lo balikin. Jadi dia minta gue balikin ini ke lo. Berasa kurir tau gue."

Kau tertawa canggung dan menerima payung itu.

"Gue kesini juga bukan mau ngembaliin itu doang. Katanya besok dia bakalan ketemu sama lo. Seneng ga?"

Kau yang tadi melihat ke arah payung tersebut lantas menatap Seungcheol dengan tatapan tak percaya, "serius?"

"Ga gue boong."

Seungcheol langsung mendapat pukulan ringan dibahu dari kakakmu.

"Iya-iya beneran sumpah."

Kau pun tersenyum. Sungguh kau benar-benar rindu pada Jihoon.

"Makasih ya kak," ucapmu kemudian membawa payung itu ke kamar.

Kakakmu tersenyum pada pacarnya kemudian bersandar pada bahunya, "makasih udah bantuin adekku, Love Letter."

Seungcheol balas tersenyum dan mengusak kepala pacarnya.

>•<

Double biar gregad.

Fyi aja, Love Letter dikalangan temen"ku itu bukan surat cinta, tapi orang yang menyampaikan pesan cinta dari salah salah satu pihak ke pihak lain atau membantu hal cinta yang dialami satu pasangan.

Ya gitulah intinya ..

Dan yang bikin istilah itu saya hehe ..

Dah gitu aja :v

Umbrella ; Woozi [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang