[7]

3.3K 504 32
                                    

Kau dan Jihoon berada dalam bus yang sesepi bus pagi. Kalian duduk bersebelahan di bangku belakang tanpa bersuara sedikit pun. Kau terus memperhatikan keluar jendela sambil memegang bunga tulipmu. Dan Jihoon, ia hanya mendengarkan musik.

"Dek."

Kau menoleh pada Jihoon.

"Aku ga bisa nganterin kamu pulang. Aku harus bawain ini ke temenku."

"Iya kak. Gapapa."

Kau melihat sebuah halte didepan bus. Dan bus semakin melambat.

"Dek. Hadep sini."

Kau menoleh ke arah Jihoon yang sudah berdiri.

"Tutup mata," katanya ketika bus mulai berhenti.

Kau yang sempat bingung lantas menutup matamu.

Kemudian Jihoon berbisik, "hitung dalam hati dari 1-50 baru boleh buka mata."

Baiklah. Kau kini mulai menghitung.

Tapi tiba-tiba hitunganmu sedikit berantakan ketika sesuatu menyentuh bibirmu selama beberapa detik kemudian hilang.

Sebelum hitungan ke 50, bus mulai berjalan kembali. Ketika hatimu telah menghitung sampai 50, kau membuka matamu.

Jihoon sudah pergi. Digantikan oleh sebuah bantal kucing berwarna putih.

Kau melihat sebuah kartu diatasnya.

"Happy birthday"

Kau tersentak. Jadi, Jihoon mengajakmu jalan hari ini karena ulang tahunmu. Kau bahkan tak ingat.

Kau tersenyum bahagia dan memeluk boneka itu. Tak lama, kau terdiam dan menyadari sesuatu yang membuat pipimu memerah.

"Kak Jihoon. Tadi, nyium gue?"

>•<

Ketika kau tiba di rumah, Hyeon dan kakakmu menyambutmu dengan kue bergambar kucing dengan lilin bertulis 18. Setelah kau tiup, Hyeon dan kakakmu mengantarmu ke meja untuk memotong kue.

"Ceng," panggil kakakmu.

Fyi, kau dan kakakmu punya panggilan khusus. Kau yang suka kucing, dipanggil kakakmu dengan sebutan 'kuceng'. Sementara kakakmu yang suka semangka, kau panggil 'kak semang'.

"Ngapa?" Tanyamu.

"Boneka darimana tuh? Cowok lo yang tadi pagi kan?"

Kau baru sadar kalau masih memegang boneka kucing dari Jihoon.

"Ka-gak. Ini dari temen."

Hyeon tersenyum miring, "heh, temen lo kan cuman gue. Apa jangan-jangan, ini dari kak Jihoon?"

Kau melotot ke arah Hyeon yang menyebutkan nama itu didepan kakakmu.

"Jihoon?" Kakakmu tersentak, "oh itu nama cowok lo."

"Hish bukan. Dibilangin kok."

"Trus itu bunga tulip, dari siapa? Kan yang tau bunga kesukaan lo cuman gue sama Hyeon."

"Dari kak Jihoon pasti."

"Hish bukan kok."

"Hadeh ceng. Lo kalo boong kelihatan tau ga."

Kau yang kalah omongan lantas berjalan ke kamar meletakan semua barang dan berganti baju. Disela-sela tengah menganti baju, kakakmu berteriak.

"Kapan-kapan bawa kesini. Kenalin. Ntar gue kenalin sama pacar gue juga."

"Dih apaan sih."

>•<

Abaikan nama Semang :v

Umbrella ; Woozi [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang