Eps. 15

169 18 0
                                    

Saat tiba di rumah dalam kondisi lelah luar biasa, Aomine harus menelan pil pahit.

Ia menatap penuh tanya pada Rin yang duduk dengan tegap, lalu beralih pada wanita berambut putih di depan adiknya itu yang dengan anggun menyesap teh.

"Sedang apa kau di sini?!"

//Oniichan Series\\
Eps. 15

Semenjak sore Rin tidak terlihat di rumah. Pergi dengan Obaasama, kata Nyonya Aomine.

Hal itu membuat Aomine agak sedih. Pasalnya malam ini ia akan bertanding untuk kedua kalinya dengan SMA Seirin. Ia sudah mendeklarasikan perangnya, ia juga sudah bersumpah akan bersungguh-sungguh.

Ya, itu jika Kagami benar-benar menunjukkan perubahan besar daripada pertandingan musim panas lalu.

"Daiki," panggil Nyonya Aomine dengan manik sembab sebelum Aomine berangkat ke stadion senja itu, "kauakan kalah, itu kata Rin," ujar Nyonya Aomine.

Hal itu menambah ketrenyuhan dalam batin Aomine.

***

Walau sudah serius seperti apapun, bahkan sampai masuk zone dan tubuhnya seperti remuk, Aomine tetap tak bisa meraih kemenangan. Apa yang Rin pesankan benar terjadi. Aomine yang hendak mematahkan ucapan sombong adiknya itu tak kesampaian.

Setelah pertandingan itu, Aomine mendudukkan diri di halaman belakang stadion. Tempat ia bertemu dengan lima rekan semasa SMPnya pagi tadi.

"Lihat," sebuah suara yang amat Aomine kenali menyapa.

Membuat Aomine menoleh dan mendapati Rin perlahan melangkah mendekatinya.

Gadis itu tampak manis dengan kaus kebesaran putih yang terlapisi jaket lengan ¾ gadis itu, juga celana jeans sebatas lutut, ditambah sepatu kets biru-putih milik Aomine.

Rin nyengir, "Kaukalah," ujar gadis itu mantap.

Aomine melengos.

". . . Semua akan kembali seperti semula," ujar Rin, lalu tersenyum manis hingga kedua maniknya tertutup, "aku akan menyaksikan itu," lanjut gadis itu lalu berbalik.

"Ya, semua akan seperti semula," gumam gadis itu perlahan lalu berjalan menjauh.

Aomine menoleh saat mendengar tapak kaki menjauh itu. Senyum muramnya terbit. Pemuda itu membiarkan tubuhnya ambruk, berbaring ke lantai dingin dengan lengan menutup mata. Air mata perlahan leleh, jatuh dan menyatu dengan dinginnya lantai Stadion Olahraga Tokyo.


.

"Aomine-kun?"

"Hei, Satsuki,"

"Hn?"

"Besok kauluang? Temani aku beli sepatu."


.

Malam yang sunyi itu. Dimana hanya ada gelap dan muramnya kekalahan seorang Aomine Daiki untuk pertama kalinya, Aomine kembali pada diri yang sesungguhnya.

KnB Fanfiction Indonesia

Oniichan Series
Oleh AomineRin1410

Kolaborasi bersama Kurobas_Is_Life

KnB milik Fujimaki Tadatoshi

Oniichan (Aomine Daiki ver.): Finished

Oniichan [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang