"Vales tunggu" Darma menahan tangan Vales
"Mau apa lagi? Urusin aja sahabat lama kesayangan lo itu" Vales melepas paksa genggaman tangan Darma
"Kenapa sih lo cemburu banget sama dia?"
"Wajar dong gua cemburu"
"Yah kenapa?"
"KARNA GUA SAYANG SAMA LO" teriakan Vales terdengar hingga ke dalam rumah membuat ayah dan bunda Vales keluar. Sedangkan yang didalam mobil hanya ngedumal sendirian.
Darma gak nyangka Vales bakal ngomong kaya gitu. Rasanya kaya diterbangin ke langit ke 7. Baper ya baper.
"Oke, gua anter lo ya" Kata Darma menarik tangan Vales
"Gausah biar om aja yang anter" Tangan ayah Vales melepaskan genggaman diantara keduanya
"Hm, yaudah om. Maaf saya ganggu ketenangan paginya" Darma yang langsung pergi itu tak lupa untuk mencium tangan ayah Vales terlebih dahulu
🌹
H
ari pemilihan ketua osis pun tiba. Para siswa dan siswi SMA tersebut antusias menyambutnya. Mungkin sebenernya karna jadi gak ada jam pelajaran seharian.
*Semua kandidat dan anggota osis kelas 11 dan 12 harap berkumpul di Aula sekarang juga. Terimakasih*
"Vales gua duluan ya! Doain gua!" sambil mencubit pipi Vales
"Gila yah Darma ganteng banget pake almameter gitu. Terpukau aku bang"
"Woy diem aja! Baru nyadar ya Darma ganteng?" Celetuk Justin yang membuat Vales terkejut dan pipi Vales memerah
"Ih apaan sih engga tauuu" kata Vales sambil menutupi setengah mukanya
"Yaudah yaudah yuk ikut ke Aula biar dapet tempat duduk paling depan. Jadi Darmanya semangat karna Vales ada didepan dia" kata Amanda menarik tangan Justin dan juga Vales
Sesampainya di Aula, disana cuman ada beberapa siswa/i dan osis. Entah udah boleh masuk atau belum tapi Amanda, Vales, dan Justin tidak peduli. Mereka masuk dan langsung duduk dibangku paling depan.
"Nih sini aja" kata Justin menunjuk kursi yang strategis terlihat dari posisi kandidat 3 yaitu Darma
"Aku tengah dong" rengek Amanda
"Iya iya sini sayang" Sambil menepuk-nepuk kepala Amanda
"Ya ampun, ga sekolah ga dirumah gua jadi nyamuk mulu dah" kata Vales
"Makannya resmiin" Kata Amanda dan Justin yang nyaris berbarengan. Lalu disusul tawa mereka bertiga.
"Maaf gangu boleh duduk disini?" kata seseorang yang menepuk bahu Vales. Otomatis Vales menengok ke belakang. Yah itu Kak Dirga.
"Ya" Jutek Vales dan lanjut tertawa bersama kedua temannya
"Vales.." panggilan Dirga sontak membuat ketiga sahabat itu menjadi membeku dalam diam
"Ya?" Vales menyenderkan badannya ke kursi
"Hmm, gini deh gua sama Justin mau beli minum dulu yah" Langsung berdiri
"Woy ikut dong" kata Vales dan matanya memberi kode bahwa dia ga mau disini berdua doang sama kak Dirga.
"Gapapa les, lo lanjutin aja. Gua beliin" Sambil melambaikan tangan dan meninggalkan Vales
"Bagus deh, mereka ngerti kamu" Kata kak Dirga
"Bentar.. KAMU?!"
"Hm iya. Ada apa?"
"Mau nanya aja"
"Nanya apa?"
"Kamu ada hubungan apa sama Darma?"
"Gaada apa-apa"
"Masa sih?"
"Yah urusannya sama kak Dirga apa?" Nadanya sudah mulai tinggi yang nandain kalau Vales udah mulai jengkel sama pertanyaan ga penting Kak Dirga itu.
"Nyantai aja. Aku cuman mau kasih tau kalau dia bukan orang yang baik dan percaya sama aku kalau aku adalah orang yang terakhir mencintaimu"
Deg...
Jantung gua rasanya berhenti berdetak."Maaf kakak ketua osis Vales punya saya jangan dinakalin yah" Terdengar suara dari balik badannya Vales. Yah suara itu ga asing. Siapa lagi kalau bukan Darma.
"Gak gua apa-apain. Cuman ngasih tau aja"
"Oh yaudah, acaranya udah mau mulai kakak ketua osis mendingan siapin pidato akhirnya"
"Ini emang yang terakhir buat gua tapi jangan harap jabatan ketua osis bakal jadi punya lo!" Bentak kak Dirga membuat 1 ruangan menjadikan mereka pusat perhatian
"Gua harus berapa kali ngomong sama lo?! Kalau gua itu bakal gantiin lo dan bahkan jadi lebih baik dari lo dalam bidang apapun! Ingat itu Dirga!" suara Darma tak kalah kencang dari pada suara Dirga tadi
"Udahlah anak kecil gak usah sok mau ngelawan gua!" Dengan nada yang ditekan Dirga menempeleng kepala Darma dan pergi meninggalkan mereka begitu saja
"Jangan pikir karna lo lebih tua dari gua lo bisa seenaknya! Dasar cupu!" Sambil terus menerus berteriak. Vales hanya bisa berusaha membuat mereka tidak berantem secara fisik.
"Vales lo gapapa kan?" kata Darma memegang bahu Vales
"Gak.. Gak.. Papa.."
"Gua kenapa kenapa Darma"
"Tolongin gua"
"Omongan kak Dirga gak bakal jadi kenyataan kan Darma"
"Darma gua udah ga kuat"
-batin ValesSedangkan Vales menangis sambil terus menunduk..
***
Maafkan yang sekarang jadi slow update... Maaf juga makin kesini ceritanya semakin aneh! Tapi insyaallah author janji kedepannya bakal memperbaiki alur yang sempat acak-acakan. Terimakasih kawan❤ Terimakasih juga 200+ readers!!!❤
KAMU SEDANG MEMBACA
LAST.
Teen FictionValesya Putri. Murid kelas 11 yang sekarang lagi pacaran sama ketua osis. Karna kesalahan kecil, akankah hubungannya mereka terus berlanjut atau berenti sampai disini?