Four

186 28 0
                                    

Siapa dia?

Melepaskan sesuatu memang berat, tetapi mempertahankan sesuatu yang menyakitkan itu lebih berat:)

🌹

"Udahan yah sedihnya" sambil duduk disamping Vales dan membawakan permen kapas.

"Eh, Darma" Vales menghapus air matanya.

"Udah deh cowo kaya gitu gausah dipikirin lepasin aja" Memberikan permen kapas yang dibawanya tadi

"Makasih"

"Lupain aja yah, Gua gakuat liat cewe yang gua sayang nangis" kata Darma stay cool.

"Apa cewek yang dia sayang?" dalam hati Vales

"Maksudnya apa?" Vales melihat ke arah Darma

"Gak kenapa-kenapa, bentar ini tempat bagus buat foto. Diem yah gua foto" mengambil foto Vales

Cklikk..
Suara nyaring camera handphone Darma.

"Coba mau liat dong" Kata Vales sambil menarik handphone milik Darma

"Tuh" menunjukan

"Ih kok bagus banget, tapi ini kan malem ko langitnya cerah banget?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ih kok bagus banget, tapi ini kan malem ko langitnya cerah banget?"

"Pake Apl 390 dong biar bagus, haha"

"Yaudah-yaudah kirimin ke gua ya"

🌹

Saking bahagianya gua, gua sampe lupa Dirga udah permaluin gua depan umum, dan menganggap pasar malam bukan hal indah lagi.

Ini yang dimaksud menemukan yang baru?

Apa Darma merasakan hal yang sama seperti apa yang gua rasa?

Tapi, pasti kalau gua suka sama Darma sekarang. Gua dibilang murahan.

Udahlah biarin waktu aja yang ngejawab.

SEMANGAT VALES SEBENTAR LAGI JUGA KAMU MENEMUKAN PENGGANTI DIRGA.

🌹

"Darma, kok lo pas banget datengnya?"
Tanya Vales kepada Darma

"Gua selalu ada kok dimanapun lo butuh gua"

"Maksudnya gimana? Dulu aja gua ga kenal sama lo"

"Lo aja yang gatau, lo inget gak? lo lagi berantem sama kak Dirga diruang osis. Terus gua dateng dan buat kak Dirga ga mau bentak-bentak lo lagi, karna ada gua."

"Hm inget"

"Lo inget pas lo kelaperan terus ada yang naro kotak makan isi Pizza, itu gua" dengan muka yang meyakinkan

"Lah gua pikir itu Kak--" menghentakan tangannya ke atas meja, lalu dipotong oleh Darma

"Udahlah, udah jam 9 biar gua anter lo pulang, kebetulan gua lagi bawa motor dan bawa helm dua" Menjulurkan tangan ke arah Vales

"Gausah gua punya uang buat pulang sendiri"

"Udah malem Vales gua gamau lo kenapa-kenapa"

"Iya deh"

"Baju lo kebuka banget, pake jaket gua nih" sambil melepas jaket

"Makasih"

Saat di motor, rasanya canggung.

Bingung aja mau apa.

Sepertinya dia juga terlalu fokus menyetir.

Aku juga bingung untuk membuka pembicaraan.

"Vales jangan diem aja, nanti kesurupan kaya temen gua" Darma membuka pembicaraan

"Kesurupan? Iya amat haha"

"Iya tiba-tiba dia terjun bebas dari motor gua terus masuk jurang"

"Sekarang udah ketemu?"

"Belom, tapi udah mati kayanya"

"Emangnya siapa?"

"Gatau gua juga" dengan muka watadosnya

Gua hanya tertawa kecil, lucu sih tapi canggung aja.

"Woy Vales jangan tidur"

"Kenapa nanti kesurupan?" Vales tertawa

"Bukan"

"Terus apa dong?"

"Takut kepeluk" Darma tertawa kecil

"Kalo peluk beneran mau?"

"Gak ada yang nolak sih pasti"

"Gua peluk ya?"

"Jangan"

"Kenapa?"

"Nanti gak mau lepas" Darma tertawa

Selama ini, Vales baru menyadari bahwa Darma itu orang yang humoris. Akankah Darma menja---

"WOY UDAH SAMPE, JANGAN NGELAMUN AJA" Teriak Darma

"Anjr biasa aja dong ngegas amat"

"Mikirin mesum ya lo?"

"Kagak anjr"

"Tar aja yah kalo mau mesum kalo udah resmi"

"Gak mauu, yaudah makasih yah udah nganterin" melambaikan tangannya

"Sama-sama sayang" Nadanya pelan sehingga Vales tidak mendengarnya

***

HAI! SERU GAK SIH?:" MAU NANGIS DEH AUTHOR LAGI PUSING BANGET BANYAK PIKIRAN:"

LAST.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang