"Kita kemana?"
"Rumahmu."
"Apa kau akan pergi?"
"Tidak."
"Lalu? Kenapa tiba-tiba mengantarku pulang."
"Aku bukan untuk mengantarmu pulang, aku harus bertemu dengan hyung-hyungmu."
"Untuk?"
"Meminta restu, apa lagi."
Ah, Jungkook benar-benar serius. Apa harus secepat ini? Sebetulnya dia tidak keberatan jika harus menikah dengan Jungkook. Dia juga mencintai Jungkook, sama seperti Jungkook mencintainya. Hanya saja. Ini terlalu cepat. Dia masih ingin bersekolah. Usianya saja baru akan menginjak delapan belas tahun. Dan apa-apaan jika dalam satu minggu ini dia akan dipinang pengusaha kaya. Terlebih ini Korea, hubungan sesama jenis masih sangat tabu disini. Bagaimana bisa orang-orang menerima hubungan seperti ini.
"Ada apa?"
Taehyung menggeleng. "Tak apa."
"Jangan berbohong padaku." Jungkook menepi. "Katakan selagi belum sampai dikediamanmu."
"Tak apa, lanjutkan saja. Bukan hal penting."
"Penting atau tidaknya aku tidak peduli, katakan dan jangan ada yang disembunyikan." Jungkook tersenyum, menggenggam tangan Taehyung lembut. "Aku tidak suka kau menyembunyikan sesuatu dariku."
Taehyung menghembuskan nafasnya perlahan, membuang gugup yang tiba-tiba melandanya. Apa dia harus mengatakannya, bukankah itu akan menyinggung perasaan Jungkook. Terlebih Jeon Sangmin, ayah Jungkook juga ikut antusias. "Ah aku pikir kita harus mampir ke apotek, Yoongi hyung sedang tidak enak badan akhir-akhir ini. Bisakah? Aku ingin membelikan vitamin."
Jungkook menatap Taehyung penuh selidik, mencari kebohongan dimanik hazel Taehyung. "Hanya itu? Tidak ada yang lain?"
Taehyung mengangguk.
"Jangan berbohong padaku."
......
......"Maafkan aku."
Hanya dua kalimat itu yang terus-menerus keluar secara berulang dari belah bibir Taehyung. Tangan kurusnya terus menerus meremat baju yang dikenakan. Wajahnya basah oleh air mata yang tidak kunjung berhenti meluncur. Tangisnya semakin bertambah keras begitu hanya ada hening yang didapat. Taehyung pikir Jungkook akan percaya dengan apa yang dikatakannya satu jam yang lalu, perihal Yoongi yang sedang tidak enak badan. Tepat setelah dia mengatakannya, Jungkook memutar arah, tidak pergi keapotek atau bahkan kediamannya. Jungkook hanya diam dan melajukan mobilnya dengan tenang. Dia pikir Jungkook akan mengambil beberapa barang yang tertinggal. Nyatanya, Jungkook membawanya kesungai Han. Dan memintanya untuk berbicara.
Awalnya Jungkook membentak karena dirinya tidak mau berkata dengan jujur dan dirinya hanya terus mengatakan jikalau dirinya hanya sedang memikirkan Yoongi. Tetapi, Jungkook yang memang pada dasarnya dapat mengetahui apa yang dipikirkannya memaksa agar mengatakan hal yang sejujurnya. Dan kini membuatnya berakhir dengan diacuhkan Jungkook.
Sungguh Taehyung tidak akan berkata apapun karena takut akan menyinggung perasaan Jungkook. Tapi, sulit sekali menghindar dari tatapan Jungkook yang mengarah tajam penuh dominasi kearahnya.
"Maafkan aku."
Hening. Taehyung seolah hanya berbicara dengan riak air didepannya. Jungkook tidak membalas perkataannya barang sedikitpun setelah mendengar apa yang dikatakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
終わり || KV.MY || ✅ ||
FanficAkhir dari segalanya, kisah yang akhirnya terhenti. Ending dari alur yang dibuat tidak beraturan. Akan seperti apa jika benar-benar berada di akhir? Sequel dari 深刻な 《KookV》 《Minyoon》 《Yaoi》