終わり || KV.MY || ✅ ||

.Minyoon. [02].

Beberapa waktu belakangan Yoongi berpikir, jika sebelum dia mengenal Jimin, malamnya hanya dihabiskan dengan menatap bintang dan bersenda gurau dengan Taehyung. Atau paling tidak, Yoongi akan menghabiskan malamnya seorang diri. Memikirkan apa yang akan terjadi padanya esok hari. Kemudian berharap agar harinya berjalan lancar dan mudah. Tetapi, Yoongi mendapati jika kini malamnya sudah sangat berubah. Tidak ada lagi Min Yoongi yang menatap bintang sembari bersenda gurau dengan Kim Taehyung, tidak ada lagi Min Yoongi yang akan memikirkan apa yang akan terjadi padanya diesok hari. Yoongi tidak lagi berharap agar harinya berjalan baik begitu dirinya dipertemukan dengan seorang Park Jimin.

Kini setiap malamnya, Yoongi selalu mendapati dirinya hanya berpikir tentang seorang Park Jimin. Park Jimin, yang atensinya memaksa masuk, mendobrak celah kehidupan miliknya. Dan secara perlahan, ia akui jika Park Jimin benar-benar berhasil memasuki kehidupan miliknya, Memporak-porandakan isi hati miliknya hingga hancur tak berbekas.

Yoongi tidak pernah tahu, cara apa kiranya yang Jimin gunakan untuk membuatnya berhasil hingga sejauh ini, memasuki kehidupannya. Jimin yang selalu memperlakukannya bak seorang lelaki hina yang tidak memiliki harga diri, menggunakan tubuhnya hanya untuk kepentingan sendiri, menjadikan dirinya seorang jalang yang bebas dinikmati kapanpun dia ingin. Yoongi tidak habis pikir, bagaimana mungkin hatinya goyah begitu saja pada seseorang yang jelas-jelas menghancurkannya hingga titik terendah. Bagimana dirinya yang pasrah begitu saja saat Jimin semakin memaksa untuk ikut campur kedalam kehidupan miliknya.

Seharusnya dia memukul mundur Jimin bukan? Seharusnya dia mengusir Jimin sejauh mungkin sebelum banyak hal lain lagi yang dilakukannya? Seharusnya dia mengambil kesempatan yang Jimin berikan untuk menghilang sejauh mungkin dari kehidupan Park Jimin bukan? Seharusnya seperti itu, tetapi mengapa terasa sulit begitu dirinya bebas dari kungkungan Jimin. Matanya memanas tiap kali wajah Jimin melintas dalam benaknya. Hatinya kerap kali merasa rindu, tubuhnya meradang ingin disentuh pemuda Park yang teramat dibencinya.

Jika Yoongi tidak malu untuk mengakuinya, Yoongi akan berkata selantang mungkin. Mengatakan pada semua orang yang berpikir buruk tentang Jimin, jikalau apa yang dilakukan pemuda itu padanya bukan hanya sekedar luka, bukan hanya sekedar hinaan dan cacian. Jimin juga memberinya sebuah kejelasan yang baru diketahuinya saat ini dan Yoongi sama sekali tidak menyesalinya. Bahwasanya, Yoongi menikmati semua bentuk perlakuan yang Jimin beri padanya. Bohong jika dirinya tidak menimati apa yang Jimin lakukan padanya.

Saat itu, Yoongi tahu jika Jimin berada ditempat yang sama dengannya. Dicafè itu, pertemuan pertamanya setelah satu bulan dirinya bersembunyi dari Jimin. Yoongi melihatnya, melihat Jimin yang melangkah masuk kedalam cafè. Dan dia sengaja menjauh dari Namjoon dan Taehyung. Sengaja agar tidak ada yang mencoba menjauhkannya dari Jimin. Meskipun tidak dipungkiri jika dia teramat takut saat bertemu kembali dengan Jimin yang auranya lebih menyeramkan.

Hingga dirinya mulai menyesal saat terkurung dan tak bisa melakukan apapun selain berdiam diri diruang terkunci seperti seorang tahanan. Ditinggal begitu saja setelah selesai mendapat apa yang diinginkan. Yoongi muak saat itu, mengingat jika Jimin memiliki seseorang yang teramat dijaganya bak seorang berlian. Dan setelahnya, dirinya barulah memberontak tanpa gentar sedikitpun. Meski berakhir dengan banyak memar ditubuhnya. Tak apa pikirnya, satu-satunya cara agar perasaan bodoh didalam dirinya musnah bersama dengan luka yang didapatnya.

Tidak tahu keberuntungan darimana, Jimin melepaskannya, membiarkannya pergi dan menepati janji yang disepakati. Tetapi, Yoongi mendapati dirinya teramat sakit, hatinya begitu sesak saat melihat Jimin berbalik dan memunggunginya. Sakit, sangat sakit hingga terasa bahwa sebagian jiwanya pergi mengikuti jejak Jimin yang menghilang dari pandangannya.

Yoongi sadar jika pada saat itu, dirinya jatuh terlalu dalam pada seorang Park Jimin. Bencinya telah berubah pada perasaan terlarang yang seharusnya tidak pernah ada didalam hatinya.