"Eh eh tau ga?"
"Paan nih? Kalian mau pada ghibah yaa?" Ucapku sambil mendekati segerombol teman temanku yang sudah duduk melingkar.
"Tau aja lo haha. Mau ikutan ga nih?" Tanya salah satunya
"Ah elah lo pada selalu aja ngajakin gue nambah dosa. Tapi tentang apa nih?" Tak ayal gadis berambut pendek yang diketahui namanya Afrin pun ikut bergabung dengan teman temannya.
"Dosa dosa. Tetep aja giliran ada yang ghibah ikut nimbrung" toyor gadis disebelahnya.
"Hehe gue kan manusia biasa yang masih lemah imannya apalagi kalo diajak ngeghibah" cengengesnya "jadi ada apa nih?"
"Kata temen gue nih ya, kemarin dia liat Narendra sama cewenya lagi jalan berdua dong di mall" ucap Sesil dengan hebohnya.
"Maksud lo Narendra si pelukis yang lukisannya bakal kita pake buat pameran?" ucap gadis lain
"Yaiya lah emang siapa lagi, yang terkenal di kantor kita kan cuma doi" jawab Sesil. "Tanya deh tuh kurator utama kita, dia kan sering tuh interaksi sama doi" lanjutnya sambil melirikku.
"Apaan?" tanyaku sambil menaikkan sebelah alis
"Doi beneran udah punya gebetan?"
"Ya mana gue tahu, lagian nih ya hubungan gue sama dia itu cuma sebatas kurator dan seniman ga lebih! " jawabku dengan tidak yakin.
"Ya kan kali aja gitu lo pernah liat doi lagi telponan atau jalan bareng gebetannya" ucap Sesil.
"Ga pernah, udah udah pada balik lagi gih ke meja masing-masing, ghibahnya lanjut nanti, inget 15 menit lagi rapat" ucapku sambil berlalu ke meja.
"Ga seru ah lo" jawab mereka sambil berlalu
***
Ting!Samanta N : Mau aku jemput?
Aku belum membalas pesan dari dia, hanya membaca lewat pop up, sudah 1 jam aku hanya membiarkan tanpa berniat untuk membalasnya.
Samanta N : Sayang?
Samanta N : Udah jam5, belum pulang?
Samanta N : Atau masih rapat?
Samanta N : Kalau mau pulang kasih kabar ya, biar aku jemput. Love youChalissa A : Ini baru selesai rapat, jemput sekarang ya, aku tunggu di lobby
Samanta N : Oke.
*****
"Hai" sapaku begitu memasuki mobil tunanganku."Hi, how was your day? Are you tired?" tanyanya dengan senyum manis yang selalu aku sukai.
"I'm not okay" jawabku sambil menatap wajahnya.
"Why? Something happen?" tanyanya dengan raut cemas sambil menggenggam tanganku
"Ya. Aku dengar gosip dari temanku kalau kamu kemarin jalan sama cewe lain" ucapku sambil menatap matanya
"Kamu percaya mereka?" jawab Narendra
"Entahlah" jawabku sambil mengalihkan pandangan ke depan.
"Sayang, dengerin aku ya, kemarin aku dirumah seharian main sama kanvas, kamu tau kan kebiasaan aku kalau weekend hm?" jawabnya sambil mengecup punggung tanganku.
"Tapi mereka bilang itu kamu, kalo bukan kamu terus siapa?"
"Bisa jadi orang yang mirip aku atau kembaranku, kamu tau kan dia itu suka ganti ganti cewe setiap bulannya, nanti aku tanya deh ke Nares" jawab Naren sambil menangkupkan kedua tangannya di pipiku
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sang Kurator
ChickLitAfrin Chalissa Chandani, seorang kurator muda dan cantik yang sudah sukses di usianya yang menginjak 26 tahun. Lantas bagaimana kehidupan cinta nya? Dimulai dari pertemuan pertamanya di sebuah galeri seni, Afrin atau yang biasa dipanggil Arin ini t...