4. Kita putus(?)

60 6 0
                                        

Bulan berlalu sampai akhirnya 25 Maret Adi ngechat gua. Ada sesuatu daya tarik chat yang berbeda pada malam itu.

Adi pandugo❤️ : PING!!!
"Bulan, kayanya emang udah ga bisa lagi kalau kita bareng, bisa ga kita udahan?"
"Kamu bohongan kan?"
"Gak aku serius"
"Ini bukan april mop lo di?"
"Emang bukan lan."
"Terus? Kok lo tiba tiba kasih gua notif ini?"
"Gua udah serius, gua udh pikir dua kali. Gua mau kita udahan."
"Lo serius? Lo kira ini mudah apa? Kok lo aneh di?"
"Gua ga aneh, emang ini kenyataannya lan."
"Jahat di jahat, munafik tau ga. Baru juga setahun udah kaya gini? Jangan lagi sayangnya aku ke kamu, kamu tinggal!" Dengan nada meninggi.
"Aku udah ga bisa, aku harus belajar, aku dah fokus belajar."

Disini chatnya ga gua bales, dan gua nangis semaleman sampe pagi besok mata gua bengap..
Bego banget ya gua, nangisin cowo yang gua sayang tapi dia udah ga sayang lagi sama gua.

Disekolah.
Chika, Manda, Rani tiba tiba ngedatengin gua yang baru aja duduk dibangku pojok kanan kelas.

"Kok mata lo bengap gitu lan?" Cetus Chika
"Iya lan, nangis? Diapain adi lo?" Tanya Rani
"Gua putus."
"Serius? Jangan bercanda deh!" Ujar Manda
"Gua ga bercanda, ngapain basi." Ujar ku
"Setahun lo? Gila tuh Adi" Cetus Rani
"Udahlah, gak usah ngebahas orang yang udah ga peduli lagi sama gua"
"Tenang lan, ada kita orang. Dan ada cowo yang lebih baik dari dia." Ujar Manda

Sampe sekarang sampe kita akhirnya pisah kelas 12. Gua 12b dan Adi 12E. Sampe sekarang, yang gua masih kangenin sm Adi adalah, ibunda Adi masih suka ngehubungin gua untuk nanya soal Adi.
Sebenernya gua masih sayang, tapi kenapa si Adi harus pergi, demi dia yang gak pernah ada baiknya.

Dulu, semua orang disekolah memperbincangkan hubungan gua sm Adi yang berjalan baik baik aja, selalu dipuji. Tapi, sekarang hilang mengikuti waktu, seakan akan tidak pernah terjadi.

"Bulan, ayok makan" panggil abang dari arah pintu
"Iya bang, bentar lagi bulan keluar"
"Iya jangan lama lama"
Gua bejalan arah dapur, ternyata semua kumpul. Ayah, Bunda, Abang, dan adik kecil, Niana.

"Kok anak bunda, galau gitu?" Ujar bunda.
Bunda benar
"Enggak papa kok bun" ujar ku singkat

Selesai makan, gua kembali ke kamar. Beberapa notif masuk. Satu notif membuat ku bertanya tanya.
1 panggilan tak terjawab Bunda Adi
Gua berpikir, telpon balik ga ya? dan akhirnya nelpon balik.

"Assalamualaikum Tante, maaf tante tadi bulan barusan selesai makan jadi ga angkat telefon"
"Iya nak bulan gapapa, tante cuma mau nanya soal sekolah"
"Oh iya tante, kenapa?"
"Hp nya Adi mati, jadi dia mau tanya sama kamu. Tapi dia malah suruh tante. Kata Adi, Besok itu acara bazar disekolah jadi atau tidak ya nak?"
"Bazar sekolah? Oh iya tante. Jadi.. Yang harus dibawa itu sudah diatur dikelas masing masing tante"
"Yasudah nak, Adinya cuma mau menanyakan itu takutnya dia salah hari. Terimakasi ya Bulan, Assalamualaikum"
"Waalaikumsallam tante"

Inilah mengapa, gua masih berhubungan baik sama Adi, ya karena gua juga berhubungan baik dengan orang tuanya.

Halo teman teman
Suka sama cerita ini? Jangan lupa vote ya! Thanks udah mau gabung untuk baca cerita ini. Jangan lupa follow akun wattpad aku ya!

Cinta X Fake FreindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang