"Bulan, ayok sekolah. Udah mulai siang nih!" Ujar Ayah
"Iya yah, bentar bulan ngambil makanan untuk bazar dulu" jawabku "bun, bulan berangkat dulu ya!" Sambil mencium pipi kanan dan kiri bunda
"Hati hati ya sayang"
"Assalamualaikum"
"Walaaikumsallam"
Jalanan penuh dengan kendaraan beroda dua dan beroda empat. Ayah mengantarkan ku sekalian Ayah bekerja. Biasanya kalau aku gak bawa barang sebanyak ini, aku hanya perlu naik ojek."Nanti pulang, abang aja ya yang jemput?" Tanya Ayah sambil melihat kaca spion mobil.
"Iya yah." "Yah, udah sampe gerbang aja anterinnya" ujar ku sembari nenyiapkan tas
"Yaudah, hati hati ya nak!" Ujar Ayah
"Assalamualaikum Ayah" sembari menyalim tangan AyahAku lihat dari gerbang sekolah, di lapangan sudah mulai ramai oleh semua murid untuk menyiapkan bazar.
Akhirnya Aku langsung ke arah tempat bazar kelas ku."Hai! Nih gua bawain risoles, martabak telor" Ujar ku sambil menaruh makanan dimeja
"Siplah!" Jawab BerlianTiba-tiba Bastian dateng, ngebawain beberapa minuman botol untuk Gua dan Berlian
"Nih minuman untuk lorang, kasihan kan lorang jagain Tempat Bazar" ujar Bastian.
"Thank bas" jawab kami kompak.
"Gua mau kekelas, sini lan tas lo. Sekalian gua bawa!" Ujar Bastian menjulurkan tangan
"Oh iya, nih. Thank bas"
"Iya. Gua ke kelas dulu ya"Bazar sudah dimulai, udah ramai masyarakat sekolahan yang mendatangi, dan membeli makanan.
Makanan kami pun terjual laris."Lan Bulan, Gua denger ya. Kayanya Babas suka sama lo?" Ceplos Berlian
"Ha? Serius? Lo tau dari?" Ujar ku menoleh Berlian
"Ya kemaren di les, Babas tuh cerita tentang lo ketemen laki laki nya"
"Tapi belum tentu dia suka sama gua kan?"
"Bisa jadi, lo liat aja sikap dia ke lo? Baik kan?"
"Ya mungkin dia mau baik aja kali kesemua temen."
"Whatever lah Bulan" Ujar Berlian sambil memutar bola matanya.Berlian sedang membuang sampah, dan aku sedang mengambil makanan dari bawah meja.
Tiba-tiba terdengar suara seorang laki laki yang hendak membeli makanan bazar kami."Lan, beli risoles 5ribu ya" ujar seorang laki itu, ternyata dia Adi.
"Iya.." Berkemas aku membungkus risoles itu. "Ini aja?" Tanyaku
"Iya." Jawabnya singkat
Teman teman Adi menghampiri Adi.
"Lan, dibuat pake rasa sayang ga risolesnya?" Cetus Raka
Aku ga bales, aku cuma naikin sebelah alis.
"Thanks ya lan" ujar Adi
"Yaelah, cinta lama bersemi kembali. ahahhah" Cetus Raka sembari tertawa
"Liat aja lo!" Ujar Adi sambil meninggalkan tempat kami.Tiba-tiba Berlian mengeluh capek, dia ingin digantikan. Tapi, masalahnya ga ada yang mau. Dan akhirnya Berlian meminta Bastian untuk menggantikannya, jarang-jarang loh cowo mau bantuin jualan dibazar, karena mereka lebih suka mondar mandir membeli makanan dan menggoda penjual.
"Gua duduk sebelah lo ya lan" ujar Bastian menduduki kursi disamping
"Iya bas" jawabku singkat "lo kok ga bareng yang lain? Malah gantiin Berlian?"
"Kalau ada lo, gua mau. Tapi kalau orang lain mungkin gua tolak."
"Mm.." Jawabku sambil mengangguk.Satu persatu datang membeli makanan, Gua dan Bastian bekerja sama. Akhirnya Makanan pun terjual Habis, mungkin karena makanan yang kami jual enak.
Lagi dan lagi, Berlian tak kunjung datang membantu kami. Dan akhirnya Harus gua dan Bastian yang merapihkannya. Tempat bekas makanan kami menaruhnya dikelas, agar yang punya tidak kesusahan saat mencari. Aku dan Bastian berjalan arah kelas, lorong sekolahan ini tampak sepi. Karena mereka masih sibuk untuk membeli beberapa makanan di Bazar."Lan, lo itu manis ya kalau diliat" Ucap Bastian
"Apaan sih bas, b aja kok"
"Serius"
"Mmm.."
Kami meliwati tangga, tangga itu tempat Geng Adi dan temen temen nya berkumpul. Sebagian anak cewe malas banget kalau lewat tangga ini apalagi ketika ada Geng mereka sedang duduk santai. Biasanya anak cowo akan menggangu anak cewe, dan menjahilinya."Liat Di, Cewe lo dideketin sama Bastian" Ceplos Raka
Gua langsung menatap Raka lalu Adi, apa coba maksudnya?
"Udah mantan kan di? Jadi wajar kalau gua deketin Bulan" ujar Bastian sambil berjalan di samping gua, dan menatap Adi lalu melirik gua.
"Gila tuh orang, berani apa sama lo di!" Cetus Rafa yang duduk disebelah Adi
"Udah yuk bas, ga usah kaya gitu" Ujarku sambil berjalan kearah kelas.Dirumah
Lelah melewati bazar hari ini, gua masih mikirin sempetnya Bastian ngomong kaya gitu ke Adi. Apa mungkin Bastian suka sama gua? Padahal gua baru deket sm Bastian sejak sekelas 12 ini.
Suara berdering terdengar dari handphone yg ku taruh di meja belajar, ternyata adi pandugo menelefon, ya udah gua angkat."Iya kenapa?" Ujarku
"Lo suka sama Bastian?"
"Menurut lo?"
"Ya mungkin, lo deket banget sama Bastian?"
"Terus? Urusan sama lo apa?"
"Ya, ya gakpapa si. Kali aja lo mau balikan sama gua?"
"Balikan? Menurut lo gua mau? Setelah lo putusin gua dan lo pacarin orang lain, dan sekarang lo balik le gua?"
"Gua terlalu mencintai seseorang, padahal gua tau ada lo!"
"Oh" Cetus ku menjawab dan mematikan panggilan itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta X Fake Freind
Teen FictionRomansa kecintaan pada remaja, yang tumbuh karena rasa peduli satu sama lain.. Tapi, apa iya cinta itu akan selalu tumbuh dalam satu orang yang sama?