7. Dia lagi(?)

60 5 0
                                        

Hari ini BadMood muncul terus menerus, mana ga ada guru yang ngajar karena guru pada rapat.

Bagi anak murid yg gak suka belajar, ini yang dinamakan surga. Dimana mereka ga harus menatap papan tulis yang penuh dengan rumus rumus ribet. Tapi, bagi Gua yang pandai. Gak suka kalau ga ada kerjaan, enak belajar. Dapetin rumus baru.

Sebulan sekali, Tempat duduk diacak oleh wali kelas. Dan kebetulan Gua duduk sebangku bareng Linda, untung juga sih kan jadi bisa curhat. Belakang Gua ada Bastian sama Ari.

"Akhirnya duduk sebangku sama lo juga lan" ujar Linda

Bastian mendengar perkataan Linda kepada Bulan, akhirnya dia melirik Bulan dan berkata "Akhirnya gua di belakang lo juga lan, kan jadinya gua ga harus liat dari jauh." Sembari menarik sudut bibirnya.

"Apaan si bas-." Ujar singkat Gue

Bel Istirahat Kedua.

"Lo gak ke kantin lan? Atau kemana gitu?" Tanya Linda

"Gak lin, bete. Disini aja deh" ujar ku tanpa menatap Linda

Gua natapin pintu kelas, hari ini cerah banget. Dan tiba tiba Adi dateng sama Gengnya itu dia berdiri didepan kelas bersama temen temennya, dan itu keliatan jelas bahwa gua juga bisa liat Adi.

Itu adi ngapain? Ngeliatan gua? Moduuss banget tuh anak, ga ada kerjaan lain kali ya? Udahlah gua pura pura baca buku aja daripada gua liatin dia *ujar Gua dalam hati

Adi terus melihat ke arah sini. Tiba tiba Bastian memanggil nama gua

"Bulan.. Bulann!"
"Oh iya bas, kenapa?"
"Itu? Si Adi, ngapain dia sini? Ngelirik ke arah lo sama Linda lagi"
"Ga tau tuh, kurang gawe(kerjaan) kali."
"Lo ga bales tatapannya?"
"Males banget! Ngapain coba. Siapa tau dia disini cuma pengen jemput Ari."

Ari, temen satu Geng sama Adi. Jadi wajar mungkin Adi ke kelas gue.

"Bulan, lo mau ga nanti abis pulang sekolah makan bareng gua?" Ujar Bastian yang sedang berjalan kearah duduk gua.

"Tumben?"
"Ya gua pengen ajak lo aja."
"Tapi, anterin pulang?"
"Yaudah gua anterin." "Maukan?"
"Iya mau."

Mendengar persetujuan dari gue, Bastian membalas dengan senyum manisnya.

Saat jam pelajaran dimulai, lagi lagi guru dikelas gak masuk. Tapi bukan karena rapat, gurunya sedang sakit.
Tiba-tiba ada seorang adik kelas memasuki kelas kami.

"Assalamualaikum kak, kak katanya Seketaris dipanggil sama maam ryan ke kantor." Ujar adik kelas itu yang sedang berdiri didepan papan tulis.

"Oh iya dek, makasi ya!"

Tanpa basa basi akhirnya Gue ke kantor, tau diri aja gua dikelas ini sebagai seketaris.

Dalam perjalan ke kantor, gua lewatin kelas Adi. Tiba tiba Adi keluar dan dia ngelirik gua

What? Serius Adi ngelirik gua sambil senyum gitu?
Di, lo itu senjanya nya gua. Yang selalu gua liat manisnya disaat lo udah bukan siapa siapa nya gua lagi. Yang hilang karena munculnya akhir dari senja, gelap.

Tapi maaf, gua gak bales tuh senyuman. Males banget, walau mau.

Dirumah makan.
       Gua sama Bastian sampai di rumah makan, kampoeng bambu.

"Lan, kalau lo butuh temen. Gua siap jadi temen lo, lebih dari temen juga gua siap." Ujar Bastian sembari memutar sendoknya dipiring.

"Mmm, iy-iyaa"

"Lo kenapa? Galauin Adi? Kan ada gua lan."

"Eng-enggaak kok. Gua malah lagi happy karena lo ajak makan bareng. Jadi ilangin rasa sepi gua dirumah."

"Iya, seneng deh kalau gitu."

Akhirnya Bastian nganterin Gua sampai depan pintu.

"Thank  bas, makasi ya hari ini."

"Iya nona manis. Gua pulang dulu ya!"

Gua langsung kekamar tanpa basa basi sama bibi atau pun Bunda. Lelah banget hari ini, dan akhirnya gua kepikiran sama Bastian

Sebaik itu ya bastian ngajak gua makan, anterin gua balik. Apa bener kata berlian kalau bastian suka sama gua? Eh eh kok gua jadi mikirin dia ya!

"Bulan, ayah masuk ya? Gapapakan?"
Ujar Ayah sambil mengetuk pintu kamar ku

"Iya yah! Masuk aja"
Akhirnya aku bersigap duduk dengan rapih

"Kamu kenapa? Galauin siapa? Cerita sama Ayah. Anak ayah udah dewasa ya sekarang."

"Ayaaah, gak galauin apa apa kok. Fine."

"Yaudah, kalau gitu. Ayah balik ya ke ruang tengah, ayok nonton bareng."

"Iya yah, nanti Bulan nyusul"

Cinta pertama anak perempuan itu adalah ketika iya melihat seorang ayahnya, dan patah hati pertamanya juga disaat anak perempuan itu kehilangan seorang ayah untuk selamanya.

Cinta X Fake FreindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang