Cast: Chinen Yuri
***
Malam itu, Chinen sedang sendirian didalam rumahnya ia ditinggal kedua orang tuanya ke Shizouka untuk menjenguk kakeknya yang sedang sakit. Ia pun memikirkan bagaimana caranya menghilangkan kejenuhannya. Lantas ia pun mencoba membaca-baca urband legend, ia pun lantas menemukan 1 judul urband legend yang menarik perhatiannya yaitu "Play hide and seek alone". Permainan ini hanya bisa dimainkan oleh 1 orang saja dan orang itu harus membutuhkan sebuah boneka untuk melakukannya.
"Hmm sepertinya menarik untuk dicoba." Monolognya.
Setelah selesai membaca tata cara dan peraturan serta larangan-larangan yang tertera, Chinen mulai mencari bahan-bahan yang dibutuhkan. Yaitu sebuah: boneka (kecuali boneka berbentuk manusia), beras, benang merah, pisau, garam dan air.
Setelah semuanya terkumpul hal pertama yang ia lakukan adalah memotong boneka beruang dan menggantikan isinya dengan beras, kemudian ia memasukkan potongan kukunya kedalam boneka tersebut. Setelah itu dia mengikat boneka itu dengan benang merah.
Setelah bonekanya selesai, ia menuju kedalam kamar mandi, ia menuangkan air kedalam bak kamar mandi dan setelah itu menuangkan air kedalam gelas lalu menambahkan garam di air itu. Dan langkahnya yang terakhir yang Chinen lakukan adalah mencari tempat untuk bersembunyi. Chinen menamai boneka beruangnya dengan nama popo.
Tepat pada pukul 3 pagi, ia memulai permainan itu karna menurut kepercayaan orang lain. hantu-hantu akan berkeliaran pada jam 3 dini hari.
"Aku akan mencari popo, aku akan mencari popo, aku akan mencari popo." Ucapnya dengan tegas.
Kemudian Chinen pergi kekamar mandi dan meletakkan bonekanya kedalam bak mandi yang terisi air lantas ia pun mematikan lampu seluruh ruangan dan menutup seluruh jendela dan pintu rumah supaya nanti boneka yang telah dirasuki arwah tidak keluar dan membahayakan penduduk sekitar.
Chinen menutup matanya dan menghitung sampai 10, pisau sudah berada ditangannya ia berjalan menuju kamar mandi.
"Aku menemukanmu popo." Ucap Chinen sambil menusuk-nusuk boneka itu dengan pisaunya.
"Sekarang giliran popo menemukan Yuri." Ucap Chinen sebanyak 3 kali sambil menutup matanya. Sebelum keluar Chinen meletakkan pisaunya disamping boneka dan pergi ke tempat persembunyiannya.
Saat di tempat persembunyian Chinen menaburi sekiling tempatnya dengan garam, hal ini berfungsi sebagai benteng baginya dari serangan makhluk halus. Tak lupa segelas air garam yang ia pegang erat-erat.
5 menit kemudian...
Chinen mendengar suara seseorang memanngil namanya, suara itu sangat menyeramkan.
"Popo mencari Yuri, dimana Yuri berada."
Bulu kuduk Chinen berdiri, ketika ia mendengar suara yang mencarinya. Setengah mati Chinen menahan rasa takutnya. Suara itu benar-benar menakutkan. Chinen benar-benar menyesal memainkan permainan ini, namun ia tak mau gegabah dengan langsung lari begitu saja, itu akan sangat berbahaya dan yang Chinen hanya bisa lakukan saat ini adalah memegang gelasnya kuat-kuat sembari menunggu sosok itu menghampirinya, lantas Chinen bisa menyemprotkan air garamnya. Dan dengan begitu, Chinen bisa mengakhiri permainan ini.
"Popo mencari Yuri, dimana Yuri berada."
Chinen bisa melihat bayangan popo akibat pantulan sinar rembulan dan suara pisau diseretpun ikut menambah keseraman. Menurut peraturan pemain tidak boleh keluar dari tempat persembunyian sebelum boneka itu menemukannya dan untuk mengakhiri permainan pemain harus menyemprotkan air garam ke tubuh boneka. Dengan cara itu, pemain bisa memenangkan permainan dan pemain harus membakar boneka setelah itu.
"Hihihi popo akan menemukan Yuri, popo akan menemukan Yuri."
Setengah mati ia berusaha untuk tidak terkecoh dengan suara tersebut karna akan sangat bahaya bila ia sampai keluar dari tempat persembunyiannya.
"Tuhan...selamatkanlah aku." Batin Chinen.
"Dimana Yuri?."
Suara anjing menggonggong mulai terdengar di indera pendengarnya, keadaan semakin mencekam, ia pun merutuki dirinya sendiri, mengapa ia dengan cerobohnya mau memainkan permainan berbahaya ini.
Ingin sekali ia secepatnya mengakhiri permainan ini. Chinen tak tahan lagi, lantas ia berusaha menggapai saklar lampu yang berada didekatnya. Chinen sudah tidak memikirkan resiko yang ditanggungnya yang Chinen mau hanyalah secepatnya mengakhiri permainan ini.
Ceklek
Lampu yang berada diruang tamu pun menyala.
Tapi, betapa kagetnya Chinen ketika tiba-tiba saja popo sudah berada didepannya refleks ia pun menjatuhkan gelas berisikan air garam itu. padahal itu satu-satunya senjata penyelamatnya.
"Popo menemukan Yuri."
"ja..jangan mendekat, jangan mendekat." Ucap Chinen ketakutan.
"Popo menemukan Yuri." Ucap boneka itu menyeringai sambil mengangkat tinggi-tinggi pisau ditangannya.
Chinen terjatuh kebelakang, tubuhnya seolah kaku tak bisa digerakkan. Bahkan suaranya seolah tercekat sulit untuk dikeluarkan.
"Ayah...Ibu...tolong!." Teriak Chinen sekuat tenaga.
Chinen berusaha untuk bangkit. Namun, tiba-tiba sosok menyeramkan itu sudah lebih dulu menancapkan pisaunya tepat ke perut Chinen, ia mengerang kesakitan.
Sebelum kesadarannya menghilang boneka itu tersenyum licik kearahnya dan setelah itu Chinen tumbang dengan luka diperutnya.
"Popo menang...popo menang."
The End
KAMU SEDANG MEMBACA
Creepypasta• Hey Say Jump
FanfictionCreepypasta dan urband legend dari seluruh dunia Diperankan oleh para member hey say jump langsung *DON'T READ IT IF YOU SCARED