Part 1

394 131 359
                                    

Untuk apa berucap janji jika pada akhirnya harus di ingkari dan Untuk apa menunggu kesempatan datang jika yang ditunggu sama sekali tidak memberikan celah untuk berucap.~Cassandra Gabriella Jensen

*****

10 Tahun silam

Author POV

Terlihat dua anak kecil yang berlawanan jenis itu sedang bercanda gurau di Taman Rumah Sakit. Lebih tepatnya sang anak laki-laki sedang menghibur anak perempuan yang memakai kursi roda.

Umur mereka yang berpaut satu tahun tak membuat keduanya canggung, malah anak laki-laki itu tak segan-segan untuk membuat bualan yang di jawab tawa oleh sang anak perempuan.

"Lapa, lapa," panggil anak perempuan itu pada anak laki-laki dihadapannya.

"ih, Gebi nama aku Rafa bukan Lapa," kesalnya karena anak perempuan itu selalu salah memanggil dirinya. Yang memanggil hanya menunjukkan senyuman manisnya disertai tangan yang membentuk jari V.

"Tapi, Gebi lebih suka manggilnya Lapa, kalena nanti kalo Gebi lapal, Gebi akan cari Lapa untuk pertama kalinya buat nemenin Gebi makan, Gebi ga bakal mau makan kalo Lapa gak ada di sisi Gebi," jawab anak perempuan itu kelewat polos. Entah bagaimana cara pemikirannya, namun itulah yang terlontar begitu saja di biibir tipis itu.

"Ah tau ah terserah Gebi aja, Rafa pusing dengernya,"

Cuupp

"Lapa jangan pusing ya, cukup Gebi aja yang sakit Lapa gak boleh walaupun kita sahabat lapa gak boleh ikut sakit juga," ucapnya benar-benar polos setelah mencium pipi anak laki-laki di depannya.

"Rafa gak janji ya, Karena yang Rafa tau saat Gebi sakit Rafa juga pasti ikut merasakannya, mungkin kita memang beda umur dan Rafa lebih tua satu tahun di banding Gebi. Tapi rasa sayang Rafa sama Gebi gak akan pernah hilang, karena Gebi satu-satunya perempuan yang menghiasi hidup Rafa. Gebi itu sahabat terbaik Rafa jadi nanti saat kita udah besar, Gebi tetep jadi malaikatnya Rafa ya jangan pernah berubah, oke?" terang anak laki-laki itu sambil menunduk mensejajarkan dirinya di hadapan anak perempuan itu.

"Hiks..hikss..hikkss Gebi takut Lapa yang berubah sama Gebi, Gebi takut Lapa ninggalin Gebi kalo udah besar, Gebi takut rasa sayang Lapa tiba-tiba hilang ke Gebi..hhiks.. hiks.. hikss" mendengar penuturan anak perempuan itu, Rafa kecil mendekap tubuh mungil anak perempuan itu sambil menjawab

"Gebi tenang aja, Rafa janji gak akan ninggalin Gebi dan akan selalu ngelindungin Gebi dari orang yang akan berbuat jahat sama Gebi," jelasnya membuat anak perempuan itu mengeratkan pelukannya.

"Gebi percaya kan sama Rafa?" lanjutnya.

"Hiks...Hikss..Gebi percaya kok, Lapa juga ya harus percaya sama setiap omongan Gebi karena Gebi gak bakal bisa bohongin Lapa," pelukan mereka mengendur, tangan anak laki-laki itu menghapus jejak air mata yang ada di wajah anak perempuan itu sambi berkata,

"Rafa akan selalu percaya sama Gebi, asalkan Gebi janji gak akan nangis lagi, karena Rafa gak suka ngelihat Gebi nangis kayak gini, dan ini (sambil menujukkan bekas air mata Gebi kecil) untuk terakhir kalinya Gebi boleh nangis"

"Janji?" lanjut Rafa kecil sambil mengangkat jari kelingkingnya lalu Gebi kecil juga mengikuti gerakan Rafa kecil sambil tersenyum manis, "Janji"

~~~

Gebi POV

Disini aku akan sedikit bercerita tentang diriku. Baiklah, dari awal kalian sudah tau nama lengkapku yaitu Cassandra Gabriella Jensen dan panggil saja aku 'Gebi'. Aku terlahir dari pasangan Geraldi Jensen dan Oliv Steffya Jensen. Sebut saja mereka 'Mom and Dad'. Mungkin dari cara aku memanggil mereka kalian sudah tau bahwa aku anak yang manja dan apa yang kuinginkan harus terkabul.

Nothing Is Perfect Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang