12

1.2K 77 16
                                    


Dengan kesal jihyo keluar dari rumah nayeon. Padahal dia berniat menginap di rumah sahabatnya itu, tapi suaminya tidak memberi izin.

Cewek itu sangat kesal sampai tanpa di sadari dia menggerutu sendiri seperti orang gila.

Jihyo segera menjalankan mobilnya dengan kecepatan yang cukup tinggi. Ini sudah malam dan jarak rumah nayeon ke rumahnya itu cukup jauh jadi dia harus cepat cepat sampai ke rumah sebelum tengah malam.

"chanyeol ih tega banget istrinya di suruh pulang malam malam gini, bukannya di suruh nginep aja!"gerutu jihyo yang masih kesal dengan suaminya yang ada di Amerika.

Jihyo menghentikan mobilnya tepat di depan gerasi rumahnya.

"aku pulang"ucap jihyo dengan menunduk. Dia tidak berharap ada yang membalas ucapannya karena di rumahnya tidak ada siapa siapa selain jihyo sendiri.

Jihyo berjalan menuju kamarnya di lantai dua, masih dengan menundukan kepalanya.

"udah pulang?"jihyo yang mendengar suara itu pun langsung mengangkat kepalanya.

Mata jihyo membulat saat melihat orang yang ada di depannya saat ini. Cowok yang selama tiga minggu ini jihyo rindu. Sedangkan cowok didepannya itu menampilkan seulas senyumnya.

"senyummu kayak gak ikhlas"ujar jihyo.

"ikhlas kok malah ikhlas banget"ucap cowok itu membala diri.

"lebih ke nafsu"ujar jihyo lagi.

"emang iya" balas cowok itu lagi, berjalan mendekati jihyo dan memeluk jihyo.

"gue kangen sama istri gue"ucap cowok itu. Setelah itu jihyo memukul bibir cowok itu.

"chann... Aku"ucap jihyo. Chanyeol langsung mengulang kalimatnya.

"aku kangen banget sama istri aku"ulang chanyeol. Mereka memang sudah berjanji setelah menikah mereka akan mengganti sebutan lo-gue menjadi aku-kamu. Chanyeol tidak tau apa faedahnya tapi dia tetap mencoba melakukan apa yang di suruh istrinya itu.

"nado~"balas jihyo. Jawaban macam apa ini?. chanyeol sudah ngomong panjang bahkan mengulangnya demi istrinya ini tapi apa balasan istrinya ini? Mereka memang tidak ada romantis romantisnya

"aduh bibir aku sakit"keluh chanyeol di sela sela pelukannya.

"kenapa bibir kamu?"tanya jihyo khawatir dan melepas pelukannya untuk melihat bibir chanyeol.

"sakit. Tadi sih kamu pukul" rengek chanyeol, padahal jihyo memukulnya sudah beberapa menit yang lalu, kenapa chanyeol baru bereaksi sekarang?

"eh maaf maaf, emang sakit banget ya?"tanya jihyo lagi mencoba untuk melihat lebih dekat bibir chanyeol.

"iya, bisa bisa bengkak nih besok kalo gak cepat di obati" ucap chanyeol lagi. Katanya bibirnya sakit tapi cowok itu malah banyak omong.

Jihyo yang khawatir dengan keadaan chanyeol berniat mengambil kotak P3K di bawah, tapi chanyeol menahannya.

"eh mau kemana?"tanya chanyeol yang melihat jihyo akan pergi.

"mau ke bawah ngambil kotak P3K,  tunggu sini ya"ucap jihyo dan melangkah lagi tapi chanyeol menghentikan jihyo lagi.

"aku gak butuh itu"ucap chanyeol. Jihyo mengerutkan keningnya. Bingung.

Chanyeol menyentuh bibir jihyo dengan jari telunjuknya."aku butuh ini".

Jihyo tersenyum."gak bilang dari tadi" jihyo pun memberikan ciumannya sekilas.

"udah sembuh"ucap jihyo. Namun chanyeol menahannya lagi.

"apa tadi itu?, gak ada rasanya" chanyeol pun menarik jihyo lagi dan mencium bibir jihyo lagi, bahkan kali ini chanyeol melumatnya dan tentu saja jihyo membalas itu.

"ayo kita lanjutkan di tempat lain"ajak chanyeol dan menarik jihyo ke tempat tidur.

***

"chan udahan dong, emang kamu gak cape main mulu"ucap jihyo.

Cewek itu bosan melihat suaminya yang sedari tadi bermain PS terus.

"dikit lagi menang nih"sahut chanyeol yang masih sibuk dengan permainannya.
Jarang jarang chanyeol bisa bermain PS lagi seperti sekarang, jadi dia tidak mau mensiasiakan hari minggu ini.

"ihh aku bosen chan"keluh jihyo yang sudah seperti cacing kepanasan.

"nonton aja lagi dramanya"chanyeol yang matanya masih fokus ke tv.

"gak mau! Gak enak kalo nontonnya di laptop".

"aku kan lagi pake tvnya. Udah deh kamu nonton di ruang keluarga aja" chanyeol yang mulai kesal dengan istrinya itu.

"tega banget, gak mau ngalah banget sih sama istri"seru jihyo.

Chanyeol menoleh ke arah istrinya itu, dia menatap wajah jihyo yang memerah. Chanyeol tau kalau wajah jihyo sudah merah itu artinya dia marah.

Chanyeol menghela nafasnya, kalau sudah begini dia harus mengalah.

"yaudah aku minta maaf, sini sini"chanyeol seraya mengayunkan tangannya memberi kode untuk memeluknya. Jihyo yang mengerti, menyambut pelukan hangat chanyeol.

"makin sayang jadinya"goda chanyeol.

"kenapa tiba-tiba bilang gitu?" jihyo mengangkat satu alisnya bingung.

"emang gak boleh nyatain perasaan sama istri sendiri?"bukannya menjawab pertanyaan jihyo, chanyeol malah bertanya balik.

Jihyo makin bingung sekarang, padahal chanyeol jarang sekali mengatakan perasaannya, cowok itu lebih sering membuktikan dari pada mengatakan perasaannya.

"bukan gitu, aku kaget aja tumben kamu nyatain perasaan biasanya langsung buktiin"jihyo menatap chanyeol dengan tatapan seperti menginterogasi.

"iya tapi sekali sekali harus di ungkapkan juga kan"jelas chanyeol dan kembali fokus ke PS lagi.

Jihyo mengangguk."oh gitu ya".

Chanyeol ikut mengangguk, setelah itu cowok itu kembali fokus ke tv.

***
To Be Continued...

Bonus pict 😚Yang semangat ya puasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bonus pict 😚
Yang semangat ya puasanya..😆😆

Jangan lupa vote dan comment!! 😍😍

Salamm penuh cintaa dari author chocho yang jomblo😒😰😅

Eternal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang