Jihyo kini sedang berada di supermarket dekat kompleks, ia akan membeli mie instan dan juga roti sebagai sarapan,karena stok makanan di rumahnya yang sudah habis.Saat jihyo sedang asyik memilih belanjaan, jihyo di buat kaget karena seseorang yang tiba tiba menarik tangannya.
"udah selesai??" tanya seseorang itu.
"udah sih, ngapain coba kamu datang ke sini segala?? "tanya jihyo balik kepada chanyeol. Ya, seseorang yang menariknya itu adalah chanyeol. suaminya.
"tambah lagi belanjaannya"suruh chanyeol.
"hemm?? Kenapa??" ucap jihyo dengan tatapan bingung ke arah chanyeol yang sudah rapi dengan jas warna hitam tanpa dasi.
"udahlah turuti aja kata suami" ujar chanyeol."okey" jawab jihyo patuh, ia tidak ingin menjadi istri durhaka yang menolak perintah suaminya.
Setelah berkeliling supermarket sekitar 30 menit, akhirnya jihyo sudah selesai dengan belanjaanya, chanyeol membawa belajaan itu kekasir dan membayarnya.
"udah??" tanya chanyeol untuk kedua kalinya. Yang mendapat anggukan dari jihyo.
"biar aku aja yang bawain" ucap chanyeol dan mengangkat belajaan itu menuju mobil.
Setelah sampai di parkiran, jihyo di buat bingung dengan keberadaan pak Han,sopir pribadi chanyeol.
"loh pak han kok ada di sini??"tanya jihyo kepada pak han.
"ini non~~~".ucapan pak han terputus karena chanyeol menyuruh pak han untuk membawa belanjaan ke dalam mobil.
"masuk" ajak chanyeol. Jihyo pun mengikuti perkataan chanyeol.
"jalan pak" titah chanyeol.
"baik tuan" jawab pak han patuh dan melajukan mobil dengan kecepatan maksimum.
Jihyo mengerutkan kaningnya saat mobil yang mereka kendarai melaju ke arah yang berlawanan dengan arah ke rumah mereka.
"loh kok berlawanan arah sama jalan pulang sih pak??" ucap jihyo bingung.
"aku yang suruh pak han lewat jalan ini"ucap chanyeol membenarkan.
"kenapa?? " tanya jihyo lagi. Namun chanyeol tidak sempat menjawab jihyo, karena handphone chanyeol berbunyi menandakan ada telepon.
Di sepanjang jalan chanyeol terus berbicara dengan seseorang di telepon itu, yang jihyo tau bahwa itu adalah claint chanyeol.
Sampai akhirnya mobil mereka berhenti di bandara internasional incheon dan saat itu juga chanyeol selesai berbicara dengan teleponnya.
Jihyo semakin bingung sekarang, apakah chanyeol akan mengajak jihyo pergi ke luar negeri untuk bulan madu?.
"chan, kita mau ke luar negeri untuk bulan madu?"tanya jihyo dengan mata berbinar.
Wajah antusias jihyo berubah menjadi
Bingung saat jihyo melihat wajah chanyeol yang terlihat sedih."maaf" satu kata itu keluar dari mulut chanyeol.
"why??"
"aku harus pergi ke Amerika" ucap chanyeol menatap mata jihyo lekat.
Sekarang chanyeol dapat melihat betapa kagetnya jihyo saat ia mengatakan kalimat tadi.
"Amerikaa"ucap jihyo mencoba untuk memastikan apa yang dia dengar tadi.
"iya, ini adalah pertemuan antara pengusaha muda dari seluruh dunia dan aku menjadi perwakilan dari korea selatan" jelas chanyeol.
"berapa lama?? "tanya jihyo.
"satu bulan".
Jihyo menundukan kepalanya. Ia menahan air matanya agar tidak jatuh.
Belum genap satu bulan usia pernikahannya dengan chanyeol, ia harus di tinggal pergi ke Amerika oleh suaminya itu.
Jihyo mengangkat kepalanya, beralih menatap chanyeol dengan matanya yang sudah merah.
"wahh, se..la..matt" ucap jihyo terbata-bata sambil menepuk nepuk lengan chanyeol, chanyeol menarik jihyo kedalam pelukannya.
Sebenarnya chanyeol tidak tega melihat jihyo seperti ini, ia tidak suka melihat jihyo menangis, apalagi kalau jihyo nangis karena dirinya sendiri.
Tapi ia harus pergi ke Amerika agar cita citanya untuk menjadi pengusaha sukses yang di kenal seluruh dunia dan dapat membanggakan jihyo tercapai."aku pasti pulang dalam satu bulan ke depan" ucap chanyeol mencoba meyakinkan jihyo yang masih ia peluk dengan erat. Sesekali chanyeol mencium jidat jihyo.
Chanyeol berjanji ia akan pulang dengan selamat ke korea selatan, dan ia akan membuat jihyo menangis bukan karena Terluka namun karena bangga pada chanyeol.
"hyo, aku harus pergi, jaga diri baik-baik ya" pesan chanyeol Kepada jihyo.
"he'em, semoga sukses"ucap jihyo menampakkan senyum manisnya.
Chanyeol sudah akan keluar dari mobil,namun ia terhenti dan kembali menatap jihyo.
Chanyeol kembali memeluk jihyo, bahkan kali ini sangat erat. Beberapa menit kemudian chanyeol melepaskan pulakannya itu.
"saranghae"ucap chanyeol lalu mencium bibir jihyo, sesekali ia melumat bibir jihyo yang mendapat lumatan balik dari jihyo.
"ahh, chann"jihyo melepaskan tautan mereka.
"kalau kamu takut di rumah sendirian, kamu bisa tidur di rumah eomma atau minta temani noona di rumah. Arraso" ucap chanyeol.
"okey" jawab jihyo sambil membersihkan lipstiknya yang menempel di bibir chanyeol.
Chanyeol pun keluar dari mobil dan berjalan menuju bandara.
***
Di sinilah jihyo sekarang dirumah mewah sahabatnya Tzuyu.
Ia bosan di rumahnya sendiri, jadi jihyo pergi ke rumah tzuyu kebetulan jarak rumah jihyo ke rumah tzuyu tidak begitu jauh karena rumah mereka satu kompleks.
"jadi, eonni di rumah sendirian dong??"tanya tzuyu sambil membawakan minuman untuk jihyo.
"he'em" bala jihyo dengan wajah ditekuk.
"udah lah eonni jangan sedih, kan waktu itu eonni yang bilang kalau suami kerja itu untuk kita juga" tzuyu mencoba untuk menyemangati jihyo. " jadi semangat dong" lanjut tzuyu.
Jihyo terseyum, tzuyu memang paling bisa menyemangati jihyo.
"okey, gue gak sedih lagi. Makasih ya" jihyo menampakkan senyum manisnya, membuat tzuyu yang melihatnya pun ikut tersenyum.
***
To Be Contiuned...
Jngn lupa vote dan comment, ya chinguSalam dari istri chanyeol 😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Love
Romansa~Park-Park Couple~ di umur yang terbilang masih muda chanyeol mempersunting jihyo untuk menjadi istrinya. Namun menjalani kehidupan rumah tangga yang masih muda tidaklah mudah.