15

1.5K 92 26
                                    

"laju lagi hyo!" seru nayeon yang duduk di samping jihyo yang sedang menyetir.

"gila. Diem elah gue gak fokus nih nyetirnya" ucap jihyo. Dia pikir hari ini adalah hari dia bersenang senang. Tapi jihyo rasa yang senang hanya kedua sahabatnya yang sedang hamil ini. Dia malah merasa kesusahan karena dua sahabatnya yang sedang mengandung itu bersikap seperti anak kecil. Benar-benar menyusahkan.

"ihh eonni tega gak lakuin apa yang kita pinta. Gak kasian apa sama kita yang lagi hamil" ucap tzuyu. Dan nayeon mengangguk sependapat dengan tzuyu.

"gue tetep gak mau ya!. Gue gak mau kalian berdua kenapa-kenapa. Ini demi kebaikan kalian dan bayi kalian!" tagas jihyo. Nayeon dan tzuyu merengut.

Jihyo menghela nafas pasrah. "nanti gue beliin es krim".

Nayeon dan tzuyu langsung tersenyum.

"yess di traktir" teriak nayeon dan tzuyu bersamaan. Ya ampun jihyo jadi merasa sedang membawa anak kecil sungguhan.

Dan sekarang mereka sudah sampai di mall. Jihyo memarkirkan mobil, setelah itu mereka langsung memasuki mall.

"gue udah gak sabar beli es krim" ucap tzuyu.

"elah kayak gak pernah makan es krim aja lo" cibir jihyo. Tzuyu hanya tersenyum geli.

"aduh" keluh nayeon sambil memegang perutnya. Jihyo dan tzuyu menoleh ke arah nayeon secara bersamaan.

"kenapa lo?" tanya jihyo yang mulai cemas.

"aduh. Dia nendang, anak gue nendang hyo!" ucap nayeon antusias.

"hah? Masa, coba gue pegang" jihyo mulai memegang perut nayeon yang sudah membesar. Usia kandungannya sudah lima bulan. Oleh sebab itu badan nayeon tambah berisi terutama perutnya yang semakin membesar.

Jihyo dapat merasakan sesuatu bergerak dari dalam perut nayeon. Jihyo sangat terkejut. Kira-kira seperti apa ya rasanya hamil? Jihyo jadi penasaran.

"gimana rasanya??" tanya jihyo masih dengan tangan menyentuh perut nayeon.

"jangan tanya gue. Lo coba aja rasa sendiri" nayeon menyingkirkan tangan jihyo yang memegang perutnya.

"gue kan gak hamil".

"makanya cepetan hamil biar bisa rasakan" celoteh tzuyu. Jihyo hanya bisa meratapi nasib. Dia juga mau hamil dan punya anak tapi mau bagaimana lagi kalau tuhan belum memberikan kesempatan berharga itu kepadanya. Dia hanya bisa berdoa dan barusaha bukan?.

"enteng banget mulut lo ya?!" sahut jihyo. Tzuyu tersenyum geli.

"memang elo berhubungan sama chanyeol. Seminggu berapa kali?" tanya nayeon menginterogasi. Jihyo menaikan satu alisnya mencoba berfikir.

"hmm? Dua kali. Emang kenapa?" tanya jihyo polos. Bukannya menjawab, nayeon malah menoyor kening jihyo.

"makanya lo gak hamil hamil" kata nayeon. Jihyo mempautkan bibirnya.

Memang kalau sudah berkumpul dengan dua sahabatnya ini jihyo pasti akan sering di bully. Sahabat laknat memang!.
"lah kenapa kita jadi ngomongin ini sih. Ganti topik ganti topik" seru jihyo.

Nayeon dan tzuyu tertawa mendengar jawaban jihyo.

***

Chanyeol saat ini sedang berada di rumah jimin. Temannya saat masih SMA.

"gue denger lu butuh kerjaan?" ucap chanyeol membuka pembicaraan.

"kok lo tau gue butuh pekerjaan?"bukannya menjawab pertanyaan chanyeol, jimin malah balik bertanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Eternal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang