Tok.. Tok
Killa membuka kedua matanya berat.hal yang pertama ia lihat adalah setir kemudi mobil miliknya sendiri.
Pusing langsung menyerang ketika ia berusaha mengembalikan kesadarannya.Ditengah itu semua, seseorang diluar sana terus saja mengetuk kaca jendela mobil milik Killa.
Ah! ia ingat. Killa menangis sejadi-jadinya di dalam mobil sesaat setelah ia meninggalkan David yang entah ingin atau tidak ingin memberi penjelasan.
Killa menurunkan kaca jendela mobilnya bermaksud ingin mengetahui siapa yang sejak tadi mengetuk kaca itu.
"Kau baik-baik saja?" tanya wanita itu dengan wajah penasaran.
Siapa dia? Pikir Killa.
"Mobilmu sudah berhenti sejak satu jam yang lalu disini, dan aku penasaran kenapa tidak ada yang keluar" ungkap Bea. Ia memang memperhatikan mobil berjenis HR-V ini sejak tadi, ia kira terjadi sesuatu kepada si pemilik mobil ini. Maklum, insting seorang dokter.
"aku baik-baik saja, hanya sedikit pusing" balas Killa sambil tersenyum, menghargai kekhawatiran Bea.
"Benarkah? Bolehkah aku yang memeriksanya?" Tawar Bea lembut.
"Oh, terimakasih. Tapi aku baik-baik saja saat ini, dan bisa beritahu aku ini dimana?" Tolak Killa halus.
"kau pasti Killa kan, masuklah. Emma menelfon mu sejak tadi" seru Bea kemudian meninggalkan Killa yang terlihat syok.
Perlahan-lahan mimpinya terputar kembali.
Birthday Party Atan, Bangku taman belakang rumah, Balon-Balon ulang tahun, Atan dan Emma yang pergi tidur, ia duduk sendirian, Wine, James dan.....
Killa segera memelototkan matanya ketika mengingat bagian terakhir mimpinya.
"OH MY GOD" teriak Killa tertahan.
Beruntung, itu hanya.. Mimpi.
——————————————————
Killa duduk lemas di sofa depan tv rumah James. Pikiran nya kembali melayang kepada mimpi yang entah-baik-atau-buruk itu. Kemudian satu tanganya terangkat menyentuh bibirnya, sudut bibirnya hendak terangkat saat sebuah tangan mungil melambai-lambai didepan matanya.
"Kak Killa sakit ya? Kok melamun?" ujar Atan penasaran, bocah mengemaskan itu kini memiringkan kepalanya sedikit.
"ahh.. Hahaha" Killa tertawa canggung berupaya mencairkan suasana.
"enggak kok, Atan tidak ganti baju?" tanya Killa sembari tersenyum manis.
"Oh iya.. Atan lupa, hehe" balas Atan singkat kemudian berlari ke arah Emma.
"kau yakin baik-baik saja?" Tanya Bea kesekian kalinya. Saat ini Bea dan Killa bertugas untuk mendekorasi taman belakang bersama James dan Emma.
"iya, beneran kok" jawab Killa sopan.
"tapi tanganmu tidak" ujar Bea misterius.
Killa yang semula tidak paham dengan ucapan Bea hanya menunduk untuk melihat keadaan tangannya, dan..
"Kyaa!!
Teriak Killa sebelum tubuhnya terbaring lemas.
Tangannya tergores gunting, darah mulai keluar. Meskipun tidak tergores besar, tapi tetap saja darah yang keluar lumayan banyak.
Killa yang tidak kuat melihat darah pun hanya bisa terbaring lemas. Tugas yang diberika Emma cukuplah mudah, yaitu menggunting kertas minyak menjadi berbagai bentuk sebagai properti pendukung.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOT DADDY
ChickLit"kak Killa, mau ya nemenin Daddy nya Atan bobo tiap malam?" pinta seorang bocah laki-laki dengan tampang polosnya itu kepada seorang gadis yang duduk disebelah nya. Gadis yang bernama Killa itu pun menoleh dengan tatapan kaget. ia tak percaya dengan...