PdA.II 15: ES KRIM MANGGA

2.1K 246 47
                                    

Author pov.

Lidya berjalan keluar dari lift setelah pintu lift terbuka di lantai yang ia tuju. Rasanya seperti sudah lama ia tak mengunjungi tempat ini, padahal baru kemarin ia kesini dengan sahabat-sahabatnya.

Ting tong..

Lidya yang telah berpakaian rapi sedang menunggu pujaan hatinya membukakan pintu apartemen.

"Hai, udah dateng? Yuk masuk.." Melody menarik tangan Lidya dan membawanya masuk ke apartemen.

"Kok malah masuk? Ooo aku tau, kamu mau berduaan dulu sama aku yaa?" Lidya menaik turunkan alisnya sambil tersenyum lebar.

"Ihh apaan? Orang aku tuh mau nungguin Frieska dulu. Dia masih ganti baju di dalem."

"Lah? Maksud kamu Frieska ikut sama kita?"

"Iya."

"Kok dia ikut sih? Kan aku mau makan malem berdua aja Mel.." rengek Lidya.

"Trus kamu tega biarin adek aku makan sendirian?"

"Kan dia udah gede, bisa kali beli makan sendiri." jawab Lidya.

"Lo juga udah gede, ngapain minta ditemenin?" sahut Frieska yang baru keluar kamar.

"Ye kan Melody pacar gue."

"Tapi dia kakak gue."

"Udah udah! Kalian ngga bisa apa ngga berantem kalo ketemu?!" Melody kesal melihat tingkah pacar dan adiknya.

"Ngga!" jawab keduanya bersamaan.

"Yaudah sana makan sendiri-sendiri. Aku ngga ikut." Melody hendak masuk ke kamarnya.

"Eh jangan gitu dong Yang." cegah Lidya menahan tangan kanan Melody. "Yaudah iya Frieska boleh ikut, tapi ada syaratnya." kemudian Lidya menarik tubuh mungil Melody agar berhadapan dengannya.

Melihat itu, Frieska menyipitkan matanya, mencoba menebak apa yang akan dilakukan Lidya. Sadar akan tatapan Frieska, Lidya menoleh dan..

"Lo masih kecil. Puter balik lo. Hadap sana." perintah Lidya agar Frieska membelakangi mereka berdua.

"Apaan lo merintah-merintah gue?" Frieska tak terima.

"Ohh lo mau liat? Yaudah.." Lidya mengalihkan pandangannya ke Melody. Kedua tangannya merayap dan berhenti di belakang leher Melody.

"Lid??" Melody bingung harus bagaimana. Lidya malah mengedipkan sebelah matanya dan mendekatkan wajahnya, lalu...

"Isshh!!!" Frieska memutar balik tubuhnya, ia enggan melihat adegan yang akan diputar secara live di depannya.

Lidya tersenyum menyadari itu dan tetap mendekatkan wajahnya ke wajah Melody hingga tak ada jarak diantara mereka. Bibir mereka bertemu, saling melumat lembut dan sangat pelan tanpa nafsu. Seolah menyalurkan rasa rindu yang teramat dalam akan keintiman seperti ini.

"Udah belom? lama banget sih?!" gerutu Frieska yang tak berani menengok kebelakang. Lidya melepaskan ciumannya dan tersenyum puas ke Melody.

"Belom." jawab Lidya sambil merangkul Melody dari samping. Dia sengaja menggoda Frieska.

"Ck!" Frieska menghentakkan kaki kanannya kesal.

"Jangan ngambek gitu Mpries. Dah yuk berangkat." ucap Melody yang membuat Frieska menoleh. Ia semakin kesal saat melihat Lidya yang menertawakannya.

...

Di dalam mobil Lidya, Frieska duduk sendiri di jok belakang. Dia asyik bermain games di ponselnya.

Putih dan Abu-abu IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang