PdA.II 7: CCTV

1.6K 208 14
                                    

Author pov.

Suasana hening menyelimuti ruangan dengan beberapa meja yang tertata rapi di dalamnya. Terlihat seorang wanita berjas merah maroon duduk di depan salah satu meja dan dikelilingi oleh enam gadis di sekitar mejanya.

"Pagi ini bapak kepala sekolah sedang ada dinas di luar kota. Jadi saya yang akan menangani ini sekarang. Jam pertama di kelas kalian waktunya siapa? Nanti biar saya yang mengijinkan kalian." ujar Bu Della.

"Kalau kelas kami berlima waktunya pak Yudi bu." jawab Desy.

"Kalau kelas saya sekarang pelajarannya Ms. Haruka bu." Naomi melanjutkan.

Mereka berenam sengaja di panggil oleh Bu Della karena foto Naomi yang terpampang di mading tadi pagi.

"Naomi, kamu yakin ini bukan foto kamu?"

"Yakin seratus persen Bu. Itu bukan saya." jawab Naomi.

"Kinal, Desy, ini foto editan juga?"

"Iya Bu, penjelasannya sama seperti foto Ve kemarin. Ya walaupun di foto ini garis potongnya agak samar-samar di lehernya. Tapi saya yakin ini editan." jawab Kinal menunjuk bagian leher di foto Naomi.

"Dan di paha atas Naomi itu ada tahi lalatnya. Di foto itu tidak ada. Jelas itu bukan badan Naomi, Bu. Ya kan Mi?" tambah Desy melihat Naomi.

"I-iya. Kok lo tau Des?" Naomi menatap Desy bingung.

"Waktu itu gue sama Ve gantiin lo baju pas lo ma-- sakit. Lupa? Gue liat ada tahi lalat di paha lo. Ya kan Ve?" balas Desy yang kini melihat Veranda. Sementara arah pandang Bu Della mengikuti siapa murid yang berbicara di depannya.

"Eh? aku sih ngga merhatiin. Tapi kan Naomi bilang iya, berarti memang ada tahi lalatnya Bu." jawab Veranda.

"Memang beneran ada kok Bu, Ibu mau bukti?" ujar Naomi membela dirinya.

"Tidak perlu. Ibu juga yakin kalau foto ini editan. Kemarin Veranda, sekarang kamu Naomi. Ibu harap kalian jujur sekarang, apa kalian tau siapa pelakunya?" tanya Bu Della serius.

"Kalau kami tau pelakunya pasti sudah kami tangkap dari kemarin Bu. Sekarang kami juga bingung siapa yang tega memfitnah saya dan Veranda." jawab Naomi.

"Kalau begitu, apa kalian berdua merasa punya musuh di sekolah ini? Atau ada orang yang tidak suka dengan kalian berdua?" lanjut Bu Della.

"Setau saya tidak Bu." jawab Veranda singkat.

"Apalagi saya Bu, kan saya anak baru. Teman saja baru sedikit, apalagi musuh." tambah Naomi.

"Kalau petunjuk? Apa kalian sudah dapat petunjuk tentang siapa pelakunya?" pertanyaan Bu Della yang membuat lima gadis melihat ke arah Kinal seakan menyuruh menjawab pertanyaan guru didepannya.

"Belum Bu. Kami juga masih menyelidiki kasus ini." jawab Kinal singkat. Ia sengaja tidak memberi tahu bu Della tentang CCTV ruang jurnalis.

"Baiklah, kalau kalian menemukan petunjuk tolong segera beritahu ibu." perintah Bu Della.

Ckleek..

Pintu ruang guru terbuka dan seorang guru wanita masuk menghampiri meja Bu Della.

"Kalian lagi, kalian lagi. Kenapa setiap ada kejadian aneh di sekolah ini selalu ada kalian?"

"Jangankan Ibu, kami juga bingung kenapa ikutan terus." Jawab Jeje.

"Yang penting kan kami bukan tersangka Bu." Tambah Desy.

"Iya juga sih."

"Bu Saktia, kemarin murid dari kelas IPA-A, sekarang Naomi dari kelas saya IPA-B. Maunya apa sih pelakunya ini?!" Bu Della mengungkapkan kekesalannya.

Putih dan Abu-abu IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang