18[VIONATHA]

587 14 3
                                    

"Lelaki yang hebat adalah lelaki yang bisa menghargai perasaan perempuan"
-VIONATHA

HAPPY READING!:)

●●●

Rooftop sekolah tersembunyi
Itulah tempat yang sangat Vio sukai disekolah.
biasanya, Vio meluapkan isi hatinya dengan cara berteriak.
tetapi, untuk kali ini Vio menunduk dan menetaskan air mata karena ia sudah tidak tahan lagi cara memendam rasa sakit di hati nya.
yang bisa ia lakukan untuk saat ini adalah memikirkan mengapa begitu teganya Natha.

"Lo pikir hati gue baja hah? lo pikir perlakuan lo ke gue selama ini gue ga sakit hati? sakit. tapi gue pendem sendiri tanpa gue tau gimana caranya untuk ngelampiasin nya. " ucap Vio sambil dalam isak tangisnya

"Gue nya yang bego atau lo nya yang kepinteran ya? bisa bisa nya gue jatuh cinta sama orang yang berani ngejadiin gue taruhan demi urusan lo sendiri"

"Semakin gue nangis kaya gini gue keliatan banget kaya cewe alay. sumpah ya gue baru sadar air mata gue di sia sia in demi cowo yang cuma kelewat ganteng padahal cowo di dunia banyak banget ngapain gue nangisin satu cowo yang ga pernah ngehargain perasaan perempuan"

Vio terus berbicara sendiri dan sesekali dia menggerutuki dirinya karena seolah ia bersikap seperti cewe alay.
Ketika Vio ingin pergi dari Rooftop itu dia berpapasan dengan seseorang yang beberapa menit lalu membuat dirinya menumpahkan air matanya sia sia, Natha.
Vio yang terkejut akan kehadiran Natha dia hanya memasang wajah datarnya.

"bagaimana bisa? bagaimana bisa dia tau Rooftop tersembunyi ini huh?!"
gumam Vio dalam hati

"Mau ngapain lo ke sini?!" nada bicara kali ini aga ketus dari biasanya

"Peduli banget gue jawab?" Natha malah semakin memancing Vio untuk marah marah.

"Sejak kapan lo tau tempat ini?! ada kepentingan apa lo kesini?! gausah belaga bego deh ngejawabnya" kemarahan Vio naik satu tangga.

"Murid bebas kesini dan seterah gue kalo gue kesini" mungkin untuk beberapa hari kedepan Vio dan Natha akan terus seperti ini Mr. ketus And Ms. jutek

Vio tidak membalas perkataan Natha melainkan ia melesat pergi dari hadapan Natha karena sudah enek dengan tingkah Natha.
saat Vio masuk ke dalam kelas ia bertemu dengan Nino sejujurnya ia ingin mencakar muka Nino karena sudah membuat perjanjian dengan melibatkan dirinya tetapi dia harus tahan emosi dan harus menanyakan hal itu secara baik tapi ada kasarnya juga sih. karena kalo tidak secara kasar Nino tidak akan mau menuruti apa yang di perintahkan Vio.

"Halo Vi ko muka lo tumben kusut amat kaya kaset lama hahaha canda Vi" Nino mencoba melawak tapi sayang nya itu membuat Vio merasa gregetan dengan Nino.

Dengan langkah cepat Vio mencubit pinggang Nino dan sambil berkata

"Hay Nino ganteng udah lama ya gue ga ketemu lo, anter gue ke taman belakang yuk Nin?"

"Aaaaaa tapi lo gausah cubit gue segala Vi"

"Lo jalan aja kalo ngga gue gaakan mau lepasin cubitan nya"

"I- iya Vi"

"Vio kalap gengs" ucap salah satu murid

di balas tatapan mematikan dan Vio segera pergi ke taman belakang bersama Nino yang masih di cubit pinggang nya.
dan ketika sampai di taman baru cubitan itu di lepaskan.

"JELASIN KE GUE KENAPA LO TARUHAN SAMA NATHA TAPI NGEBAWA BAWA GUE?!" ucap Vio dengan penuh penekanan dan melotot seperti ingin keluar matanya

"Allhuakbar macan melotot?! lo Vio ngapa jadi gini dah"

"Jawab sekarang!"

"I- iya Vi, gue pengen comblangin lo sama Natha. gue kasian liat lo diabain terus sama si Natha eh gue punya ide kaya gitu dan ya... Natha juga setuju dan lo seneng kan?"

"Awal nya gue seneng karna gue tau nya perjanjian lo itu cuma ngajak jalan doang ternyata Natha pegang tangan gue lah dan segala macem itu karena perjanjian lo!"

"Vi lo ko kaya macan ya kalo marah?"

"Pertama Natha ngajak jalan gue karena taruhan aja itu nyesek banget tapi gue berusaha biasa aja dan pas gue denger perjanjian lo yang lainnya gue jadi kesel sama lo Nin!"

"Lo tau dari mana si Vi gue bikin perjanjian yang lain sama Natha? kan lo tau kalo gue sama Natha perjanjiannya itu cuma ngajak lo jalan"

"Wah belaga begonya lo sama kaya Natha ya, gue denger sendiri kalian ngobrol di dalam kelas"

Nino hanya diam seibu bahasa
" lah kenapa si Vio tau? duh makin ribet nih, gue jadi gaenak gini" gumam nino dalam hati

"See? lo diem seribu bahasa? btw thanks Nin lo mau berbaik hati kasian sama gue dan ngelakuin kaya gitu. tapi, gue pengen nya Natha beneran ngelakuin hal itu karena dia tulus bener dari hati dia dan sekarang gue gaakan deketin Natha lagi, biar lo ga usah ribet kasian ama gue. sekali lagi thanks Nin" setelah mengatakan itu Vio langsung beranjak pergi.

"Vi bu-bukan gitu maksud gue, sorry"
ucap Nino, tetapi Vio terus saja jalan meninggalkan Nino

Sangking cepat nya Vio jalan dan tidak melihat kedepan ia terus menunduk jadi ia menabrak dada bidang seseorang lelaki, Natha lagi.

"Ngapain lo marah sama Nino? yang salah gue karena nerima taruhan itu" Natha memulai pembicaraan

"Yaudah kalo lo nyadar salah"
Vio kembali meninggal kan Natha.
tetapi Natha kembali menarik tangan Vio.

"Lo itu idiot, bego atau apa ya? ngubah sikap lo jadi kaya gini karena lo marah sama perjanjian yang Nino buat" Natha sangat ketus perkataannya sangat menohok hati Vio.

"Oya tentu gue bego tapi lebih bego an lo, lo pikir gue seneng bisa deket sama lo, ngobrol panjang sama lo terus lo tiba tiba pegang tangan gue. tadinya gue seneng banget eh ternyata itu sebagian dari perjanjian lo dan Nino"

"Lo harusnya berterima kasih sama Nino tanpa nyeret dia kaya gitu, kalo lo kesel lo omongin baik baik lah jangan lo marah marah gajelas" lebih tepatnya sekarang Natha seperti ibu kosan.

"Lo bawel padahal gabisa rasain jadi gue, yaudah gue yang salah ya menurut lo? nanti gue minta maaf ke Nino dan semoga lo bisa ngerasain apa yang gue rasain sekarang, gue duluan" akhirnya Vio memilih untuk mengalah dan tersenyum getir sambil meninggalkan Natha pergi.

Setelah Vio menjauh Natha mengacak ngacak rambutnya frustasi.

Ketika sampai di kelas Vio langsung menghampiri Nino

"Hai Nin maafin gue ya bersikap kaya tadi mungkin tadi gue kemasukan setan kali" ucap Vio sambil menunjukan senyum tipisnya

"I-iya Vi"

Ketika hari itu berakhir dan berganti dengan hari-hari berikutnya Vio lebih terlihat fokus dengan belajar nya dan sudah tidak lagi mengejar Natha.

●●●

Halo geng Thank you yang masi setia baca cerita amburadul ini:))
i hope you enjoy it.
jangan lupa vote dan comeent nya
follow juga ya.

VIONATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang