Rama Aryasuta

113 21 0
                                    

Author POV

"Ini" ucap seorang gadis kepada Rama sambil menyodorkan topi

"Hah? Biar apa?" tanyanya bingung

"Kamu nggak bawa topi kan? Ini pake aja. Toh aku juga akan tetep dihukum karna kuku ini panjang" jawab gadis itu menjelaskan sambil menunjukkan kukunya yang panjang. Tangannya masih setia menyodorkan topi itu.

"Ok maka..." ucapannya terpotong karna gadis itu langsung pergi setelah rama mengambil topi itu.

"Hmm.. Rala? Nama yang aneh" batinnya.
*****

Walaupun nama Rama sendiri adalah nama yang aneh. Namun namanya mengandung makna yang membanggakan. Setidaknya bagi dirinya sendiri.

Rama Aryasuta. Diambil dari bahasa sanskerta. Rama : yang membahagiakan hati, Aryasuta : putra terhormat.
Jadi namanya bermakna putra terhormat yang membahagiakan hati.
******

Rala POV

Pagi yang cerah tak secerah mood rala.

Hari kedua ospek atau apalah namanya....sudah diganti katanya. Yang jelas konsepnya hampir sama. Kakak osis lah yang berkuasa.

Kedua kalinya ia berdiri di depan kelas. Berbeda dari kemarin, sekarang ia diminta maju ke depan kelas tanpa kesalahan apapun.

"Perkenalan." ucap seorang kakak osis

"Hai. Nama saya Aita Sarala, biasa dipanggil Rala. Lahir 8 Juli 2001. Ada yang perlu ditanyakan?"ucap Rala memperkenalkan diri

" Rala udah punya pacar belum?" kata laki-laki setengah berteriak. Tentu saja kata cieee... Memenuhi seisi kelas X IPA 2.

"Rama Aryasuta" gumam Rala yang membaca bed nama di seragam Rama.

"Belum" jawab Rala singkat. Yang semakin menambah gaduh kelasnya.

"Boleh tau tipe Rala itu yang bagaimana?" lagi lagi Rama yang bertanya.

"Yang biasa saja" jawab Rala dengan hiasan senyum tipisnya.

"Maksudnya?" tanyanya lagi seolah tak peduli sedang dimana dia.

"Yang nggak terlalu tampan,tapi nggak terlalu jelek. Nggak terlalu pintar,tapi juga nggak terlalu bodoh. Yang nggak terlalu aktif, tapi juga nggak terlalu pendiem.....bla bla...." ujarnya terus menjelaskan."Pokoknya yang biasa biasa aja." kata Rala mengakhiri penjelasannya yang panjang lebar.

Osis pendamping kelasnya hanya ternganga. Mendengar penjelasan Rala.
"Yaudah kamu duduk" katanya.

Mereka tak sadar. Bahwa ada hati yang berdegup kencang. Ada perasaaan hangat yang menyengat. Siapa? Entahlah... Hanya sang pemilik hati yang mengetahui.

BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang